Tampil di Piala Presiden, Persib Tanpa Skuat Asing
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman berharap tim besutannya dapat ambil bagian di turnamen Piala Presiden 2015. Namun di tengah kondisi sepak bola nasional yang masih semrawut ini, Maung Bandung sepertinya tidak akan diperkuat skuat asingnya.
Persib sendiri belum menentukan sikap untuk ambil bagian di turnamen yang digagas Mahaka sebagai promotor. Keputusan itu akan dikeluarkan setelah manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku perusahaan yang menaungi Maung Bandung melakukan rapat internal yang kabarnya akan digelar dalam waktu dekat.
Hanya saja, saat ini kondisi tim tengah compang camping. Terlebih tiga pemain asing Maung Bandung sudah tidak lagi berada di Kota Kembang. Seperti halnya Vladimir Vujovic yang sudah menyatakan mundur dari Persib, Makan Konate pulang ke negara asalnya Mali dan Ilija Spasojevic yang tidak diketahui keberadaannya.
"Ya, kondisi tim saat ini bisa disebut kurang sempurna, akibat situasi persepak bolaan kita. Konsekuensinya kita kehilangan tiga pemain asing kita, Vladimir mundur. Konate juga pulang, tinggal nunggu kabar dari Spaso. Tapi kalau jadi (Piala Presiden) kita akan tetap maju dengan pemain yang ada," tegas Djanur, Kamis (18/6/2015).
Namun, dia berharap ketiga legiun asingnya tersebut dapat kembali dan membela Persib. "Kalau peluang mereka balik lagi, mungkin manajemen yang tahu persis bagaimananya. Sangat diharapkan (kembali lagi) karena memang selama ini mereka memang jarang tergantikan," katanya.
Sementara itu, Achmad Jufriyanto mengaku menyayangkan dengan keputusan Vladimir yang meninggalkan Persib. Sebab pemain berkebangsaan Montenegro tersebut sudah membuatnya merasa nyaman saat duet sebagai benteng pertahanan Persib.
"Saya merasa paling cepat beradaptasi dengan cara main Vlado (Vujovic) dibandingkan pemain lainnya. Dia sangat berkualitas juga berpengalaman. Saya sangat sedih dan menyayangkan, kenapa akhirnya sampai begini (mundur dari tim). Dia adalah sahabat dan tandem terbaik saya di dalam maupun di luar lapangan," ungkap Jufriyanto.
"Dan kalau soal emosinya, mungkin banyak orang luar menilai negatif. Tapi saya paham, emosinya didorong karena rasa tidak ingin kalah, bagi saya itu positif untuk menularkan semangat bagi rekan-rekan di lapangan, khususnya saya," sambungnya.
Meski begitu, pemain yang akrab disapa Jupe ini tidak bisa berbuat banyak. Sebab dia paham situasi persepak bolaan tanah air yang 'mati suri' menjadi salah satu alasannya.
"Saya mengerti keputusannya, ini semua bukan keinginan dia (Vlado). Saya mendukung keputusannya dan berharap ia sukses di tempat baru. Tapi saya juga menyimpan harapan, suatu saat kami bisa bekerja sama lagi, berduet di lini pertahanan. Semoga saja ya Vlado," harap Jupe
Persib sendiri belum menentukan sikap untuk ambil bagian di turnamen yang digagas Mahaka sebagai promotor. Keputusan itu akan dikeluarkan setelah manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) selaku perusahaan yang menaungi Maung Bandung melakukan rapat internal yang kabarnya akan digelar dalam waktu dekat.
Hanya saja, saat ini kondisi tim tengah compang camping. Terlebih tiga pemain asing Maung Bandung sudah tidak lagi berada di Kota Kembang. Seperti halnya Vladimir Vujovic yang sudah menyatakan mundur dari Persib, Makan Konate pulang ke negara asalnya Mali dan Ilija Spasojevic yang tidak diketahui keberadaannya.
"Ya, kondisi tim saat ini bisa disebut kurang sempurna, akibat situasi persepak bolaan kita. Konsekuensinya kita kehilangan tiga pemain asing kita, Vladimir mundur. Konate juga pulang, tinggal nunggu kabar dari Spaso. Tapi kalau jadi (Piala Presiden) kita akan tetap maju dengan pemain yang ada," tegas Djanur, Kamis (18/6/2015).
Namun, dia berharap ketiga legiun asingnya tersebut dapat kembali dan membela Persib. "Kalau peluang mereka balik lagi, mungkin manajemen yang tahu persis bagaimananya. Sangat diharapkan (kembali lagi) karena memang selama ini mereka memang jarang tergantikan," katanya.
Sementara itu, Achmad Jufriyanto mengaku menyayangkan dengan keputusan Vladimir yang meninggalkan Persib. Sebab pemain berkebangsaan Montenegro tersebut sudah membuatnya merasa nyaman saat duet sebagai benteng pertahanan Persib.
"Saya merasa paling cepat beradaptasi dengan cara main Vlado (Vujovic) dibandingkan pemain lainnya. Dia sangat berkualitas juga berpengalaman. Saya sangat sedih dan menyayangkan, kenapa akhirnya sampai begini (mundur dari tim). Dia adalah sahabat dan tandem terbaik saya di dalam maupun di luar lapangan," ungkap Jufriyanto.
"Dan kalau soal emosinya, mungkin banyak orang luar menilai negatif. Tapi saya paham, emosinya didorong karena rasa tidak ingin kalah, bagi saya itu positif untuk menularkan semangat bagi rekan-rekan di lapangan, khususnya saya," sambungnya.
Meski begitu, pemain yang akrab disapa Jupe ini tidak bisa berbuat banyak. Sebab dia paham situasi persepak bolaan tanah air yang 'mati suri' menjadi salah satu alasannya.
"Saya mengerti keputusannya, ini semua bukan keinginan dia (Vlado). Saya mendukung keputusannya dan berharap ia sukses di tempat baru. Tapi saya juga menyimpan harapan, suatu saat kami bisa bekerja sama lagi, berduet di lini pertahanan. Semoga saja ya Vlado," harap Jupe
(bbk)