Menpora Yakin TAFISA 2016 Berjalan Sukses

Jum'at, 16 September 2016 - 15:40 WIB
Menpora Yakin TAFISA 2016 Berjalan Sukses
Menpora Yakin TAFISA 2016 Berjalan Sukses
A A A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olaharaga Imam Nahrawi yakin TAFISA World Games 2016 yang diselenggrakan di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, pada 6-12 Oktober bisa berjalan lancar dan sukses.

Pada ajang ini, sudah ada 4.700 peserta dari total 74 negara yang dipastikan akan berpartisipasi dalam ajang itu. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah mengingat jangka waktu penutupan pendaftaran adalah akhir September ini.

Imam juga sangat ingin olahraga tradisional Indonesia bisa menjadi populer di mata dunia. "Itu event penting untuk dipublikasikan karena kita memperoleh ijin untuk menyelenggarakannya sangat ketat lantaran mempertemukan masyarakat dari belahan dunia. Di ajang itu, nantinya akan ada pemecahan rekor MURI seperti Pencak silat, Engrang, dan lain-lain. Pada intinya pemerintah mendukung dan mesukseskan TAFISA Games 2016," ucap Imam, saat menghadiri Talk Show TAFISA Games 2016 di Hotel Century, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Imam menambahkan rencananya ajang ini akan dibuka secara langsung oleh Prisiden Indonesia Joko Widodo di Pantai Ancol, Jakarta, 8 Oktober mendatang. Oleh karena itu, Imam menjamin gelaran TAFISA akan berlangsung aman. Apalagi, ini menyangkut nama bangsa. "Di sini, Indonesia akan memperkenalkan banyak permainan khas negeri sendiri. Jika boleh membandingkan dengan yang lain, Indonesia memang memang paling kaya," tambahnya.

Selain olahraga tradisional, cabang-cabang modern juga turut meramaikan. Salah satunya, olahraga yang menggunakan strategi perang seperti Air Soft Gun. Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Air Soft Gun Indonesia (Forgasi), Setyo Wasisto mengatakan, Tafisa World Games 2016 merupakan ajang yang tepat untuk mengkampanyekan keamanan olahraga ini.

Sosok yang juga anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) ini mengakui, stigma buruk masyarakat masih hinggap di olahraga air soft gun. Saat menjadi permainan anak-anak pada awal dekade 2000-an, kata Setyo, Air Soft Gun kerap disebut permainan berbahaya lantaran adanya pemain yang tertembak di matanya. Padahal, hal itu disebabkan karena si pemain tidak menggunakan alat pengaman yang semestinya.

"Kita juga tahu, saat ada kaca bus bolong seperti tertembak, ada beberapa orang yang menyalahkan. Padahal, kami sudah pernah menguji menembak kaca mobil dengan Air Soft Gun. Namun ternyata justru pelurunya yang pecah," beber Setyo.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6368 seconds (0.1#10.140)