Kena Sanksi FIFA, Ini Opsi Terburuk Sriwijaya FC
A
A
A
PALEMBANG - Manajer Sriwijaya FC (SFC) Robert Heri menyiapkan sejumlah opsi seandainya Indonesia disanksi FIFA setelah deadline 29 Mei mendatang. "Sebenarnya kita (manajemen) sudah memiliki beragam opsi. Salah satunya kalau Indonesia di-Banned FIFA, tim sementara terpaksa kita bubarkan,"ujar Robert.
Keputusan tersebut diutarakan Robert berdasarkan ketidak pastian turnamen dan kompetisi dituangkan oleh PT. Liga Indonesia dan induk olahraga sepak bola, PSSI. Ia sudah memiliki beragam opsi, apabila turnamen berlanjut akan memberlakukan rasionalisasi gaji. Terpenting sekarang pihaknya hanya butuh kepastian saja.
"Sebenarnya kami sudah banyak opsi kebijakan apabila turnamen dan kompetisi berjalan bagaimana. Dan apabila tadi kita sampai disanksi oleh FIFA,"ujarnya lagi.
Secara nyata Robert takut turnamen dan kompetisi tidak lagi berjalan. Misal terkait izin pertandingan saja tanpa restu Menpora atau BOPI, aparat kepolisian tidak memberikan ruang laga tersebut bisa berjalan. "Izin saja bagaimana, turnamen pramusim sudah di depan mata. Sedangkan kisruh tetap berlanjut, kita hanya tinggal tunggu sanksi FIFA. Itu yang ada di pikiran kami manajemen,"terangnya.
Dia berharap PSSI bersama PT.Liga Indonesia dan Menpora dengan BOPI serta Tim Transisi menghentikan konflik tersebut. Agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi FIFA dan berdampak lebih buruk kepada klub-klub di Tanah Air.
"Solusinya mereka harus berdamai. Jadi kami bisa menentukan langkah lebih jelas dan tidak pusing memikirkan beragam opsi kebijakan yang harus di ambil,"pungkasnya.
Keputusan tersebut diutarakan Robert berdasarkan ketidak pastian turnamen dan kompetisi dituangkan oleh PT. Liga Indonesia dan induk olahraga sepak bola, PSSI. Ia sudah memiliki beragam opsi, apabila turnamen berlanjut akan memberlakukan rasionalisasi gaji. Terpenting sekarang pihaknya hanya butuh kepastian saja.
"Sebenarnya kami sudah banyak opsi kebijakan apabila turnamen dan kompetisi berjalan bagaimana. Dan apabila tadi kita sampai disanksi oleh FIFA,"ujarnya lagi.
Secara nyata Robert takut turnamen dan kompetisi tidak lagi berjalan. Misal terkait izin pertandingan saja tanpa restu Menpora atau BOPI, aparat kepolisian tidak memberikan ruang laga tersebut bisa berjalan. "Izin saja bagaimana, turnamen pramusim sudah di depan mata. Sedangkan kisruh tetap berlanjut, kita hanya tinggal tunggu sanksi FIFA. Itu yang ada di pikiran kami manajemen,"terangnya.
Dia berharap PSSI bersama PT.Liga Indonesia dan Menpora dengan BOPI serta Tim Transisi menghentikan konflik tersebut. Agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi FIFA dan berdampak lebih buruk kepada klub-klub di Tanah Air.
"Solusinya mereka harus berdamai. Jadi kami bisa menentukan langkah lebih jelas dan tidak pusing memikirkan beragam opsi kebijakan yang harus di ambil,"pungkasnya.
(aww)