Abaikan Rossi, Publik Spanyol Kompak Dukung Lorenzo Juara

Minggu, 08 November 2015 - 12:09 WIB
Abaikan Rossi, Publik Spanyol Kompak Dukung Lorenzo Juara
Abaikan Rossi, Publik Spanyol Kompak Dukung Lorenzo Juara
A A A
MADRID - Persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015 semakin memanas, terutama di pengujung seri. Meski saat ini pembalap Movistar Yamaha dari Italia, Valentino Rossi masih berada di puncak klasemen pembalap, namun posisinya masih bisa ditelikung oleh rekan setimnya asal Spanyol, Jorge Lorenzo, yang bakal start terdepan pada seri terakhir di Valencia, Minggu (11/8).

Ketika Lorenzo mengawali GP Valencia dari posisi terdepan, Rossi justru harus berjuang dari posisi buncit. Dan hal ini membuat publik Spanyol memiliki keyakinan yang tinggi bahwa Lorenzo akan meraih gelar juara dunia MotoGP untuk kali ketiga (sebelumnya pembalap 28 tahun ini pernah ke luar sebagai juara dunia pada 2010 dan 2012).

"Kami paham Rossi merupakan salah satu legenda MotoGP, tapi kami orang-orang Spanyol sangat yakin pembalap kami Jorge Lorenzo bakal memenangkan balapan terakhir dan ke luar sebagai juara dunia untuk kali ketiga," tutur Sandra Diaz, mahasiswa Magister Hukum di salah satu universitas ternama di Madrid melalui sosial media kepada SINDOnews, Minggu.

"Kami orang-orang Spanyol rata-rata sangat solid dalam memberikan dukungan kepada para pembalap MotoGP asal Spanyol, termasuk juga Jorge Lorenzo. Saya pribadi juga tidak terlalu mempedulikan insiden antara Rossi dan Marc Marquez yang terjadi di Sepang. Saya kira itu kecelakaan biasa yang normal terjadi dalam setiap balapan," Sandra menambahkan.

Sementara itu, salah satu penggemar otomotif asal Jerman Bastian Haft memiliki pandangan yang berbeda. Menurutnya, Valentino Rossi akan tetap menjadi pemenang walaupun memulai balapan dari posisi buncit. (Baca juga: Bagaimana Rossi di Mata Orang Eropa?)

"Saya lebih menjagokan Rossi untuk menjadi pemenang, karena banyak pembalap Spanyol yang licik, mereka terlalu berambisi tetapi mereka melakukannya dengan cara yang berbahaya," ungkapnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6381 seconds (0.1#10.140)