Sanksi FIFA Perburuk Kisruh Sepak Bola Indonesia
A
A
A
MALANG - Insan sepak bola Indonesia waswas menunggu sanksi dari FIFA karena intervensi pemerintah terhadap PSSI. Rencananya keputusan FIFA dijatuhkan pada 30 Mei, setelah batas waktu penyelesaian masalah pada 29 Mei.
Kendati sanksi FIFA dianggap sebagai momok bagi negara manapun, sejatinya para insan sepak bola masih meraba-raba efek ke depannya. Justru kebanyakan khawatir sanksi tersebut akan membuat kisruh sepak bola nasional.
"Kami semua tidak tahu efeknya secara pasti, tapi tentunya jelas ada pengaruh pada karir pemain dan seluruh pelaku sepak bola. Kekhawatiran terbesar justru setelah adanya sanksi nanti apa lantas mengurai permasalahan," sebut Pelatih Arema Cronus Suharno.
Dia khawatir dengan adanya sanksi membuat pihak yang berseberangan selama ini malah saling
menyalahkan. Jika seperti itu yang terjadi, maka sulit bagi sepak bola Indonesia untuk melunturkan sanksi FIFA secepat mungkin.
"Bagi saya pribadi pasti tak ingin ada sanksi apa pun dan bersama-sama menyelesaikan persoalan. Sekarang bola ada di kaki Menpora, kalau memang sampai batas waktu tidak ada upaya menghindari sanksi, ya semua akan menanggung efeknya,"urai Suharno.
Diakuinya ancaman sanksi FIFA sudah memberikan efek psikologis yang cukup besar pada semua elemen. "Semua takut nanti situasinya akan jauh lebih buruk. Semuanya merasakan, mulai pemain, pelatih, manajemen, serta semua yang terkait dengan sepak bola," tandas dia.
Kendati sanksi FIFA dianggap sebagai momok bagi negara manapun, sejatinya para insan sepak bola masih meraba-raba efek ke depannya. Justru kebanyakan khawatir sanksi tersebut akan membuat kisruh sepak bola nasional.
"Kami semua tidak tahu efeknya secara pasti, tapi tentunya jelas ada pengaruh pada karir pemain dan seluruh pelaku sepak bola. Kekhawatiran terbesar justru setelah adanya sanksi nanti apa lantas mengurai permasalahan," sebut Pelatih Arema Cronus Suharno.
Dia khawatir dengan adanya sanksi membuat pihak yang berseberangan selama ini malah saling
menyalahkan. Jika seperti itu yang terjadi, maka sulit bagi sepak bola Indonesia untuk melunturkan sanksi FIFA secepat mungkin.
"Bagi saya pribadi pasti tak ingin ada sanksi apa pun dan bersama-sama menyelesaikan persoalan. Sekarang bola ada di kaki Menpora, kalau memang sampai batas waktu tidak ada upaya menghindari sanksi, ya semua akan menanggung efeknya,"urai Suharno.
Diakuinya ancaman sanksi FIFA sudah memberikan efek psikologis yang cukup besar pada semua elemen. "Semua takut nanti situasinya akan jauh lebih buruk. Semuanya merasakan, mulai pemain, pelatih, manajemen, serta semua yang terkait dengan sepak bola," tandas dia.
(aww)