Tim Tango Loyo
A
A
A
LA SERENA - Lemahnya koordinasi lini belakang Argentina membuat kemenangan yang ada di depan mata sirna. Dampaknya, tim Tango hanya bermain imbang 2-2 dengan Paraguay.
Kiprah Argentina pada laga pertama Grup B Copa America berjalan kurang mulus. Akibatnya, seusai laga di Estadio La Portada de La Serena, dini hari kemarin, Gerardo Martino mengaku sangat kecewa. Dia mengatakan, Argentina seharusnya mendikte lawan sepanjang pertandingan. Namun, konsentrasi para pemain, khususnya di sektor pertahanan, justru menurun di babak kedua.
“Saya tidak bisa berbicara banyak mengenai gol (Nelson Haedo) Valdez (gol pertama Paraguay). Saya hanya ingin mengatakan bahwa kami tidak bisa mempertahankan tekanan. Kami tidak bisa mengatasi perubahan yang dilakukan Paraguay. Kami tidak mampu mempertahankan penampilan. Kami kehilangan kendali pertandingan,” kata Martino, dilansir goal.com .
Apa yang dikatakan Martino bukan tanpa alasan. Argentina sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik. Mereka memimpin 2-0 lebih dulu lewat Sergio Aguero pada menit ke-29 dan eksekusi penalti Lionel Messi (36). Namun, Paraguay mampu menyamakan kedudukan 2-2 berkat sumbangan Valdez (60) dan Lucas Barrios (89).
Meski kecewa, Martino berjanji akan segera memperbaiki berbagai kelemahan Argentina. Juru taktik berusia 52 tahun tersebut meminta pasukannya tidak mengulangi kesalahan serupa, khususnya saat berhadapan dengan Uruguay pada laga kedua. Menurut mantan juru latih Barcelona itu, di kompetisi seketat Copa America, kesalahan tidak boleh dilakukan para pemain.
“Ini harus menjadi pelajaran berharga yang harus kami serap. Kami harus mengevaluasi kesalahan ini. Kami harus terus berusaha. Kami tidak membicarakan tentang perempat final atau semifinal. Kami hanya ingin berkonsentrasi ke laga selanjutnya,” papar pelatih asli Argentina yang membawa Paraguay ke perempat final Piala Dunia 2010 itu.
Kekecewaan yang dirasakan Argentina justru menjadi sukacita Paraguay. Pelatih Ramon Diaz mengakui timnya cukup kewalahan dengan berbagai tekanan yang dilakukan Argentina. Namun, berkat perubahan strategi, permainan Paraguay menjadi lebih baik sehingga mampu menyamakan kedudukan. Diaz menilai kesuksesan menahan Argentina juga menjadi modal berharga Los Guaranies di laga selanjutnya.
“Dari sisi emosional, ini hasil yang besar. Namun, kami perlu meningkatkan beberapa hal lain. Kami telah melakukan tugas yang sulit. Kami mampu meraih satu poin, meski sempat tertinggal 0-2 dari Argentina. Berhubung kompetisi baru dimulai, para pemain harus tetap fokus ke pertandingan,” pungkas Diaz.
Alimansyah
Kiprah Argentina pada laga pertama Grup B Copa America berjalan kurang mulus. Akibatnya, seusai laga di Estadio La Portada de La Serena, dini hari kemarin, Gerardo Martino mengaku sangat kecewa. Dia mengatakan, Argentina seharusnya mendikte lawan sepanjang pertandingan. Namun, konsentrasi para pemain, khususnya di sektor pertahanan, justru menurun di babak kedua.
“Saya tidak bisa berbicara banyak mengenai gol (Nelson Haedo) Valdez (gol pertama Paraguay). Saya hanya ingin mengatakan bahwa kami tidak bisa mempertahankan tekanan. Kami tidak bisa mengatasi perubahan yang dilakukan Paraguay. Kami tidak mampu mempertahankan penampilan. Kami kehilangan kendali pertandingan,” kata Martino, dilansir goal.com .
Apa yang dikatakan Martino bukan tanpa alasan. Argentina sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik. Mereka memimpin 2-0 lebih dulu lewat Sergio Aguero pada menit ke-29 dan eksekusi penalti Lionel Messi (36). Namun, Paraguay mampu menyamakan kedudukan 2-2 berkat sumbangan Valdez (60) dan Lucas Barrios (89).
Meski kecewa, Martino berjanji akan segera memperbaiki berbagai kelemahan Argentina. Juru taktik berusia 52 tahun tersebut meminta pasukannya tidak mengulangi kesalahan serupa, khususnya saat berhadapan dengan Uruguay pada laga kedua. Menurut mantan juru latih Barcelona itu, di kompetisi seketat Copa America, kesalahan tidak boleh dilakukan para pemain.
“Ini harus menjadi pelajaran berharga yang harus kami serap. Kami harus mengevaluasi kesalahan ini. Kami harus terus berusaha. Kami tidak membicarakan tentang perempat final atau semifinal. Kami hanya ingin berkonsentrasi ke laga selanjutnya,” papar pelatih asli Argentina yang membawa Paraguay ke perempat final Piala Dunia 2010 itu.
Kekecewaan yang dirasakan Argentina justru menjadi sukacita Paraguay. Pelatih Ramon Diaz mengakui timnya cukup kewalahan dengan berbagai tekanan yang dilakukan Argentina. Namun, berkat perubahan strategi, permainan Paraguay menjadi lebih baik sehingga mampu menyamakan kedudukan. Diaz menilai kesuksesan menahan Argentina juga menjadi modal berharga Los Guaranies di laga selanjutnya.
“Dari sisi emosional, ini hasil yang besar. Namun, kami perlu meningkatkan beberapa hal lain. Kami telah melakukan tugas yang sulit. Kami mampu meraih satu poin, meski sempat tertinggal 0-2 dari Argentina. Berhubung kompetisi baru dimulai, para pemain harus tetap fokus ke pertandingan,” pungkas Diaz.
Alimansyah
(ftr)