Sinyal Belgia
A
A
A
SAINT-DENIS - Rentetan hasil positif ditorehkan Belgia seusai Piala Dunia 2014. Dari delapan pertandingan terkini, tim berjuluk Setan Merah itu sanggup mengumpulkan dua skor imbang dan enam kemenangan.
Kemenangan terbaru Belgia dihasilkan atas Prancis di Stade de France Saint-Denis, dini hari kemarin. Berkat aksi Marouane Fellaini pada menit ke-17 dan 42, Radja Nainggolan (50), serta eksekusi penalti Eden Hazard (54), Belgia kini bersiap menatap laga lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016. Sesuai jadwal, tim arahan Marc Wilmots itu akan bertemu Wales di Cardiff, Jumat (12/6).
“Mengalahkan Prancis adalah hal yang sangat membanggakan. Apalagi, kami menghasilkan empat gol di Stade de France. Kini, kami harus fokus ke pertandingan melawan Wales. Kami ingin memastikan tiket Piala Eropa secepatnya,” ucap Hazard, dilansir belgian-team.de. Kemenangan atas Prancis memang terasa sangat spesial bagi Belgia.
Pasalnya, mereka menjadi tim pertama yang mampu mencetak empat gol ke gawang Les Bleus di Stade de France. Hasil itu juga sekaligus mengakhiri rekor buruk Belgia kala menghadapi Prancis. Sebab, pada tiga laga uji coba sebelumnya, mereka hanya mampu mengemas dua hasil imbang dan mengalami satu kekalahan. Wajar jika para pemain Belgia kini memiliki kepercayaan diri saat bertemu Wales.
Tim berkostum merah-kuning-hitam tersebut wajib meraih kemenangan guna mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara Grup B. Maklum, mereka ditempel ketat Wales yang berada di peringkat 2 dengan perolehan poin sama 11. Jika Belgia menatap laga kontra Wales dengan kepercayaan diri tinggi, kekalahan 3-4 belum mencerminkan kapasitas Prancis sebagai tuan rumah Piala Eropa. Catatan menunjukkan, dari empat laga uji coba terakhir, Les Bleusbaru mengemas dua kemenangan dan dua kekalahan.
“Kami tidak tampil baik dalam duel satu lawan satu (pada laga melawan Belgia). Pada babak kedua, kami bermain lebih hidup dan menciptakan masalah bagi mereka. Sayang, kami kebobolan banyak gol sehingga gagal meraih hasil maksimal,” kata Didier Deschamps, dilansir goal.com. Kekalahan dari Belgia membuat kekuatan Prancis sedikit diragukan. Namun, Deschamps menegaskan timnya tidak sedang mengalami ke - panikan.
Juru taktik berusia 46 tahun tersebut ma - sih optimistis Les Bleusakan kembali ke bentuk terbaik, khususnya saat berhadapan dengan Albania pada laga uji coba, akhir pekan nanti. “Kami tidak harus menjadi superpercaya diri. Namun, kami juga tidak boleh terlalu khawatir. Kami meng hadapi tim yang bagus. Meski tidak memiliki nama setenar Bra sil, Jerman, atau Argentina, Bel gia tampil sangat baik, terutama fisik,” ujar Deschamps.
“Memang, ada beberapa hal yang tidak berjalan dengan baik. Namun, secara kolektivitas, kami jauh lebih baik. Kami tidak membutuhkan banyak perubahan berarti. Sekarang, kami harus fokus dan mem per siap kan diri sebaik mungkin untuk menghadapi Al ba nia,” sambung mantan pelatih AS Monaco tersebut. Berbeda dengan Deschamps, kekecewaan justru terlontar dari mulut Hugo Lloris. Dia mengatakan Prancis seharusnya bisa menunjukkan performa yang lebih baik saat melawan Belgia.
“Kami harus belajar dari kekalahan ini. Kami masih memiliki satu tahun. Prancis adalah tim yang mengutamakan permainan kolektif. Sisi positifnya adalah mentalitas kami tetap terjaga, meski sempat tertinggal,” pungkas Lloris.
Alimansyah
Kemenangan terbaru Belgia dihasilkan atas Prancis di Stade de France Saint-Denis, dini hari kemarin. Berkat aksi Marouane Fellaini pada menit ke-17 dan 42, Radja Nainggolan (50), serta eksekusi penalti Eden Hazard (54), Belgia kini bersiap menatap laga lanjutan kualifikasi Piala Eropa 2016. Sesuai jadwal, tim arahan Marc Wilmots itu akan bertemu Wales di Cardiff, Jumat (12/6).
“Mengalahkan Prancis adalah hal yang sangat membanggakan. Apalagi, kami menghasilkan empat gol di Stade de France. Kini, kami harus fokus ke pertandingan melawan Wales. Kami ingin memastikan tiket Piala Eropa secepatnya,” ucap Hazard, dilansir belgian-team.de. Kemenangan atas Prancis memang terasa sangat spesial bagi Belgia.
Pasalnya, mereka menjadi tim pertama yang mampu mencetak empat gol ke gawang Les Bleus di Stade de France. Hasil itu juga sekaligus mengakhiri rekor buruk Belgia kala menghadapi Prancis. Sebab, pada tiga laga uji coba sebelumnya, mereka hanya mampu mengemas dua hasil imbang dan mengalami satu kekalahan. Wajar jika para pemain Belgia kini memiliki kepercayaan diri saat bertemu Wales.
Tim berkostum merah-kuning-hitam tersebut wajib meraih kemenangan guna mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara Grup B. Maklum, mereka ditempel ketat Wales yang berada di peringkat 2 dengan perolehan poin sama 11. Jika Belgia menatap laga kontra Wales dengan kepercayaan diri tinggi, kekalahan 3-4 belum mencerminkan kapasitas Prancis sebagai tuan rumah Piala Eropa. Catatan menunjukkan, dari empat laga uji coba terakhir, Les Bleusbaru mengemas dua kemenangan dan dua kekalahan.
“Kami tidak tampil baik dalam duel satu lawan satu (pada laga melawan Belgia). Pada babak kedua, kami bermain lebih hidup dan menciptakan masalah bagi mereka. Sayang, kami kebobolan banyak gol sehingga gagal meraih hasil maksimal,” kata Didier Deschamps, dilansir goal.com. Kekalahan dari Belgia membuat kekuatan Prancis sedikit diragukan. Namun, Deschamps menegaskan timnya tidak sedang mengalami ke - panikan.
Juru taktik berusia 46 tahun tersebut ma - sih optimistis Les Bleusakan kembali ke bentuk terbaik, khususnya saat berhadapan dengan Albania pada laga uji coba, akhir pekan nanti. “Kami tidak harus menjadi superpercaya diri. Namun, kami juga tidak boleh terlalu khawatir. Kami meng hadapi tim yang bagus. Meski tidak memiliki nama setenar Bra sil, Jerman, atau Argentina, Bel gia tampil sangat baik, terutama fisik,” ujar Deschamps.
“Memang, ada beberapa hal yang tidak berjalan dengan baik. Namun, secara kolektivitas, kami jauh lebih baik. Kami tidak membutuhkan banyak perubahan berarti. Sekarang, kami harus fokus dan mem per siap kan diri sebaik mungkin untuk menghadapi Al ba nia,” sambung mantan pelatih AS Monaco tersebut. Berbeda dengan Deschamps, kekecewaan justru terlontar dari mulut Hugo Lloris. Dia mengatakan Prancis seharusnya bisa menunjukkan performa yang lebih baik saat melawan Belgia.
“Kami harus belajar dari kekalahan ini. Kami masih memiliki satu tahun. Prancis adalah tim yang mengutamakan permainan kolektif. Sisi positifnya adalah mentalitas kami tetap terjaga, meski sempat tertinggal,” pungkas Lloris.
Alimansyah
(ars)