Memori Berlin

Jum'at, 05 Juni 2015 - 09:07 WIB
Memori Berlin
Memori Berlin
A A A
BERLIN - Trio Juventus Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, dan Andrea Barzagli berpeluang mengulang kenangan manis di Berlin pada partai puncak Liga Champions 2014/2015. Sementara Carlos Tevez harus bertarung dengan kompatriotnya, Javier Mascherano dan Lionel Messi, untuk menciptakan memori indah di Ibu Kota Jerman tersebut.

Dengan Hertha Berlin lebih sering berkutat di Bundesliga 2 dan jarang mengikuti kompetisi Eropa, kesempatan pemain menjajal rumput Olympiastadion hanya hadir di turnamen internasional. Momen teranyar terjadi pada Piala Dunia 2006. Beberapa finalis Liga Champions musim ini pernah melakukannya. Buffon, Pirlo, dan Barzagli bahkan mencapai prestasi puncak di sana.

Ketiganya membawa pulang medali juara berkat kemenangan Italia atas Prancis, dengan Pirlo mencetak salah satu gol pada drama adu penalti. “Saya kembali ke Berlin setelah sembilan tahun. Saya tidak tahu apakah kesuksesan Piala Dunia akan memberi efek pada penampilan saya nanti. Yang jelas, laga nanti sama seperti final lainnya,” tutur Buffon, dikutip Telegraph.

“Trofi Liga Champions merupakan satu-satunya gelar bergengsi yang hilang dari koleksi saya. Terakhir kali saya tampil di final 12 tahun silam. Meski begitu, saya senang karena impian merebut gelar membuat motivasi saya selalu tinggi,” sambungnya.

Tantangan terbesar Buffon pada pertandingan nanti adalah Messi. Uniknya, duel nanti merupakan pertemuan pertama mereka. Buffon tidak bermain ketika Juventus bersua Barcelona pada Joan Gamper Trophy 2005. Sementara pada partai uji coba Argentina-Italia, Agustus 2013, giliran Messi yang berhalangan. Buffon benar-benar mesti mewaspadai ancaman Messi.

Performanya sepanjang 2015 sungguh luar biasa. Tidak hanya itu, Messi juga punya misi personal di Olympiastadion. Bersama Tevez dan Mascherano, Messi juga mengikuti Piala Dunia 2006. Mereka bahu-membahu membawa La Albiceleste melangkah ke babak gugur hingga memperebutkan tiket semifinal versus Jerman di Olympiastadion.

Bermain sama kuat selama 120 menit, Argentina harus mengakui keunggulan tuan rumah akibat adu penalti. Messi pasti penasaran memikirkan partai tersebut, meski saat itu masih remaja dan kemampuannya belum berkembang. Dia bakal merasa bisa membantu jika saja Jose Pekerman menurunkannya.

Karena itu, Messi berniat melampiaskan kekesalan ketika menjajal rumput stadion berkapasitas 75.000 orang tersebut akhir pekan nanti. Beruntung Buffon memiliki Tevez di pihaknya. Sakit hati seperti Messi dan Mascherano, dia ingin menghapus kenangan buruk di Olympiastadion.

“Kita tahu semua perjalanan karier Tevez. Saya beruntung pernah satu tim dengannya. Dia salah satu rekan terbaik saya. Sekarang, saya mesti memikirkan cara menghentikannya,” ungkap Mascherano.

Harley ikhsan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7339 seconds (0.1#10.140)