Lupakan Luka Lama
A
A
A
TURIN - Skenario tidak nyaman akhirnya jadi kenyataan. Duo Juventus Patrice Evra dan Giorgino Chiellini akan bertemu “musuh” lama, Luis Suarez, pada final Liga Champions 2014/2015.
Skema yang sudah diantisipasi tersebut terwujud seusai Juventus menyisihkan Real Madrid lewat agregat 3-2. La Vecchia Signora bakal memperebutkan takhta Eropa melawan Barcelona di Olimpiastadion, Berlin, 6 Juni mendatang. Evra mengaku tidak bermasalah menyambut hal ini.
Dia menyatakan siap menjabat tangan Suarez sebelum pertandingan sebagai tanda sportivitas. Namun, bek asal Prancis itu berjanji mengerahkan segala kemampuan demi menghentikan Suarez. “Tidak masalah. Saya bangga dengan warna kulit saya. Saya akan menyalaminya. Tapi, saya pastikan Suarez merasakan kehadiran saya di lapangan,” tandas Evra, dikutip Guardian.
Perseteruan Evra dan Suarez berlangsung ketika keduanya mengadu nasib di Liga Primer, Oktober 2011. Memperkuat Manchester United, Evra menjadi korban rasial dari Suarez yang membela panji Liverpool. Suarez kemudian dilarang tampil delapan laga dan denda 40.000 pounds akibat ulahnya. Sayang, perselisihan mereka tidak berhenti sampai di situ.
Suarez menolak menjabat tangan Evra saat kedua klub bertemu lagi pada musim yang sama. Memimpin serangan Barcelona, Suarez kemungkinan jarang bentrok langsung melawan Evra yang beroperasi di sisi kiri lini belakang Juventus.
Penyerang asal Uruguay itu akan lebih sering berseteru dengan Chiellini di jantung pertahanan La Vecchia Signora. Kedua sosok itu juga memiliki sejarah kurang mengenakkan. Suarez menggigit bahu Chiellini ketika bertarung di fase grup Piala Dunia musim panas lalu. Suarez harus membayar mahal perilakunya dan terkena sanksi empat bulan.
Chiellini enggan mengomentari apa yang bakal terjadi kala kembali bertemu Suarez. Dia memilih fokus membantu Juventus berjaya dan merebut gelar ketiga sepanjang sejarah. Wajar, Chiellini tidak hanya perlu mengkhawatirkan Suarez di partai nanti. Dia juga perlu mewaspadai Lionel Messi dan Neymar. “Kami membuktikan pantas melangkah ke final setelah menyisihkan Madrid. Maka, kami mesti percaya diri pada kemampuan dan bisa mengalahkan siapa saja,” katanya.
Perseteruan dengan Suarez memang tidak terlalu dipikirkan Chiellini. Tidak lama seusai insiden tersebut, bek berusia 30 tahun itu bahkan meminta FIFA mengurangi hukuman Suarez. “Semua sudah dilupakan. Semoga FIFA memangkas sanksi Anda,” tulis pesan personal Chiellini kepada Suarez melalui Twitter.
Harley ikhsan
Skema yang sudah diantisipasi tersebut terwujud seusai Juventus menyisihkan Real Madrid lewat agregat 3-2. La Vecchia Signora bakal memperebutkan takhta Eropa melawan Barcelona di Olimpiastadion, Berlin, 6 Juni mendatang. Evra mengaku tidak bermasalah menyambut hal ini.
Dia menyatakan siap menjabat tangan Suarez sebelum pertandingan sebagai tanda sportivitas. Namun, bek asal Prancis itu berjanji mengerahkan segala kemampuan demi menghentikan Suarez. “Tidak masalah. Saya bangga dengan warna kulit saya. Saya akan menyalaminya. Tapi, saya pastikan Suarez merasakan kehadiran saya di lapangan,” tandas Evra, dikutip Guardian.
Perseteruan Evra dan Suarez berlangsung ketika keduanya mengadu nasib di Liga Primer, Oktober 2011. Memperkuat Manchester United, Evra menjadi korban rasial dari Suarez yang membela panji Liverpool. Suarez kemudian dilarang tampil delapan laga dan denda 40.000 pounds akibat ulahnya. Sayang, perselisihan mereka tidak berhenti sampai di situ.
Suarez menolak menjabat tangan Evra saat kedua klub bertemu lagi pada musim yang sama. Memimpin serangan Barcelona, Suarez kemungkinan jarang bentrok langsung melawan Evra yang beroperasi di sisi kiri lini belakang Juventus.
Penyerang asal Uruguay itu akan lebih sering berseteru dengan Chiellini di jantung pertahanan La Vecchia Signora. Kedua sosok itu juga memiliki sejarah kurang mengenakkan. Suarez menggigit bahu Chiellini ketika bertarung di fase grup Piala Dunia musim panas lalu. Suarez harus membayar mahal perilakunya dan terkena sanksi empat bulan.
Chiellini enggan mengomentari apa yang bakal terjadi kala kembali bertemu Suarez. Dia memilih fokus membantu Juventus berjaya dan merebut gelar ketiga sepanjang sejarah. Wajar, Chiellini tidak hanya perlu mengkhawatirkan Suarez di partai nanti. Dia juga perlu mewaspadai Lionel Messi dan Neymar. “Kami membuktikan pantas melangkah ke final setelah menyisihkan Madrid. Maka, kami mesti percaya diri pada kemampuan dan bisa mengalahkan siapa saja,” katanya.
Perseteruan dengan Suarez memang tidak terlalu dipikirkan Chiellini. Tidak lama seusai insiden tersebut, bek berusia 30 tahun itu bahkan meminta FIFA mengurangi hukuman Suarez. “Semua sudah dilupakan. Semoga FIFA memangkas sanksi Anda,” tulis pesan personal Chiellini kepada Suarez melalui Twitter.
Harley ikhsan
(ftr)