Aremania Gantung Atribut, Pensiun Nonton Bola di Stadion sampai Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
loading...
A
A
A
MALANG - Sejumlah Aremania menggelar aksi menggantung atribut berupa syal di ruang publik Kota Malang. Mereka berjanji tidak akan menginjakkan kaki di stadion sampai Tragedi Kanjuruhan diutus tuntas.
Aksi gantung syal itu dilakukan di jembatan layang Jalan Ahmad Yani di Kota Malang. Penampakan aksi tersebut diunggah pengguna akun Twitter @toptobs, Kamis (6/10/2022).
"Di salah satu jembatan penyebrangan di malang terlihat banyak disimpan syal-syal dan baju Aremania," tulisnya.
Dijelaskan oleh salah seorang Aremania yang mengantarnya, aksi tersebut merupakan sikap atas Tragedi Kanjuruhan. Bahkan sampai pengusutan Tragedi Kanjuruhan selesai, tulis @toptobs, para Aremania tidak akan menginjakkan kaki di stadion.
"Oh Itu syal dari beberapa korban meninggal dan teman-teman aremania yang memutuskan untuk tidak akan hadir lagi ke stadion," tulis pemilik akun @toptobs ketika mengutip kata-kata rekannya.
Saat ini pemerintah membentuk Tim Gabungan Pecari Fakta untuk mengusut tragedi yang menewaskan setidaknya 133 orang pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. Beberapa temuan mengarah pada kesalahan prosedur berupa penembakan gas air mata dan pintu tribun stadion yang tertutup hingga mengakibatkan suporter terkurung berdesak-desakan.
Di tengah proses investigasi yang sedang berjalan, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi larangan pertandingan dengan penonton untuk laga kandang Arema FC. Selain itu, Arema juga dilarang bermain di Stadion Kanjuruhan.
"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sekaligus sebagai tuan rumah. Harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase Malang," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing.
Aksi gantung syal itu dilakukan di jembatan layang Jalan Ahmad Yani di Kota Malang. Penampakan aksi tersebut diunggah pengguna akun Twitter @toptobs, Kamis (6/10/2022).
"Di salah satu jembatan penyebrangan di malang terlihat banyak disimpan syal-syal dan baju Aremania," tulisnya.
Dijelaskan oleh salah seorang Aremania yang mengantarnya, aksi tersebut merupakan sikap atas Tragedi Kanjuruhan. Bahkan sampai pengusutan Tragedi Kanjuruhan selesai, tulis @toptobs, para Aremania tidak akan menginjakkan kaki di stadion.
"Oh Itu syal dari beberapa korban meninggal dan teman-teman aremania yang memutuskan untuk tidak akan hadir lagi ke stadion," tulis pemilik akun @toptobs ketika mengutip kata-kata rekannya.
Saat ini pemerintah membentuk Tim Gabungan Pecari Fakta untuk mengusut tragedi yang menewaskan setidaknya 133 orang pasca laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) lalu. Beberapa temuan mengarah pada kesalahan prosedur berupa penembakan gas air mata dan pintu tribun stadion yang tertutup hingga mengakibatkan suporter terkurung berdesak-desakan.
Di tengah proses investigasi yang sedang berjalan, Komdis PSSI menjatuhkan sanksi larangan pertandingan dengan penonton untuk laga kandang Arema FC. Selain itu, Arema juga dilarang bermain di Stadion Kanjuruhan.
"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sekaligus sebagai tuan rumah. Harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari homebase Malang," kata Ketua Komisi Disiplin PSSI, Erwin Tobing.
(sto)