Aneh, Menpora dan Tim Transisi Beda Pendapat Soal Piala Kemerdekaan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah raga (Menpora) RI, Imam Nahrawi dan anggota Tim Transisi beda pendapat soal bergulirnya turnamen Piala Kemerdekaan. Tim Transisi yakin akan segera menggelar turnamen, namun Menpora meminta Tim Transisi menunggu hasil PTUN.
Anggota Tim Transisi pokja tata kelola sepak bola nasional, Zuhairi Misrawi, mengatakan timnya mulai bergerak sejak hari ini. Artinya, Zuhairi mengisyaratkan Tim Transisi akan menerobos putusan hukum. "Mulai hari ini kita sudah bisa bekerja merencanakan turnamen, kami juga sudah bicara dengan promotor," kata Zuhairi.
Meski Tim Transisi mengaku telah bergerak menyusul sidang lanjutan PTUN, Senin (8/6/2015), Menpora Imam tidak sependapat. Menurutnya, Tim Transisi baru sebatas kerja internal karena PTUN memenangkan gugatan PSSI pada 25 Mei 2015. "Kita kan negara hukum, Tim Transisi baru kerja ke dalam. Nanti kerja keluarnya menunggu putusan PTUN," kata Imam.
Tim Transisi sendiri sedianya tidak hanya akan bermaksud menggelar turnamen Piala Kemerdekaan. Tim yang dikomando Bibit Samad Rianto juga dibentuk untuk mengambil alih peran PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional sejak diterbitkannya SK Pembekuan PSSI oleh Imam Nahrawi pada 18 April 2015 lalu.
Anggota Tim Transisi pokja tata kelola sepak bola nasional, Zuhairi Misrawi, mengatakan timnya mulai bergerak sejak hari ini. Artinya, Zuhairi mengisyaratkan Tim Transisi akan menerobos putusan hukum. "Mulai hari ini kita sudah bisa bekerja merencanakan turnamen, kami juga sudah bicara dengan promotor," kata Zuhairi.
Meski Tim Transisi mengaku telah bergerak menyusul sidang lanjutan PTUN, Senin (8/6/2015), Menpora Imam tidak sependapat. Menurutnya, Tim Transisi baru sebatas kerja internal karena PTUN memenangkan gugatan PSSI pada 25 Mei 2015. "Kita kan negara hukum, Tim Transisi baru kerja ke dalam. Nanti kerja keluarnya menunggu putusan PTUN," kata Imam.
Tim Transisi sendiri sedianya tidak hanya akan bermaksud menggelar turnamen Piala Kemerdekaan. Tim yang dikomando Bibit Samad Rianto juga dibentuk untuk mengambil alih peran PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional sejak diterbitkannya SK Pembekuan PSSI oleh Imam Nahrawi pada 18 April 2015 lalu.
(bbk)