Gli Azzurri Gigit Jari

Minggu, 14 Juni 2015 - 09:29 WIB
Gli Azzurri Gigit Jari
Gli Azzurri Gigit Jari
A A A
SPLIT - Rasa penasaran Italia terhadap Kroasia sepertinya bakal semakin besar. Mereka harus gigit jari lantaran kembali gagal meraih kemenangan setelah ditahan 1-1 oleh tim berjuluk Vatrenitersebut dini hari kemarin.

Eksekusi penalti Antonio Candreva pada menit ke-36 menghindarkan Italia dari kekalahan. Pasalnya, Kroasia sempat memimpin lewat gol Mario Mandzukic (11). Hasil imbang di Stadion Poljud itu makin memperpanjang torehan buruk Italia yang belum mampu meraih kemenangan atas Kroasia. Total, dari sembilan pertemuan, Gli Azzurrihanya mengemas 1 kemenangan dan mengalami 3 kekalahan.

Hal itu sekaligus membuat Italia gagal merebut posisi teratas klasemen Grup H Kualifikasi Piala Eropa 2016. Gianluigi Buffon dkk tetap berada di peringkat 2 dengan koleksi 12 poin, dua angka di bawah Kroasia. Meski Italia gagal meraih tiga poin, Pelatih Antonio Conte merasa cukup puas dengan kinerja pasukannya melawan Kroasia. Absennya beberapa pemain utama membuat Conte harus mengubah skema 3-5-2 menjadi 4-3-3.

Pelatih berusia 45 tahun itu bahkan menilai, Italia hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan skema baru sehingga dia yakin timnya dapat meraih hasil positif pada laga-laga berikutnya. ”Formasi 4-3-3 memungkinkan kami untuk mengeksploitasi ruang melebar dengan pemain-pemain sayap.

Kami memiliki gaya ermainan yang didefinisikan dengan baik. Kendati, kami bisa kembali ke skema yang lama, saya pikir skema 4-3-3 akan sukses pada masa depan,” ungkap Conte, dilansir Football Italia. Jika Conte cukup puas dengan hasil imbang yang diraih pasukannya, situasi berbeda dialami oleh Kroasia. Kesuksesan skuad asuhan Niko Kovac tersebut mempertahankan puncak klasemen sementara Grup H justru harus ternoda oleh perilaku kurang sportif fansmereka.

Pada rumput Stadion Poljud terdapat lambang swastika yang terlihat sepanjang pertandingan. Jika terbukti bersalah, Kroasia akan terancam mendapatkan sanksi dari UEFA berupa pengurangan poin. Hal itu jelas akan berdampak negatif bagi kans mereka untuk melaju ke putaran final Piala Eropa 2016.

Pada persaingan di grup terpisah, Gareth Bale memenangkan duel prestisius melawan Eden Hazard untuk membawa negaranya berjaya atas Belgia. Wales meraih kemenangan 1-0 untuk memuncaki Grup B. Mereka berpeluang besar mengikuti Piala Eropa pertama sepanjang sejarah.

Alimansyah
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7698 seconds (0.1#10.140)