Tony Sucipto dan Airlangga Sutjipto Bisnis Wisata Kuliner
A
A
A
BANDUNG - Tony Sucipto menyiasati kompetisi sepak bola di Indonesia yang mati suri dengan melebarkan usaha kuliner dan wisata. Bertempat di Jalan Citarum, Bandung, penggawa Persib Bandung mengembangkan bisnis, Street gourmet.
Bisnis yang dibangun bersama mantan rekan setimnya, Airlangga Sutjipto, ini memberikan pelayanan yang menarik kepada penikmat kuliner. Para penikmat kuliner ini tak hanya bisa menyantap makanan saja, namun mereka diajak keliling Kota Bandung untuk menjelajahi tempat-tempat wisata Paris Van Java. Seperti Gedung Sate dan lainnya dengan menggunakan bus.
"Saya lihat Bandung sebagai kota kuliner dan wisata. Jadi kita mencoba menggabungkan keduanya. Jadi dibukalah Street Gourmet ini. Kalau saya sudah dari awal membuka usaha Dengan keadaan sepak bola sekarang, dengan adanya bisnis ini, Alhamdulillah buat tambahan juga," kata Tony saat launching Street Gourmet di Jalan Citarum.
Hal senada juga disampaikan, Airlangga. Pemain yang akrab disapa Ronggo ini bersyukur bisa membuka bisnis kuliner dan wisata pertamanya itu. Setidaknya, dengan berhentinya kompetisi di Indonesia, usahanya tersebut bisa menambah pemasukan.
"Yang pertama saya senang makan, jadi setiap keluar kota saya pasti mencicipi makanan khas daerah, dan saya ingin membuka bisnis kuliner. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa membuka Street Gourmet. Sebelum kompetisi, sudah dari awal tahun bisnis ini, saya pribadi ingin bisnis, untuk nabung pemasukan tambahan," tuturnya.
Sementara itu, rekanan bisnis Tony lainnya yakni Tito mengatakan konsep yang diberikan merupakan kali pertama di Indonesia. Dia berharap dengan konsepnya ini dapat menghipnotis para penikmat kuliner untuk mencobanya.
"Semua makanan disediakan di dalam bus, termasuk masaknya juga di dalam bus. Mudah-mudahan konsep ini bisa ikut menaikkan pamor Kota Bandung yang sudah menjadi salah satu ikon kuliner di Indonesia," harap Tito.
Akan tetapi, lanjut Tito, pihaknya hanya bisa menyediakan maksimal tiga bus. Sebab dia sadar betul dengan kondisi perjalanan yang berada di Kota Bandung. Dia memastikan tidak akan mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Saat saya minta izin ke Pak Wali Kota (Ridwan Kamil), kebetulan Pak Wali sedang tidak ada. Jadi diterima sama Bu Wali (Athalia Kamil). Dan beliau sangat berantusias," tuturnya.
Satu bus yang disediakan berkapasitas delapan meja. Empat meja berkapasitas empat tempat duduk dan empat meja berkapasitas empat tempat duduk. Total kapasitas 24 penumpang.
Sedangkan untuk harga, Street Gourmet menyediakan empat menu yang telah disediakan dengan harga Rp 150 ribu. Seperti appetizer, soup, main course, dessert dan aneka macam pilihan minuman yang dapat dinikmati selama perjalanan mengelilingi Kota Bandung.
"Dalam satu hari kita menjalankan empat sampai lima trip. Pertama jam 09.00 pagi, jam 12.00, 15.00 dan 18.00. Jika memungkinkan kita lakukan jam 20.00 WIB. Sementara untuk bulan puasa, kemungkinan hanya dua trip. Dimulai pukul 17.00 dan 20.00 atau 21.00 WIB," ujar Direktur Operasional, Adi Rifa.
Dalam perjalanannya, Adi mengatakan para penikmat kuliner akan diajak keliling Kota Bandung dari mulai Jalan Citarum-Gedung Sate-Simpang Dago-Perempatan Bandung Indah Plaza (BIP)-Braga-Suniaraja-Sudirman-Gardu Jati-Pajajaran, Wastu Kencana-Cipaganti-Setiabudi-Cihampelas-Riau-dan kembali ke Jalan Citarum.
"Kalau gak macet paling satu setengah jam sampai dua jam. Rutenya akan tetap begitu selama itu reguler. Kecuali ada booking-an untuk arisan, meeting atau lainnya," pungkasnya
Bisnis yang dibangun bersama mantan rekan setimnya, Airlangga Sutjipto, ini memberikan pelayanan yang menarik kepada penikmat kuliner. Para penikmat kuliner ini tak hanya bisa menyantap makanan saja, namun mereka diajak keliling Kota Bandung untuk menjelajahi tempat-tempat wisata Paris Van Java. Seperti Gedung Sate dan lainnya dengan menggunakan bus.
"Saya lihat Bandung sebagai kota kuliner dan wisata. Jadi kita mencoba menggabungkan keduanya. Jadi dibukalah Street Gourmet ini. Kalau saya sudah dari awal membuka usaha Dengan keadaan sepak bola sekarang, dengan adanya bisnis ini, Alhamdulillah buat tambahan juga," kata Tony saat launching Street Gourmet di Jalan Citarum.
Hal senada juga disampaikan, Airlangga. Pemain yang akrab disapa Ronggo ini bersyukur bisa membuka bisnis kuliner dan wisata pertamanya itu. Setidaknya, dengan berhentinya kompetisi di Indonesia, usahanya tersebut bisa menambah pemasukan.
"Yang pertama saya senang makan, jadi setiap keluar kota saya pasti mencicipi makanan khas daerah, dan saya ingin membuka bisnis kuliner. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa membuka Street Gourmet. Sebelum kompetisi, sudah dari awal tahun bisnis ini, saya pribadi ingin bisnis, untuk nabung pemasukan tambahan," tuturnya.
Sementara itu, rekanan bisnis Tony lainnya yakni Tito mengatakan konsep yang diberikan merupakan kali pertama di Indonesia. Dia berharap dengan konsepnya ini dapat menghipnotis para penikmat kuliner untuk mencobanya.
"Semua makanan disediakan di dalam bus, termasuk masaknya juga di dalam bus. Mudah-mudahan konsep ini bisa ikut menaikkan pamor Kota Bandung yang sudah menjadi salah satu ikon kuliner di Indonesia," harap Tito.
Akan tetapi, lanjut Tito, pihaknya hanya bisa menyediakan maksimal tiga bus. Sebab dia sadar betul dengan kondisi perjalanan yang berada di Kota Bandung. Dia memastikan tidak akan mengganggu pengguna jalan lainnya.
"Saat saya minta izin ke Pak Wali Kota (Ridwan Kamil), kebetulan Pak Wali sedang tidak ada. Jadi diterima sama Bu Wali (Athalia Kamil). Dan beliau sangat berantusias," tuturnya.
Satu bus yang disediakan berkapasitas delapan meja. Empat meja berkapasitas empat tempat duduk dan empat meja berkapasitas empat tempat duduk. Total kapasitas 24 penumpang.
Sedangkan untuk harga, Street Gourmet menyediakan empat menu yang telah disediakan dengan harga Rp 150 ribu. Seperti appetizer, soup, main course, dessert dan aneka macam pilihan minuman yang dapat dinikmati selama perjalanan mengelilingi Kota Bandung.
"Dalam satu hari kita menjalankan empat sampai lima trip. Pertama jam 09.00 pagi, jam 12.00, 15.00 dan 18.00. Jika memungkinkan kita lakukan jam 20.00 WIB. Sementara untuk bulan puasa, kemungkinan hanya dua trip. Dimulai pukul 17.00 dan 20.00 atau 21.00 WIB," ujar Direktur Operasional, Adi Rifa.
Dalam perjalanannya, Adi mengatakan para penikmat kuliner akan diajak keliling Kota Bandung dari mulai Jalan Citarum-Gedung Sate-Simpang Dago-Perempatan Bandung Indah Plaza (BIP)-Braga-Suniaraja-Sudirman-Gardu Jati-Pajajaran, Wastu Kencana-Cipaganti-Setiabudi-Cihampelas-Riau-dan kembali ke Jalan Citarum.
"Kalau gak macet paling satu setengah jam sampai dua jam. Rutenya akan tetap begitu selama itu reguler. Kecuali ada booking-an untuk arisan, meeting atau lainnya," pungkasnya
(aww)