Mike Tyson KO Kilat Sparring Partner demi Nonton Tom And Jerry!

Mike Tyson memukul KO sparring partner secepat kilat sehingga dia bisa pulang tepat waktu untuk menonton film kartun Tom and Jerry menurut mantan bodyguard. Mike Tyson akan merobohkan mitra pelatihan dalam hitungan menit bukan untuk kesenangan tetapi hanya untuk cepat pulang demi menonton TV.

Tyson sering mengubah sesi adu tanding lima jam yang direncanakan menjadi kurang dari 60 menit karena dia sangat ingin menonton kartun. Hobi Mike Tyson nonton film kartun dibongkar orang kepercayaannya, mantan pengawal dan sopir Rudy Gonzalez.



Berbicara awal tahun ini, Gonzalez mengatakan: “Ketika kami berlatih di Vegas, sesi sparringnya adalah dari pukul 12 hingga 5 sore. "Dia akan menjadi orang yang paling baik sebelumnya bertanya kepada sparring partner: 'Bagaimana kabarmu hari ini, bagaimana dengan keluarganya?'.''

"Kemudian dia hanya akan menjatuhkan lima orang sehingga dalam satu jam tidak ada yang tersisa. Saya melihatnya meninju samsak yang berat itu dengan sangat keras sehingga rantainya putus beberapa kali. Dan petinju lainnya akan mengatakan: 'Kami tidak bercinta dengan Anda hari ini. Saya tidak peduli berapa banyak uang yang Anda miliki.''

"Siapa pun yang merasa siap untuk mengambilnya, dia akan memukul mereka dan mereka akan patah. Segera setelah itu mereka akan mengemasi tas mereka. Jadi suatu hari saya bertanya: 'Bos saya bingung, bukankah ini tentang mengerjakan teknik?.''

Dia menjawab: 'Jika saya terus melakukannya, aku akan merindukan kartun Tom and Jerry."

Tyson, yang kembali ke ring dalam ekshibisi delapan ronde bersama Roy Jones Jr pada tahun 2020, telah mempertahankan kecintaannya pada kartun, membuat serial Misteri Mike Tyson sendiri untuk Adult Swim. Gonzalez berada di sisi Tyson saat ia bangkit dari petinju remaja paling menakutkan dalam sejarah menjadi juara kelas berat termuda sepanjang masa berusia 20 tahun.



Di bawah bimbingan pelatih legendaris Cus D'Amato, yang menjadi wali hukum Tyson setelah menjalani hukuman di penjara remaja, ia berubah dari penjahat remaja menjadi penjahat perkelahian jalanan dan akhirnya menjadi fenomena tinju.

Saat tinggal bersama D'Amato di rumahnya Catskills, pelatihannya jauh lebih teratur. D'Amato melewati beberapa bulan sebelum Tyson menjadi juara kelas berat pada 1986. Gonzalez berkata: “Ketika saya pertama kali bekerja dengannya, dia harus pulang pada jam 9 malam, karena kami berlari 10 mil di pagi hari. Manajernya Jim Jacob dan pelatih Kevin Rooney bersama Cus akan memastikan saya memberlakukan jadwal latihan itu.''

"Mike sangat disiplin. Dia akan duduk di lantai atas di rumah mempelajari film tinju selama berjam-jam, melihat bagaimana petarung yang berbeda bergerak dan memukul. Cus menyuntiknya dengan pelatihan selama berabad-abad. Teknik cilukba - rasanya sangat bersih dan alami baginya.''