Juventus dan Liverpool Rayakan 30 Tahun Tragedi Heysel
A
A
A
Tanggal 29 Mei mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh pencinta sepak bola. Tepat 30 tahun silam, terjadi tragedi memilukan di Stadion Heysel, Brussels, Belgia.
Sebanyak 39 orang meninggal dan 600 orang lainnya luka-luka setelah dinding stadion roboh saat laga final Piala Champions antara Liverpool melawan Juventus, 29 Mei 1985. Hal itu terjadi setelah fansLiverpool yang mencoba menyerang suporter rival. Pendukung Juventus mencoba melarikan diri, tapi terhalang oleh dinding beton. Karena tidak kuat menahan beban, dinding tersebut pun roboh menimpa fans lain. Meski terjadi bencana, pertandingan tetap dilanjutkan.
Juventus pada akhirnya tampil sebagai pemenang lewat gol semata wayang Michel Platini melalui eksekusi penalti. Setelah dilakukan proses investigasi, UEFA pun menjatuhkan hukuman kepada Liverpool dan Inggris. Mereka tidak boleh mengikuti kompetisi di Eropa selama lima tahun.
Sebanyak 14 fansThe Reds yang terbukti bersalah juga dipenjara. Kenangan buruk 30 tahun silam rupanya turut memengaruhi hubungan kedua tim. Guna mempererat tali persaudaraan, Liverpool dan Juventus mengirimkan perwakilan dalam upacara peringatan tragedi Heysel yang digelar kedua tim, Jumat (29/5).
Liverpool mengirimkan legendaris Ian Rush untuk menghadiri Misa untuk mengenang para korban di Turin. Sementara legendaris Juventus Massimo Borini dan direktur klub Gianluca Pessotto mengunjungi Anfield. “Pada 29 Mei 2015 seharusnya menjadi hari sukacita dan gairah dalam sepak bola.
Tapi, 30 tahun silam ini menjadi tragedi. Peristiwa kekerasan tersebut tidak boleh terulang,” ungkap juru bicara Juventus dilansir Liverpool Echo. Baik Liverpool maupun Juventus tentu sama-sama berharap melalui peringatan yang mereka lakukan, kejadian memilukan di Heysel dan kekerasan dalam bentuk apa pun di sepak bola tidak akan pernah terulang di masa-masa mendatang.
Alimansyah
Sebanyak 39 orang meninggal dan 600 orang lainnya luka-luka setelah dinding stadion roboh saat laga final Piala Champions antara Liverpool melawan Juventus, 29 Mei 1985. Hal itu terjadi setelah fansLiverpool yang mencoba menyerang suporter rival. Pendukung Juventus mencoba melarikan diri, tapi terhalang oleh dinding beton. Karena tidak kuat menahan beban, dinding tersebut pun roboh menimpa fans lain. Meski terjadi bencana, pertandingan tetap dilanjutkan.
Juventus pada akhirnya tampil sebagai pemenang lewat gol semata wayang Michel Platini melalui eksekusi penalti. Setelah dilakukan proses investigasi, UEFA pun menjatuhkan hukuman kepada Liverpool dan Inggris. Mereka tidak boleh mengikuti kompetisi di Eropa selama lima tahun.
Sebanyak 14 fansThe Reds yang terbukti bersalah juga dipenjara. Kenangan buruk 30 tahun silam rupanya turut memengaruhi hubungan kedua tim. Guna mempererat tali persaudaraan, Liverpool dan Juventus mengirimkan perwakilan dalam upacara peringatan tragedi Heysel yang digelar kedua tim, Jumat (29/5).
Liverpool mengirimkan legendaris Ian Rush untuk menghadiri Misa untuk mengenang para korban di Turin. Sementara legendaris Juventus Massimo Borini dan direktur klub Gianluca Pessotto mengunjungi Anfield. “Pada 29 Mei 2015 seharusnya menjadi hari sukacita dan gairah dalam sepak bola.
Tapi, 30 tahun silam ini menjadi tragedi. Peristiwa kekerasan tersebut tidak boleh terulang,” ungkap juru bicara Juventus dilansir Liverpool Echo. Baik Liverpool maupun Juventus tentu sama-sama berharap melalui peringatan yang mereka lakukan, kejadian memilukan di Heysel dan kekerasan dalam bentuk apa pun di sepak bola tidak akan pernah terulang di masa-masa mendatang.
Alimansyah
(ars)