Qatar Dipuji Sukses Gelar Piala Dunia yang Ramah untuk Suporter Wanita
loading...
A
A
A
DOHA - Qatar dinilai dapat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang ramah bagi wanita. Itu diungkapkan salah satu suporter Inggris, Ellie Moloson yang juga seorang aktivis komunitas suporter wanita Her Game Too.
Sepak bola adalah olahraga yang mayoritas penggemarnya adalah kaum pria. Karena itu, biasanya lebih banyak pria yang hadir di stadion ketimbang wanita.
Itu menyebabkan stadion jadi tempat yang dinilai kurang ramah terhadap wanita, utamanya di Eropa. Sebab, pelecehan seksual, baik verbal non verbal masih sering terjadi.
Namun tidak dengan Qatar. Selama Piala Dunia 2022, perempuan yang hadir di stadion merasa lebih aman dan nyaman. Mereka jadi bisa menikmati pertandingan.
Itu dirasakan pula oleh Molloson yang terkejut selama rutin menyaksikan Inggris berlaga di Piala Dunia 2022. Berdasarkan pengamatannya, tidak ada insiden pelecehan seksual di Qatar. Ini berbeda dengan di negaranya.
“Saya harus mengatakan bahwa setelah saya datang ke sini, ini semua mengejutkan saya. Tidak ada catcalling, atau siulan dalam bentuk apapun,” kata Moloson dilansir Doha Times.
“Saya awalnya memiliki praduga atas apa yang nantinya saya temui, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Saya tidak mengalami pelecehan yang saya alami di Inggris,” sambungnya.
Moloson datang ke Qatar bersama Ayah. Dia tidak perlu terus menerus di kawal ayahnya agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
“Saya tidak tahu bagaimana mereka (orang Qatar) bisa mencapai hal ini, tetapi ini luar biasa untuk dialami,” pungkasnya.
Sepak bola adalah olahraga yang mayoritas penggemarnya adalah kaum pria. Karena itu, biasanya lebih banyak pria yang hadir di stadion ketimbang wanita.
Itu menyebabkan stadion jadi tempat yang dinilai kurang ramah terhadap wanita, utamanya di Eropa. Sebab, pelecehan seksual, baik verbal non verbal masih sering terjadi.
Namun tidak dengan Qatar. Selama Piala Dunia 2022, perempuan yang hadir di stadion merasa lebih aman dan nyaman. Mereka jadi bisa menikmati pertandingan.
Itu dirasakan pula oleh Molloson yang terkejut selama rutin menyaksikan Inggris berlaga di Piala Dunia 2022. Berdasarkan pengamatannya, tidak ada insiden pelecehan seksual di Qatar. Ini berbeda dengan di negaranya.
“Saya harus mengatakan bahwa setelah saya datang ke sini, ini semua mengejutkan saya. Tidak ada catcalling, atau siulan dalam bentuk apapun,” kata Moloson dilansir Doha Times.
“Saya awalnya memiliki praduga atas apa yang nantinya saya temui, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Saya tidak mengalami pelecehan yang saya alami di Inggris,” sambungnya.
Moloson datang ke Qatar bersama Ayah. Dia tidak perlu terus menerus di kawal ayahnya agar tidak terjadi hal tidak diinginkan.
“Saya tidak tahu bagaimana mereka (orang Qatar) bisa mencapai hal ini, tetapi ini luar biasa untuk dialami,” pungkasnya.
(mirz)