5 Duet Terbaik dalam Sejarah Liga Inggris di Era 90an
loading...
A
A
A
Di musim pertamanya tampil di Liga Inggris, Phillips bersama Niall Quinn sukses mencatatkan namanya sebagai duet paling berbahaya. Keduanya berhasil menempatkan Sunderland nangkring di urutan ketujuh pada klasemen akhir dan itu merupakan prestasi terbaik klub di abad 21.
Tidak hanya mampu memberikan kontribusi besar buat klub saja. Pemain kelahiran Hitchin, Hertfordshire, 25 Juli 1973 itu juga berhasil menyabet penghargaan sepatu emas setelah mengoleksi 30 gol dari 38 pertandingan, sedangkan Quinn hanya menyumbangkan 11 gol. Di musim yang sama, Phillips juga dianugerahi sepatu emas Eropa.
3. Alan Shearer & Chris Sutton
Duet Alan Shearer dan Chris Sutton hanya bertahan selama semusim di Blackburn Rovers pada musim 1994/1995. Namun begjtu, itu sudah cukup untuk memberikan gelar yang sangat berkesan buat Kenny Dalglish.
Awalnya banyak yang meragukan ketika Dalgish memilih Shearer dan Sutton sebagai duet di lini depan. Namun, semua tanda tanya itu akhirnya terjawab setelah keduanya saling memberikan gairah untuk membawa klub meraih gelar juara Liga Inggris.
Pada musim itu, Shearer mengantongi 34 gol dan Sutton 15. Bisa dikatakan, menghentikan salah satu dari mereka sangat sulit tetapi menghentikan keduanya hampir mustahil. Itulah gambaran yang terjadi pada musim tersebut.
4. Alan Shearer & Les Ferdinand
Stempel Alan Shearer sebagai predator berbahaya di Liga Inggris tidak hanya berlaku saat membela Blackburn Rovers saja. Status tersebut masih berlaku saat ia pindah ke Newcastle United.
Bersama rekan setim yang baru yakni Les Ferdinand, rasa lapar Shearer masih belum berhenti. Pada musim 1996/1997, gol-gol spektakuler selalu datang dalam keadaan yang sulit. Total, kombinasi dua penyerang ini telah menghasilkan 49 gol dan hanya mampu menempatkan Newcastle berada di urutan kedua pada klasemen akhir.
5. Dwight Yorke & Andy Cole
Berbicara duet maut dalam sejarah Liga Inggris, maka penikmat sepak bola di Tanah Ratu Elizabeth tidak bisa mengesampingkan nama Dwight Yorke dan Andy Cole. Jika mengacu pada total gol yang dicetak kedua pemain ini, maka tidak ada yang luar biasa.
Pasalnya, Yorke dan Cole hanya mampu mengumpulkan 41 gol saat membela Manchester United di musim 1999-2000. Jika membandingkan dengan duet Robbie Fowler dan Stan Collymore (Liverpool) kalkulasi gol penyerang Setan Merah masih kalah.
Tetapi jika melihat peran dan kontribusi yang diberikan Yorke dan Cole, maka layak untuk memberikan nilai lebih pada dua penyerang ini. Karena mereka mampu memberikan permainan yang menghibur buat penggemar.
Tidak hanya mampu memberikan kontribusi besar buat klub saja. Pemain kelahiran Hitchin, Hertfordshire, 25 Juli 1973 itu juga berhasil menyabet penghargaan sepatu emas setelah mengoleksi 30 gol dari 38 pertandingan, sedangkan Quinn hanya menyumbangkan 11 gol. Di musim yang sama, Phillips juga dianugerahi sepatu emas Eropa.
3. Alan Shearer & Chris Sutton
Duet Alan Shearer dan Chris Sutton hanya bertahan selama semusim di Blackburn Rovers pada musim 1994/1995. Namun begjtu, itu sudah cukup untuk memberikan gelar yang sangat berkesan buat Kenny Dalglish.
Awalnya banyak yang meragukan ketika Dalgish memilih Shearer dan Sutton sebagai duet di lini depan. Namun, semua tanda tanya itu akhirnya terjawab setelah keduanya saling memberikan gairah untuk membawa klub meraih gelar juara Liga Inggris.
Pada musim itu, Shearer mengantongi 34 gol dan Sutton 15. Bisa dikatakan, menghentikan salah satu dari mereka sangat sulit tetapi menghentikan keduanya hampir mustahil. Itulah gambaran yang terjadi pada musim tersebut.
4. Alan Shearer & Les Ferdinand
Stempel Alan Shearer sebagai predator berbahaya di Liga Inggris tidak hanya berlaku saat membela Blackburn Rovers saja. Status tersebut masih berlaku saat ia pindah ke Newcastle United.
Bersama rekan setim yang baru yakni Les Ferdinand, rasa lapar Shearer masih belum berhenti. Pada musim 1996/1997, gol-gol spektakuler selalu datang dalam keadaan yang sulit. Total, kombinasi dua penyerang ini telah menghasilkan 49 gol dan hanya mampu menempatkan Newcastle berada di urutan kedua pada klasemen akhir.
5. Dwight Yorke & Andy Cole
Berbicara duet maut dalam sejarah Liga Inggris, maka penikmat sepak bola di Tanah Ratu Elizabeth tidak bisa mengesampingkan nama Dwight Yorke dan Andy Cole. Jika mengacu pada total gol yang dicetak kedua pemain ini, maka tidak ada yang luar biasa.
Pasalnya, Yorke dan Cole hanya mampu mengumpulkan 41 gol saat membela Manchester United di musim 1999-2000. Jika membandingkan dengan duet Robbie Fowler dan Stan Collymore (Liverpool) kalkulasi gol penyerang Setan Merah masih kalah.
Tetapi jika melihat peran dan kontribusi yang diberikan Yorke dan Cole, maka layak untuk memberikan nilai lebih pada dua penyerang ini. Karena mereka mampu memberikan permainan yang menghibur buat penggemar.