Stres Berat dan Kurang Tidur Selama Liputan Piala Dunia, Jurnalis Amerika Meninggal Dunia
loading...
A
A
A
LUSAIL - Partai perempat final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Belanda menyisakan kesedihan tersendiri. Seorang jurnalis sepak bola asal Amerika Serikat, Grant Wahl meninggal dunia saat meliput langsung di stadion.
Argentina mengalahkan Belanda 4-3 (2-2) lewat adu penalti di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Sabtu (10/12/2022) dini hari. Rupanya itu menjadi liputan terakhir bagi Wahl.
Mneurut laporan Brisbanetimes, seorang jurnalis asal AS lainnya duduk di dekat Wahl saat berada di tribun media.
Tepat pada laga sudah memasuki babak perpanjangan waktu, Wahl tak sadarkan diri dan tidak bisa dibangunkan lagi.
Wahl adalah salah satu dari dua jurnalis Amerika yang dilaporkan meliput Piala Dunia sejak dua pekan lalu.
Dia juga pernah disanksi pihak keamanan karena memakai kaos pelangi (menandakan LGBT) saat meliput pertandingan Amerika Serikat vs Wales di fase grup.
Piala Dunia ini merupakan edisi kedelapan Wahl dipercaya menjalani liputan. Pada Senin lalu, dia menulis harus dirawat di rumah sakit karena kurang tidur dan di bawah tekanan tinggi.
“Tubuh saya akhirnya hancur. Tiga pekan kurang tidur, stres tinggi, dan banyak pekerjaan dapat melakukannya untuk Anda,” tulis Wahl.
“Apa yang tadinya flu selama 10 hari terakhir berubah menjadi sesuatu yang lebih parah pada malam pertandingan AS-Belanda, dan saya bisa merasakan dada bagian atas saya mengalami tekanan dan ketidaknyamanan.”
Baca Juga
Argentina mengalahkan Belanda 4-3 (2-2) lewat adu penalti di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, Sabtu (10/12/2022) dini hari. Rupanya itu menjadi liputan terakhir bagi Wahl.
Mneurut laporan Brisbanetimes, seorang jurnalis asal AS lainnya duduk di dekat Wahl saat berada di tribun media.
Tepat pada laga sudah memasuki babak perpanjangan waktu, Wahl tak sadarkan diri dan tidak bisa dibangunkan lagi.
Wahl adalah salah satu dari dua jurnalis Amerika yang dilaporkan meliput Piala Dunia sejak dua pekan lalu.
Dia juga pernah disanksi pihak keamanan karena memakai kaos pelangi (menandakan LGBT) saat meliput pertandingan Amerika Serikat vs Wales di fase grup.
Piala Dunia ini merupakan edisi kedelapan Wahl dipercaya menjalani liputan. Pada Senin lalu, dia menulis harus dirawat di rumah sakit karena kurang tidur dan di bawah tekanan tinggi.
“Tubuh saya akhirnya hancur. Tiga pekan kurang tidur, stres tinggi, dan banyak pekerjaan dapat melakukannya untuk Anda,” tulis Wahl.
“Apa yang tadinya flu selama 10 hari terakhir berubah menjadi sesuatu yang lebih parah pada malam pertandingan AS-Belanda, dan saya bisa merasakan dada bagian atas saya mengalami tekanan dan ketidaknyamanan.”