Jonatan Christie Kesulitan Tuntaskan Pertandingan dalam 2 Gim, Begini Alasannya
loading...
A
A
A
"Ibaratnya lagi lari, lagi memimpin, dia mau ngejar, nah jangan sampe dibalikin karena kalau dia bisa leading itu bisa mengubah segalanya. Jadi sebisa mungkin pas dia mau ngejar, saya samain terus aja (tekanannya)," jelas juara Swiss Open 2022 itu.
"Jadi pas dia berusaha mau ngejar dan kita engga terkejar, itu yang bisa bikin lawan drop lagi. Itu sih yang sering terjadi," tambahnya.
"Soalnya pas set pertama menang, set kedua musuh yang usaha untuk memenangkan pertandingan, nah di situ yang harus saya ketatkan lagi. Dari segi poinnya juga sih yang paling penting karena kadang awal-awal bisa tertinggal 2-3 poin, kadang itu cukup berpengaruh," tuturnya.
Kemudian, Jojo mengatakan hal itu bukan berarti dirinya sering jatuh mental ketika lawan menyalip torehan poinnya. Hanya saja, menurutnya dia harus tetap menjaga momentum agar sang lawan tak mendapatkan angin dan kemudian membalikkan keadaan.
"Untuk dibilang down sih enggak. Di konteks sekarang enggak ada lagi yang si A lebih bagus dari B, dll. Jadi memang di saat momen itu (set kedua), harus dijaga," jelas peraih emas Asian Games 2018 itu.
"Jadi pas dapat momentumnya, jangan sampai lawan membalikkan momentum. Itu yang mesti diperketat, dari segi poin, enggak gampang mati, sama-sama capek, istilahnya satu poin berharga banget," pungkasnya.
Jojo pekan depan bakal mentas di Denmark Open 2022, yang merupakan awal dari rangkaian Tur Eropa. Turnamen Super 750 itu akan digelar pada 18-23 Oktober mendatang dan Jojo bakal melakoni laga pertamanya di babak 32 besar kontra wakil tuan rumah, Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Patut ditunggu apakah Jojo sudah bisa memperbaiki kekurangannya tersebut atau tidakbdi Denmark Open 2022. Atau justru, dia bakal kembali membuat Badminton Lovers Tanah Air deg-degan dengan pertarungan tiga gimnya.
"Jadi pas dia berusaha mau ngejar dan kita engga terkejar, itu yang bisa bikin lawan drop lagi. Itu sih yang sering terjadi," tambahnya.
"Soalnya pas set pertama menang, set kedua musuh yang usaha untuk memenangkan pertandingan, nah di situ yang harus saya ketatkan lagi. Dari segi poinnya juga sih yang paling penting karena kadang awal-awal bisa tertinggal 2-3 poin, kadang itu cukup berpengaruh," tuturnya.
Kemudian, Jojo mengatakan hal itu bukan berarti dirinya sering jatuh mental ketika lawan menyalip torehan poinnya. Hanya saja, menurutnya dia harus tetap menjaga momentum agar sang lawan tak mendapatkan angin dan kemudian membalikkan keadaan.
"Untuk dibilang down sih enggak. Di konteks sekarang enggak ada lagi yang si A lebih bagus dari B, dll. Jadi memang di saat momen itu (set kedua), harus dijaga," jelas peraih emas Asian Games 2018 itu.
"Jadi pas dapat momentumnya, jangan sampai lawan membalikkan momentum. Itu yang mesti diperketat, dari segi poin, enggak gampang mati, sama-sama capek, istilahnya satu poin berharga banget," pungkasnya.
Jojo pekan depan bakal mentas di Denmark Open 2022, yang merupakan awal dari rangkaian Tur Eropa. Turnamen Super 750 itu akan digelar pada 18-23 Oktober mendatang dan Jojo bakal melakoni laga pertamanya di babak 32 besar kontra wakil tuan rumah, Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Patut ditunggu apakah Jojo sudah bisa memperbaiki kekurangannya tersebut atau tidakbdi Denmark Open 2022. Atau justru, dia bakal kembali membuat Badminton Lovers Tanah Air deg-degan dengan pertarungan tiga gimnya.
(sha)