Lini Depan Liverpool Sesak, di Mana Posisi Cody Gakpo?

LIVERPOOL - Kedatangan Cody Gakpo ke Liverpool memunculkan pertanyaan dimana penyerang asal Belanda itu akan diposisikan. Saat ini The Reds -julukan Liverpool- memiliki pemain-pemain seperti Roberto Firmino, Diogo Jota, dan Luis Diaz yang bisa ditempatkan di posisi Gakpo.

Liverpool berhasil menikung Manchester United dalam perburuan Gakpo. The Reds memboyong pemain sayap berusia 23 tahun itu dari PSV Eindhoven dengan mahar 37 juta poundsterling (Rp701 miliar) dan akan mendapat kontrak panjang hingga tahun 2028.



Namun, muncul perdebatan mengenai mau ditaruh di mana Gakpo nantinya. Namun, Pelatih Liverpool Juergen Klopp segera memberi jawaban. Juru taktik asal Jerman itu menyebut Gakpo merupakan pemain yang fleksibel karena bisa dimainkan dalam berbagai formasi.

Klopp pun menjelaskan secara detail soal pertanyaan tersebut. Eks pelatih Borussia Dortmund itu menjelaskan bahwa Gakpo bisa bermain di banyak posisi. Dengan begitu, dia sama sekali tidak khawatir kalau rekrutan anyarnya itu tadi ‘nyetel’ dengan formasi yang akan dimainkan Liverpool.



“Posisi yang paling sering dimainkan jelas sayap kiri, itu jelas. Tapi dia bisa memainkan posisi yang berbeda. Dia bermain untuk Belanda di berbagai posisi, dia bermain untuk Eindhoven di berbagai posisi, jadi tidak ada masalah. Dia bisa memainkan keempat posisi di depan apa pun yang Anda mainkan,” kata Klopp, dilansir dari laman resmi Liverpool, Jumat (30/12/2022).

“Jika bermain 4-2-3-1, dia bisa bermain di keempat posisi. Jika 4-3-3, dia bisa memainkan pemain sayap. Dalam formasi 4-4-2, ia bisa memainkan posisi sayap dan penyerang. Jadi ada begitu banyak hal yang bisa dimainkan, dia masih sangat muda,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Klopp menilai kalau Gakpo tidak terlalu nyaman saat bermain bersama Timnas Belanda. Sebab, pemain berpostur jangkung itu tampak kesulitan mengalirkan bola. Meski demikian, Klopp mengakui ketangguhan Gakpo.

“Dia dalam performa yang sangat bagus, tidak hanya di liga tetapi juga di Piala Dunia. Namun di Belanda tidak memiliki pendekatan yang bersahabat dengan striker, izinkan saya mengatakannya seperti ini. Jadi itu sangat terorganisir dengan baik, sulit untuk dilawan,” ungkapnya.