Tersingkir di Malaysia Open 2023, Ahsan/Hendra Bidik India Open 2023
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Ganda putra senior Indonesia, Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan , belajar banyak dari perhelatan Malaysia Open 2023 . The Daddies -julukan Ahsan/Hendra- kini membidik gelar di India Open 2023.
India Open termasuk turnamen BWF World Tour Super 750. Persaingan ganda putra di turnamen ini cukup ketat. Namun, ganda Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi raja di sektor ganda putra dengan meraih gelar tiga musim beruntun, yakni edisi 2016, 2017, dan 2018.
Ahsan/Hendra fokus berpartisipasi di India Open 2023 yang digelar di New Delhi, 17-22 Januari 2023. Setelah itu The Daddies akan turun di Indonesia Masters 2023 pada 24-29 Januari 2023 di Istora Senayan, Jakarta.
Soal kekalahan dari Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae pada perempat final Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/2023) siang WIB, Ahsan/Hendra menyebut pertahanan wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae sulit ditembus.
Ahsan/Hendra tersingkir di babak perempat final Malaysia Open 2023 setelah menyerah dalam pertarungan tiga gim 13-21, 21-19, dan 11-21 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/2023) siang WIB.
The Daddies menceritakan serangan-serangan cepat yang mereka lancarkan seperti sia-sia. Lawan memiliki pertahanan yang kokoh sehingga memaksa The Daddies mengakhiri serangan itu.
“Mereka bermain bagus, pertahanannya begitu rapat dan susah ditembus. Selain itu, serangan lawan juga lebih tajam. Berkali-kali kami serang, tetapi tidak tembus juga,” ucap Hendra dikutip rilis PBSI.
Saat serangan mereka berakhir, pengembalian bola jadi melambung. Ketika itu, keadaan langsung berbalik dari yang tadinya menyerang menjadi bertahan.
Di saat-saat ini, The Daddies kerap kehilangan poin. Sampai akhirnya, mereka tak bisa lagi meladeni permainan cepat lawan sehingga harus terbantai di gim ketiga.
“Kami sudah berusaha, namun belum menang. Mereka bermain demikian cepat. Kami jadi sering keserang. Memang gim kedua bisa mengimbangi dan menang,” tambah Ahsan menimpali.
“Tetapi, pertahanan lawan juga sangat kuat. Rasanya tidak ada celah untuk ditembus. Saat bola kita angkat, pasti akan langsung diserang,” lanjut Ahsan.
“Awalnya kami bisa bertahan. Tetapi lama-lama, pengembalian kami jadi tanggung dan makin diserang lagi makin tajam,” pungkas Hendra.
Pada intinya, Ahsan/Hendra mengaku kekalahan itu. Mereka tetap bersyukur karena telah memberi penampilan yang maksimal.
India Open termasuk turnamen BWF World Tour Super 750. Persaingan ganda putra di turnamen ini cukup ketat. Namun, ganda Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi raja di sektor ganda putra dengan meraih gelar tiga musim beruntun, yakni edisi 2016, 2017, dan 2018.
Ahsan/Hendra fokus berpartisipasi di India Open 2023 yang digelar di New Delhi, 17-22 Januari 2023. Setelah itu The Daddies akan turun di Indonesia Masters 2023 pada 24-29 Januari 2023 di Istora Senayan, Jakarta.
Soal kekalahan dari Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae pada perempat final Malaysia Open 2023 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/2023) siang WIB, Ahsan/Hendra menyebut pertahanan wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae sulit ditembus.
Ahsan/Hendra tersingkir di babak perempat final Malaysia Open 2023 setelah menyerah dalam pertarungan tiga gim 13-21, 21-19, dan 11-21 di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (13/1/2023) siang WIB.
The Daddies menceritakan serangan-serangan cepat yang mereka lancarkan seperti sia-sia. Lawan memiliki pertahanan yang kokoh sehingga memaksa The Daddies mengakhiri serangan itu.
“Mereka bermain bagus, pertahanannya begitu rapat dan susah ditembus. Selain itu, serangan lawan juga lebih tajam. Berkali-kali kami serang, tetapi tidak tembus juga,” ucap Hendra dikutip rilis PBSI.
Saat serangan mereka berakhir, pengembalian bola jadi melambung. Ketika itu, keadaan langsung berbalik dari yang tadinya menyerang menjadi bertahan.
Di saat-saat ini, The Daddies kerap kehilangan poin. Sampai akhirnya, mereka tak bisa lagi meladeni permainan cepat lawan sehingga harus terbantai di gim ketiga.
“Kami sudah berusaha, namun belum menang. Mereka bermain demikian cepat. Kami jadi sering keserang. Memang gim kedua bisa mengimbangi dan menang,” tambah Ahsan menimpali.
“Tetapi, pertahanan lawan juga sangat kuat. Rasanya tidak ada celah untuk ditembus. Saat bola kita angkat, pasti akan langsung diserang,” lanjut Ahsan.
“Awalnya kami bisa bertahan. Tetapi lama-lama, pengembalian kami jadi tanggung dan makin diserang lagi makin tajam,” pungkas Hendra.
Pada intinya, Ahsan/Hendra mengaku kekalahan itu. Mereka tetap bersyukur karena telah memberi penampilan yang maksimal.
(sha)