Mampukah RUPS PT Liga Selamatkan Sepak Bola Indonesia?
A
A
A
SEMARANG - Semua klub di Indonesia sangat berharap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Liga Indonesia yang digelar Rabu (13/5) bisa menyelamatkan sepak bola Indonesia. PT Liga digadang-gadang bisa kembali memutar kompetisi yang dihentikan PSSI.
Dalam RUPS besok, hanya 18 klub kontestan QNB League yang diundang. Sedangkan tim Divisi Utama tak diundang dalam RUPS tersebut lantaran tidak memiliki saham. ''Kami memang tidak datang karena tidak memiliki saham. Tapi PSIS ingin agar dalam RUPS ada keputusan-keputusan yang berpihak kepada klub,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho.
Setyo mengatakan, saat ini kondisi persepakbolaan di Tanah Air sedang tidak berpihak kepada klub.
Akibat PSSI dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Efeknya, PSSI menghentikan kompetisi di semua level.
''Klub-klub harus bijaksana karena mereka yang ikut menetapkan keputusan. Kami harap kompetisi dari strata paling bawah hingga di atas bisa berjalan kembali seperti biasa,''ujarnya.
Diketahui, akibat kompetisi dihentikan, seluruh pemain dan tim pelatih Mahesa Jenar saat ini dipulangkan. Manajemen sebelumnya telah memberikan hak yang seharusnya diterima seluruh penggawa dalam tim. Para pemain pun kini harus mencari pendapatan dengan ikut pertandingan antarkampung (tarkam) dengan honor ratusan ribu.
CEO PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang Yoyok Sukawi juga meminta agar Kemenpora dan PSSI, tidak memperpanjang polemik. Dua institusi tersebut harus menyudahi konflik agar klub di bawah tidak limbung. ''Saya setuju ada islah, antara Kemenpora dan PSSI. Yang terpenting itu, jangan berjalan sendiri-sendiri, kita yang di bawah jadi bingung nanti,''ucapnya.
Bukan hanya PSIS, delapan klub lainnya di Grup 3 Divisi Utama (DU) 2015 juga tiarap.
Terbaru, Persis Solo juga sudah membubarkan tim. Ini dilakukan agar tidak memberatkan kondisi keuangan klub.
Dalam RUPS besok, hanya 18 klub kontestan QNB League yang diundang. Sedangkan tim Divisi Utama tak diundang dalam RUPS tersebut lantaran tidak memiliki saham. ''Kami memang tidak datang karena tidak memiliki saham. Tapi PSIS ingin agar dalam RUPS ada keputusan-keputusan yang berpihak kepada klub,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho.
Setyo mengatakan, saat ini kondisi persepakbolaan di Tanah Air sedang tidak berpihak kepada klub.
Akibat PSSI dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Efeknya, PSSI menghentikan kompetisi di semua level.
''Klub-klub harus bijaksana karena mereka yang ikut menetapkan keputusan. Kami harap kompetisi dari strata paling bawah hingga di atas bisa berjalan kembali seperti biasa,''ujarnya.
Diketahui, akibat kompetisi dihentikan, seluruh pemain dan tim pelatih Mahesa Jenar saat ini dipulangkan. Manajemen sebelumnya telah memberikan hak yang seharusnya diterima seluruh penggawa dalam tim. Para pemain pun kini harus mencari pendapatan dengan ikut pertandingan antarkampung (tarkam) dengan honor ratusan ribu.
CEO PT Mahesa Jenar Semarang, perusahaan pengelola PSIS Semarang Yoyok Sukawi juga meminta agar Kemenpora dan PSSI, tidak memperpanjang polemik. Dua institusi tersebut harus menyudahi konflik agar klub di bawah tidak limbung. ''Saya setuju ada islah, antara Kemenpora dan PSSI. Yang terpenting itu, jangan berjalan sendiri-sendiri, kita yang di bawah jadi bingung nanti,''ucapnya.
Bukan hanya PSIS, delapan klub lainnya di Grup 3 Divisi Utama (DU) 2015 juga tiarap.
Terbaru, Persis Solo juga sudah membubarkan tim. Ini dilakukan agar tidak memberatkan kondisi keuangan klub.
(aww)