Dominasi Argentina

Selasa, 23 Juni 2015 - 09:54 WIB
Dominasi Argentina
Dominasi Argentina
A A A
SANTIAGO - Keberhasilan Kolombia mencapai perempat final Copa America 2015 memunculkan fakta menarik. Lima dari delapan pelatih tim pada babak 8 besar berasal dari Argentina.

Selain Gerardo Martino (Argentina), yang akan bertemu Jose Pekerman (Kolombia) di Vina del Mar, Jumat (26/6), terdapat pula Ramon Diaz (Paraguay), Jorge Sampaoli (Cile), dan Ricardo Gareca (Peru). Cile akan bertemu Uruguay, yang dilatih Oscar Washington Tabarez, Peru menghadapi kuda hitam Bolivia (Mauricio Soria), dan Paraguay melawan Brasil (Carlos Dunga).

Dari semua pelatih Argentina pada perempat final Copa America, yang paling dinanti adalah pertemuan Martino dan Pekerman. Bagi Pekerman, Argentina bukanlah tim asing. Dia adalah pelatih yang membawa Lionel Messi ke Piala Dunia 2006. Saat itu Messi masih berusia 19 tahun dan diharapkan Pekerman bisa menjadi seperti Diego Maradona di Piala Dunia 1986. Sayang, harapan itu gagal.

Meski akhir pekan ini akan bertemu Argentina pada perempat final, Pekerman ternyata tidak terlalu senang. Dia menilai, saat berhadapan dengan Argentina, Los Cafeteros harus bermain lebih baik dan tidak boleh mengulangi kesalahan seperti di penyisihan grup. Pekerman menyebut tim Tango di Copa America tahun ini adalah tim yang lengkap di semua lini.

“Kami harus menunggu pertandingan lain. Ketika berusaha kami harus memiliki niat yang kuat untuk memenangkan pertandingan. Saya tidak berpikir kami selalu bermain buruk. Kami juga melakukan hal-hal baik di Copa America 2015,” ujar pelatih berusia 65 tahun itu.

Senada dengan Pekerman, James Rodriguez juga meminta rekan-rekannya untuk melakukan koreksi internal. Gelandang Real Madrid tersebut menegaskan jika ingin meraih kemenangan saat bertemu Argentina, Kolombia harus bermain lebih kompak dan solid. Sebab, lawan yang akan dihadapi di Estadio Sausalito itu adalah tim yang memiliki semuanya.

“Jika kami ingin menang (atas Argentina), kami harus bekerja keras. Jujur kami memang bermain buruk sejak pertandingan pertama (melawan Venezuela). Kami mengulanginya saat ditahan Peru. Kami telah mencoba memberikan semua. Namun, hasilnya seperti ini. Jadi, setiap pemain harus kritis terhadap dirinya,” ungkap James.

Berbeda dengan Sampaoli, yang membawa Cile dominan di Grup A, atau Diaz, yang membuat Paraguay konsisten di Grup B; hasil racikan Pekerman bersama Kolombia di Grup C sangat jauh dari kata puas. Dari tiga pertandingan, mereka hanya mampu meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Parahnya, Los Cafeteros hanya mencetak satu gol. Itu pun oleh pemain belakang, Jeison Murillo.

Dengan skuad yang diperkuat pemain-pemain berkualitas, seperti Radamel Falcao Garcia, Carlos Bacca, Juan Cuadrado, David Ospina, hingga James, Kolombia sebenarnya diyakini akan tampil menghibur. Meski banyak yang kecewa dengan performa Kolombia, Pekerman justru enggan memberikan kritik berlebihan terhadap timnya. Dia mengatakan, faktor ketegangan dan ekspektasi tinggi membuat para pemain grogi.

“Jika rasa cemas yang berlebihan dapat teratasi, saya yakin Kolombia akan kembali ke bentuk permainan terbaik. Saya percaya dengan kemampuan para pemain. Mereka hanya butuh waktu. Mereka butuh bermain lebih santai. Semoga kami bisa meraih hasil yang lebih baik pada fase knock-out,” pungkas Pekerman.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6072 seconds (0.1#10.140)