Pemain Pahang Gagal Dapat Visa, Ini Penjelasan La Nyalla
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengungkapkan tak ada keterkaitan pihaknya dengan kasus pemain Pahang FA yang gagal mendapat visa dari pihak imigrasi Indonesia. PSSI sudah mengupayakan meminta rekomendasi ke pihak imigrasi Indonesia pada 21 Mei, namun ditolak dengan alasan PSSI sudah dibekukan administrasi oleh Menpora.
Menurut La Nyalla, imigrasi menyarankan Persipura minta rekomendasi ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Tim Transisi. "Lalu, pada tanggal 22 Mei, pihak Persipura minta rekomendasi ke BOPI, tapi Ketua Umum BOPI (Muhammad Noor Aman-red), tidak ada di kantor. Pada hari Jumat itu, Persipura gagal dapat tanda tangan rekomendasi dari ketua umum BOPI," jelas La Nyalla via pesan singkat.
La Nyalla menambahkan, esok harinya, atau Sabtu (23/5/2015), pukul 13.00 WIB, barulah BOPI mengirim faks ke Persipura, namun cacat hukum karena tanpa tanda tangan ketua umum BOPI. Nah, setelah mendapat konfirmasi dari Yudiana (staf Persib) yg menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yg dikirimkan belum ada tanda tangannya, BOPI mengirim ulang pada pukul 15.01 WIB di hari yang sama. (Baca juga: BOPI Beri Klarifikasi Terkait Visa Pemain Pahang)
"Karena waktu yang sangat mepet, pihak imigrasi tidak keburu menyelesaikan administrasi yang diajukan Persipura sehingga pemain Pahang tersebut gagal dapat visa," kata La Nyalla.
Sebelumnya, pemain Pahang FC yakni Dickson Nwakaema (Nigeria), Damian Stewart (Jamaika), Zesh Rahman (Pakistan), dan Matias Conti (Argentina) gagal mendapat visa masuk ke Indonesia. Akibat pemain tersebut tidak mendapatkan ijin masuk, Pahang FC yang akan dijamu Persipura Jayapura pada babak 16 besar Piala AFC di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015), memutuskan kembali ke negaranya. (Baca juga: Pahang FA Ditolak Imigrasi, Persipura Terancam Sanksi AFC)
CEO Pahang Fahrizal Hasan mengaku kecewa karena pihaknya tidak mendapat pelayanan yang baik. Bahkan dia menuding PSSI telah gagal membantu dalam penyediaan visa bagi pemain-pemain Pahang. Mereka berangkat dari Kuala Lumpur pada Sabtu (23/5/2015), dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, malam hari. Pemain dan ofisial Pahang FA sempat bermalam di Bandara, sebelum akhirnya memutuskan kembali, Minggu (24/5/2015) pukul 10.00 WIB.
Menurut La Nyalla, imigrasi menyarankan Persipura minta rekomendasi ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Tim Transisi. "Lalu, pada tanggal 22 Mei, pihak Persipura minta rekomendasi ke BOPI, tapi Ketua Umum BOPI (Muhammad Noor Aman-red), tidak ada di kantor. Pada hari Jumat itu, Persipura gagal dapat tanda tangan rekomendasi dari ketua umum BOPI," jelas La Nyalla via pesan singkat.
La Nyalla menambahkan, esok harinya, atau Sabtu (23/5/2015), pukul 13.00 WIB, barulah BOPI mengirim faks ke Persipura, namun cacat hukum karena tanpa tanda tangan ketua umum BOPI. Nah, setelah mendapat konfirmasi dari Yudiana (staf Persib) yg menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yg dikirimkan belum ada tanda tangannya, BOPI mengirim ulang pada pukul 15.01 WIB di hari yang sama. (Baca juga: BOPI Beri Klarifikasi Terkait Visa Pemain Pahang)
"Karena waktu yang sangat mepet, pihak imigrasi tidak keburu menyelesaikan administrasi yang diajukan Persipura sehingga pemain Pahang tersebut gagal dapat visa," kata La Nyalla.
Sebelumnya, pemain Pahang FC yakni Dickson Nwakaema (Nigeria), Damian Stewart (Jamaika), Zesh Rahman (Pakistan), dan Matias Conti (Argentina) gagal mendapat visa masuk ke Indonesia. Akibat pemain tersebut tidak mendapatkan ijin masuk, Pahang FC yang akan dijamu Persipura Jayapura pada babak 16 besar Piala AFC di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015), memutuskan kembali ke negaranya. (Baca juga: Pahang FA Ditolak Imigrasi, Persipura Terancam Sanksi AFC)
CEO Pahang Fahrizal Hasan mengaku kecewa karena pihaknya tidak mendapat pelayanan yang baik. Bahkan dia menuding PSSI telah gagal membantu dalam penyediaan visa bagi pemain-pemain Pahang. Mereka berangkat dari Kuala Lumpur pada Sabtu (23/5/2015), dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, malam hari. Pemain dan ofisial Pahang FA sempat bermalam di Bandara, sebelum akhirnya memutuskan kembali, Minggu (24/5/2015) pukul 10.00 WIB.
(sha)