Gairah Pelatih Ikut Turnamen Menpora, Terhadang Kebijakan Klub

Sabtu, 13 Juni 2015 - 16:08 WIB
Gairah Pelatih Ikut Turnamen Menpora, Terhadang Kebijakan Klub
Gairah Pelatih Ikut Turnamen Menpora, Terhadang Kebijakan Klub
A A A
MALANG - Sejumlah pelatih sudah tidak sabar berkiprah di turnamen atau kompetisi yang digelar tahun 2015. Dengan tampil di turnamen, situasi tim bisa diperbaiki dari berbagai aspek. Namun, hasrat itu tak semudah yang dibayangkan, karena pelatih harus menunggu sikap klub terkait kebijakan ikut kompetisi di luar PSSI.

Pelatih dalam posisi yang tidak banyak berperan dalam mengambil kebijakan. Mereka hanya sekadar mengatakan siap dan antusias mengikuti event apa pun, termasuk turnamen yang rencananya digelar dalam waktu dekat, seperti Piala Presiden 2015 dan Piala Kemerdekaan 2015.

"Pada dasarnya kami sebagai pelatih sangat berharap ada kompetisi atau turnamen. Itu akan memperbaiki situasi, baik untuk klub maupun semua elemen tim. Tapi, kami tetap tunduk pada keputusan manajemen soal keikutsertaan di event apa pun," jelas Suharno, Pelatih Arema Cronus.

Dia juga sudah mendengar soal ketertarikan Arema untuk mengikuti Piala Presiden yang digagas Mahaka Sports. Suharno menyatakan antusiasmenya dengan menyiapkan kekuatan jika Singo Edan positif mengikuti hajatan tersebut.

"Saya masih menunggu sambil berharap. Yakni berharap event tersebut lancar dan tidak ada gangguan sehingga semua klub bisa terlibat dengan enjoy. Saya yakin gelaran seperti itu akan sangat berguna bagi tim, baik secara finansial atau aspek lain," urai pelatih asal Klaten tersebut.

Pelatih yang memiliki pikiran serupa adalah Liestiadi, arsitek tim Persegres Gresik United. Dalam benak pelatih asal Medan ini, kompetisi memang sudah saatnya digulirkan dalam waktu dekat terlepas bagaimana format dan siapa yang menggagasnya.

"Kalau begini terus jelas tidak bagus. Saya kepingin tim segera mengikuti turnamen atau kompetisi, karena di situlah tugas saya sebenarnya. Tapi semua harus tetap mengikuti arahan manajemen soal event apa yang akan diikuti," papar Liestiadi.

Bagi pelatih seperti dia, siapa yang menjalankan kompetisi atau bagaimana formatnya, bukan ranah yang harus dirisaukan. "Tugas pelatih adalah menyiapkan tim agar bagus dalam bertanding, lha kalau tidak ada pertandingan kan susah juga. Soal siapa yang menggelar event, itu bukan ranah pelatih," jelasnya.

Tak seperti Arema yang menyatakan siap mengikuti Piala Presiden jika benar ada restu PSSI, hingga kini Persegres masih belum membuat keputusan. Namun melihat statemen manajemen sebelumnya, bisa jadi Persegres juga terlibat karena tidak melanggar federasi.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6626 seconds (0.1#10.140)
pixels