Pesta Ukraina

Sabtu, 16 Mei 2015 - 09:25 WIB
Pesta Ukraina
Pesta Ukraina
A A A
KIEV - Euforia melanda Ukraina. Perang saudara di negara pecahan Uni Soviet itu langsung berhenti untuk berganti perayaan keberhasilan Dnipro Dnipropetrovsk mencapai final Liga Europa.

Setelah dini hari kemarin mengalahkan Napoli 1-0, Dnipro akan menantang Sevilla pada final di Stadion Narodowy Warsawa, Rabu (27/5). Gol tunggal Yevhen Seleznyov pada menit ke-58 di NSC Olimpiyskiy Stadium Kiev itu memastikan Dnipro melaju ke partai puncak kompetisi Eropa untuk pertama kali sejak berdiri 97 tahun silam.

Meski bukan klub Ukraina pertama yang lolos ke final, sukses Dnipro disambut gembira seluruh rakyat. Pasalnya, Ukraina saat ini sedang dilanda perang saudara dengan korban jiwa mencapai ribuan orang. Tidak terhitung bangunan yang hancur akibat hantaman peluru, mortar, bom, dan roket.

Terpuruknya perekonomian juga membuat mayoritas penduduk Ukraina semakin menderita. Dnipro ikut terkena dampaknya. Akibat ke - keras an masih berlangsung di ka - wasan timur Ukraina, Dnipro tidak bisa menggelar semua laga Liga Europa musim ini di Dnipro Arena Dnipropetrovsk.

Mereka terpaksa menjamu semua lawan di Kiev. ”Kemenangan ini kami tujukan bagi tentara Ukraina yang sedang berjuang membela negara. Meski masih sulit percaya dengan apa yang terjadi, saya ingin sepak bola men da - tangkan kebaikan untuk waktu yang lama.

Saya bermimpi meraih Piala Ukraina dan Liga Europa. Saya bangga untuk kota ini (Dni pro - petrovsk), klub, dan Ukraina,” ucap Artem Fedetskyi, dilansir Soccerway. Kiper Denys Boyko mengutarakan komentar yang sama. Dia menilai, keberhasilan Dnipro lolos ke final Liga Europa membuktikan tim Ukraina bisa berprestasi, walau sedang diamuk perang.

Hal ini juga menunjukkan warga Ukraina tetap tegar dan enggan menyerah sekalipun diselimuti ketakutan. ”Kemenangan ini merupakan mimpi untuk seluruh negeri (Ukraina). Kami sangat bahagia dan bangga bisa melangkah sejauh ini. Semoga musim ini akan berakhir indah bagi kami,” ucap Boyko.

Yang menarik adalah torehan tertinggi Dnipro di Eropa sebelum musim ini hanyalah dua kali menembus perempat final Piala Champions, yaitu pada 1984/1985 dan 1989/1990 saat masih bergabung di Liga Uni Soviet. Pada 1984/1985 Dnipro dikalahkan Girondins Bordeaux dan pada 1989/1990 disingkirkan Benfica.

Jika para pendukung Dnipro dan rakyat Ukraina bergembira, kondisi sebaliknya justru terjadi kepada suporter Napoli. Bahkan, Rafael Benitez langsung mengkritik penampilan armada perangnya. Rafa kecewa karena banyak peluang mencetak gol yang tersia-siakan.

Sebab, catatan statistik menunjukkan wakil Seri A itu menguasai bola hingga 63% dan melakukan 19 kali upaya mencetak gol. ”Tim ini mempunyai peluang untuk mencetak gol, tapi tidak bisa memaksimalkannya.

Kami menciptakan peluang yang cukup untuk mencetak gol. Sayang, satu gol mengubah segalanya,” ungkap Benitez, dikutip Football Italia.

M mirza
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9370 seconds (0.1#10.140)