Di MotoGP 2017, Ducati Terbitkan Dua Larangan Buat Lorenzo

Minggu, 11 Desember 2016 - 08:00 WIB
Di MotoGP 2017, Ducati Terbitkan Dua Larangan Buat Lorenzo
Di MotoGP 2017, Ducati Terbitkan Dua Larangan Buat Lorenzo
A A A
BOLOGNA - Seturut kehadiran Jorge Lorenzo untuk MotoGP 2017, tim Ducati Corse senang bukan kepalang. Optimisme membumbung di kubu pabrikan asal Distrik Borgo Paginale, Bologna tersebut.

Pasalnya, Ducati benar-benar membutuhkan seorang pembalap kelas atas untuk memacu sekaligus menaklukkan keliaran motor mereka, Desmosedici GP. Tapi, mampukah Lorenzo melakukannya seperti Casey Stoner dulu?

Sejauh ini, prediksi banyak pengamat MotoGP, menjagokan Lorenzo setidaknya mampu memenangkan beberapa lomba di musim 2017. Ada beberapa pembalap, seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez, tetap memasukkan nama Porfuera dalam daftar pesaing sekaligus kandidat juara dunia. Kemungkinan besar, Rossi dan Marquez, serta para pengamat MotoGP, telah melihat kemampuan Lorenzo beradaptasi lumayan cepat dengan motor Ducati, di tes akhir musim Valencia, pertengahan November silam.

Hanya saja, seperti ditulis Diario Gol dari laporan sumber mereka di paddock MotoGP. Para mekanik Ducati sudah memperingatkan Lorenzo, bahwa adaptasi dengan motor baru mereka nanti tidak akan mudah. “Lorenzo harus lebih agresif (saat memacu motor baru Ducati). Tapi, kami (Ducati) kini lebih tenang, karena dia telah menunjukkan adaptasi yang bagus sejak awal (di tes akhir musim Valencia),” tutur sang nara sumber.

Akan tetapi, Ducati masih memiliki beberapa hal yang wajib ditaati oleh Lorenzo. Semua ini tentu saja demi kelancaran pembalap baru mereka, untuk bersaing di pacuan gelar juara dunia. Apakah hal yang wajib ditaati pembalap Spanyol tersebut?

Ya, kedatangan Lorenzo ke garasi Ducati, juga diikuti oleh kepergian Andrea Iannone ke Suzuki. Rupanya, fans Ducati di Italia (tifosi) masih belum menerima kepergian dari The Maniac.

Terlepas dari gaya balapnya yang kadang ugal-ugalan. Iannone boleh dibilang telah cukup berjasa mengembangkan Desmosedici GP. Plus, dia jadi pembalap yang mengakhiri paceklik gelar seri Ducati di kelas bergengsi, tepatnya usai menjuarai MotoGP Austria 2016. Oleh karena itu, kalau Lorenzo mau disayangi tifosi Ducati di Italia, setidaknya dia harus mampu melebihi prestasi yang disumbangkan oleh Iannone. Pun begitu halnya dengan relasi Porfuera dengan rekan satu timnya saat ini, Andrea Dovizioso, yang juga berasal dari Negeri Piza.

Satu hal berikutnya yang wajib ditaati oleh Lorenzo selama di Ducati, juga berkaitan dengan tifosi. Sebisa mungkin, pembalap 29 tahun itu dilarang bersinggungan dengan Valentino Rossi. Karena, banyak tifosi Rossi di Italia, masih menganggap Lorenzo sebagai musuh, seusai rivalitasnya selama tujuh tahun dengan The Doctor di Yamaha.

Untuk itu, pimpinan Ducati telah menginstruksikan Lorenzo, agar tidak memasuki arena teater drama persaingan emosional secara terbuka dengan Rossi. Jika hal tersebut sampai terjadi, alamat Lorenzo dan Ducati tak dapat dukungan dari fans di Italia.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8537 seconds (0.1#10.140)