Kisruh Sepak Bola Berawal dari Dendam Masa Lalu

Sabtu, 06 Juni 2015 - 14:25 WIB
Kisruh Sepak Bola Berawal...
Kisruh Sepak Bola Berawal dari Dendam Masa Lalu
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR, Ridwan Hisyam menjelaskan akar masalah kisruh sepak bola nasional berawal dari masalah pribadi Imam Nahrawi selaku Menpora dan Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti di masa lalu. Ia menambahkan masalah atau ego dari kedua belah pihak yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

"Jangan sampai masalah politik di Jawa Timur sampai terbawa ke Jakarta. Karena kebetulan dua orang memegang organisasi pimpinan. Menpora memegang organisasi kemenpora dan La Nyalla memegang PSSI. Sehingga ada pandangan yang tidak sama. Kita selaku wakil rakyat berusaha mencari tahu akar masalahnya untuk tidak merugikan satu sama lain. Karena masalah ini berdampak negatif pada hajat hidup orang banyak yang kehilangan pekerjaan," jelas Ridwan, saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertema "Bola Tak Lagi Bundar" di Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).

Lebih lanjut, sebenarnya kalau berbicara masalah organisasi mestinya mudah untuk diselesaikan. Tidak adanya pandangan yang sama antara Imam dan La Nyalla, kata Ridwan, mungkin ini yang menghambat proses mereka untuk duduk bareng. (Baca juga: BOPI Klaim Piala Kemerdekaan Bergulir Abis Ramadan)

"Ini bukan hanya masalah sanksi dari FIFA melainkan ego masing-masing dari kedua belah pihak. Itu harus kita hilangkan dulu, karena ini dampaknya negatif. Mulai dari bubarnya Persipura dll."

Rencananya Komisi X DPR RI bakal memanggil dua pihak yang tengah berseteru (Menpora-PSSI) pada pekan depan. Namun, politikus partai Golkar ini tidak menjelaskan secara rinci tanggal pertemuan itu akan berlangsung.

"Minggu depan kami akan memanggil Menpora untuk membahas masalah ini dan undnagan sudah kami kirim. Saya yakin Menpora akan datang, karena agendanya tidak hanya membahas masalah kisruh sepak bola saja. Karena dalam pertemuan kali ini kami juga akan membahas agenda soal anggaran 2016, kalau tidak datang kan anggarannya Menpora tidak dapat nanti," tutup Ridwan.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1069 seconds (0.1#10.140)