Membantu MSN
A
A
A
BARCELONA - Xavi Hernandez berniat mempersembahkan penampilan terbaik pada penampilan terakhir di Primera Liga. Dia ingin membantu trisula Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar menggoreskan rekor baru.
Meski takhta Primera Liga sudah digenggam, ambisi Xavi dalam membongkar pertahanan Deportivo La Coruna pada laga di Camp Nou, hari ini, bisa mengerti. Dia enggan melihat pencapaian trio yang dijuluki MSN itu sia-sia dan terlewatkan sejarah jika gagal dicapai. Sudah mengoleksi 115 gol di berbagai musim, MSN saat ini hanya tertinggal tiga angka di belakang torehan terbaik atas nama Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gonzalo Higuain.
Ketiga pemain itu membukukan 118 gol bagi Real Madrid pada 2011/2012. Pertolongan Xavi pun sangat berpeluang memberi arti. MSN bisa memangkas ketertinggalan atau bahkan langsung mengalahkan catatan tiga musim lalu mengingat buruknya pertahanan tim tamu. Deportivo telah kemasukan 58 gol di Primera Liga, empat di antaranya diderita pada duel pertama kontra Barcelona.
Terlepas tekadnya tersebut, Xavi sadar sorotan pada laga nanti bakal tertuju pada dirinya. Maklum, dia segera mengucapkan selamat tinggal bagi klub yang dibelanya sejak berusia 11 tahun. Momen istimewa ini ditandai rencana Barcelona mengenakan seragam khusus bertuliskan Gracias Xavi(Terima Kasih Xavi).
“Sekarang waktu tepat untuk pergi. Saya senang tidak hengkang tahun lalu bertahan. Musim panas 2014 saya menderita dua kekecewaan besar: terpuruk di Piala Dunia dan Barcelona. Sekarang saya di ambang sejarah. ,” kata Xavi, dilansir AFP. Partai nanti bukan merupakan penampilan pamungkas Xavi di Camp Nou.
Dia bakal merumput terakhir kali ketikaEl Azulgrana bertemu Athletic Bilbao pada final Copa del Rey, 30 Mei mendatang. Sementara kesempatan penutup Xavi mengenakan seragam Barcelona terjadi pada pertandingan puncak Liga Champions kontra Juventus, 6 Juni. Setelah itu Xavi memperkuat klub Qatar Al Sadd, setidaknya selama dua tahun.
Sembari tetap beraksi, dia berencana mengambil kursus sehingga mendapat izin melatih. Jika memungkinkan, Xavi kemudian ingin kembali ke Camp Nou dan mengisi kapasitas lain. “Barcelona akan tetap hebat walau saya pergi. Saya yakin itu. Proyek Qatar ideal bagi saya dalam jangka waktu dekat.
Tapi, di masa depan saya berencana pulang ke Barcelona,” tutur Xavi. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu yakin Xavi akan menangani El Azulgranasuatu saat nanti. Dia sedikit menyesal karena Xavi tidak mengambil sertifikat melatih di Barcelona. Namun, Bartomeu mengerti dan mendukung keputusannya.
Harley ikhsan
Meski takhta Primera Liga sudah digenggam, ambisi Xavi dalam membongkar pertahanan Deportivo La Coruna pada laga di Camp Nou, hari ini, bisa mengerti. Dia enggan melihat pencapaian trio yang dijuluki MSN itu sia-sia dan terlewatkan sejarah jika gagal dicapai. Sudah mengoleksi 115 gol di berbagai musim, MSN saat ini hanya tertinggal tiga angka di belakang torehan terbaik atas nama Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, dan Gonzalo Higuain.
Ketiga pemain itu membukukan 118 gol bagi Real Madrid pada 2011/2012. Pertolongan Xavi pun sangat berpeluang memberi arti. MSN bisa memangkas ketertinggalan atau bahkan langsung mengalahkan catatan tiga musim lalu mengingat buruknya pertahanan tim tamu. Deportivo telah kemasukan 58 gol di Primera Liga, empat di antaranya diderita pada duel pertama kontra Barcelona.
Terlepas tekadnya tersebut, Xavi sadar sorotan pada laga nanti bakal tertuju pada dirinya. Maklum, dia segera mengucapkan selamat tinggal bagi klub yang dibelanya sejak berusia 11 tahun. Momen istimewa ini ditandai rencana Barcelona mengenakan seragam khusus bertuliskan Gracias Xavi(Terima Kasih Xavi).
“Sekarang waktu tepat untuk pergi. Saya senang tidak hengkang tahun lalu bertahan. Musim panas 2014 saya menderita dua kekecewaan besar: terpuruk di Piala Dunia dan Barcelona. Sekarang saya di ambang sejarah. ,” kata Xavi, dilansir AFP. Partai nanti bukan merupakan penampilan pamungkas Xavi di Camp Nou.
Dia bakal merumput terakhir kali ketikaEl Azulgrana bertemu Athletic Bilbao pada final Copa del Rey, 30 Mei mendatang. Sementara kesempatan penutup Xavi mengenakan seragam Barcelona terjadi pada pertandingan puncak Liga Champions kontra Juventus, 6 Juni. Setelah itu Xavi memperkuat klub Qatar Al Sadd, setidaknya selama dua tahun.
Sembari tetap beraksi, dia berencana mengambil kursus sehingga mendapat izin melatih. Jika memungkinkan, Xavi kemudian ingin kembali ke Camp Nou dan mengisi kapasitas lain. “Barcelona akan tetap hebat walau saya pergi. Saya yakin itu. Proyek Qatar ideal bagi saya dalam jangka waktu dekat.
Tapi, di masa depan saya berencana pulang ke Barcelona,” tutur Xavi. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu yakin Xavi akan menangani El Azulgranasuatu saat nanti. Dia sedikit menyesal karena Xavi tidak mengambil sertifikat melatih di Barcelona. Namun, Bartomeu mengerti dan mendukung keputusannya.
Harley ikhsan
(ftr)