Takut Khianati PSSI, Sriwijaya FC Batal Ikut Piala Kemerdekaan
A
A
A
PALEMBANG - Skuat Sriwijaya FC keder juga dengan derasnya kritikan dari penggemar bola di Tanah Air setelah menyatakan ikut turnamen Piala Kemerdekaan produk Tim Transisi bentukan Kemenpora. Setelah dikritik sebagai tim yang mendua, Sekretaris Tim Sriwijaya FC (SFC) Achmad Haris menyatakan, manajemen membatalkan rencana Laskar Wong Kito mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan.
Alasan membatalkan tampil di Piala Kemerdekaan karena manajemen Laskar Wong Kito tidak ingin menduakan PSSI hanya karena kepentingan tim agar bisa berkompetisi."Kita batal dan tidak jadi ikut Piala Kemerdekaan. Karena kami (SFC) tidak mau menduakan PSSI,"tegas Haris.
Haris melanjutkan, dari sejarahnya Laskar Wong Kito sendiri selalu setia dibawa bendera induk olahraga sepak bola Indonesia yakni PSSI. Bahkan di era dualisme kompetisi terjadi ISL dan IPL, SFC pun tetap mengikuti kompetisi sesuai arahan PSSI.
"Kita lihat lagi sejarah kebelakang, seperti terjadinya dua kompetisi ISL dan IPL. Terbukti kami tidak ikut IPL, makanya kami tidak akan salah langkah. Kita tetap tunduk dengan statuta PSSI,"ujarnya.
Selain itu, Haris juga mengaku tidak akan ada dana apabila SFC berlaga di Piala Kemerdekaan. Sebab, seluruh sponsor pun tidak akan merestui kalau Laskar Wong Kito ikut turnamen yang digeber oleh Tim Transisi tersebut.
"Jelas PT.Liga Indonesia bukan Tim Transisi dan jelas juga PSSI bukan Menpora. Itu jelas yang harus kami jadikan tolak ukur sekarang. Sekali lagi kita tidak akan ikut Piala kemerdekaan,"ucap pria berkaca mata ini.
Sebelumnya Haris sempat berkomentar ingin mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan produk Menpora itu. Namun, Haris mengakui hal itu hanya ungkapan kekesalan hati karena melihat tim tidak bisa berlaga seperti biasannya.
"Kami hanya rindu untuk berlaga jadinya kemarin ungkapan kekesalan saja. Tidak akan kami ikut Menpora, SFC tetap berada di jalur PSSI,"pungkasnya.
Alasan membatalkan tampil di Piala Kemerdekaan karena manajemen Laskar Wong Kito tidak ingin menduakan PSSI hanya karena kepentingan tim agar bisa berkompetisi."Kita batal dan tidak jadi ikut Piala Kemerdekaan. Karena kami (SFC) tidak mau menduakan PSSI,"tegas Haris.
Haris melanjutkan, dari sejarahnya Laskar Wong Kito sendiri selalu setia dibawa bendera induk olahraga sepak bola Indonesia yakni PSSI. Bahkan di era dualisme kompetisi terjadi ISL dan IPL, SFC pun tetap mengikuti kompetisi sesuai arahan PSSI.
"Kita lihat lagi sejarah kebelakang, seperti terjadinya dua kompetisi ISL dan IPL. Terbukti kami tidak ikut IPL, makanya kami tidak akan salah langkah. Kita tetap tunduk dengan statuta PSSI,"ujarnya.
Selain itu, Haris juga mengaku tidak akan ada dana apabila SFC berlaga di Piala Kemerdekaan. Sebab, seluruh sponsor pun tidak akan merestui kalau Laskar Wong Kito ikut turnamen yang digeber oleh Tim Transisi tersebut.
"Jelas PT.Liga Indonesia bukan Tim Transisi dan jelas juga PSSI bukan Menpora. Itu jelas yang harus kami jadikan tolak ukur sekarang. Sekali lagi kita tidak akan ikut Piala kemerdekaan,"ucap pria berkaca mata ini.
Sebelumnya Haris sempat berkomentar ingin mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan produk Menpora itu. Namun, Haris mengakui hal itu hanya ungkapan kekesalan hati karena melihat tim tidak bisa berlaga seperti biasannya.
"Kami hanya rindu untuk berlaga jadinya kemarin ungkapan kekesalan saja. Tidak akan kami ikut Menpora, SFC tetap berada di jalur PSSI,"pungkasnya.
(aww)