Perjuangan Muhammad Ali yang Menentang Rasisme dan Supremasi Kulit Putih di Amerika

Jum'at, 04 November 2022 - 20:03 WIB
loading...
Perjuangan Muhammad Ali yang Menentang Rasisme dan Supremasi Kulit Putih di Amerika
Muhammad Ali mungkin sudah tiada. Namun legenda tinju yang meninggal pada 3 Juni 2016 itu selalu dikenal sebagai seseorang yang sangat vokal menentang rasisme di Amerika Serikat / Foto: CNN
A A A
Muhammad Ali mungkin sudah tiada. Namun legenda tinju yang meninggal pada 3 Juni 2016 itu selalu dikenal sebagai seseorang yang sangat vokal menentang rasisme di Amerika Serikat.

Isu rasisme memang tidak pernah ada habisnya di Negeri Paman Sam. Orang-orang kulit putih kerap kali menindas orang kulit hitam di Amerika Serikat. Salah satu contoh tindakan rasisme terjadi pada 2020, yang mana ada anggota polisi Minneapolis berkulit putih, melakukan kekerasan terhadap orang kulit hitam hingga meniggal dunia.

BACA JUGA: Anthony Joshua vs Deontay Wilder Duel Comeback Paling Ditunggu

Dahulu, Muhammad Ali sangat vokal menentang adanya rasisme di Amerika Serikat. Kendati memiliki karier yang luar biasa di dunia tinju, bukan berarti dirinya tidak mendapat tindakan rasisme.

Ali pernah melemparkan medali emas Olimpiade miliknya ke sungai, setelah mendapatkan perlakuan rasis. Dirinya yang masuk ke dalam Nation of Islam, semakin mengerti tentang paham-paham menolak rasisme dan hak-hak sipil.

Semenjak publik tahu mengenai agama yang dianutnya, Ali harus berjuang menghadapi pandangan masyarakat yang masih rasis dan mengesampingkan Islam. Diketahui, legenda tinju kelas berat itu sempat menolak ikut wajib militer Angkatan Darat Amerika Serikat untuk perang Vietnam.

BACA JUGA: Conor McGregor Bersumpah Bekuk Islam Makhachev, Mark Madsen: Tutup Mulutmu!

Sebab, dirinya merasa untuk apa membunuh orang lain di negara mereka sendiri. Karena penolakannya, Ali harus kehilangan seluruh gelar profesionalnya dan harus menjalani tuntutan persidangan.

Setelah bebas, Ali yang tak langsung bisa kembali bertinju, lebih memilih aktif sebagai pembicara ke kampus-kampus menyuarakan anti rasisme. Kala menjadi pembicara, dia berusaha memperjuangkan kesamaan hak antara orang-orang kulit hitam dengan kulit putih.

Legenda tinju kelas berat itu bahkan tak ragu berdebat jika ada orang lain yang tetap ingin melakukan rasisme. Ali juga pernah menentang keras usulan Donald Trump untuk melarang umat Islam memasuki Amerika Serikat. Hal tersebut membuat pria ini marah dan mengecam tindakan tersebut pada 1960-an.

(yov)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.140)
pixels