Duel Klasik

Rabu, 24 Juni 2015 - 09:10 WIB
Duel Klasik
Duel Klasik
A A A
SANTIAGO - Pertarungan klasik dua kubu berlawanan mewarnai duel pertama perempat final Copa America 2015.

Tuan rumah Cile berencana menyerang permainan konservatif juara bertahan Uruguay di Estadio Nacional, dini hari nanti. Pelatih Cile Jorge Sampioli memastikan tidak akan mengubah gaya Alexis Sanchez dkk pada laga itu meski berisiko besar.

Tampil ofensif berarti memperlemah lini belakang. Padahal, rintangan yang hadir di fase knockout di atas kertas lebih kuat. “Cile tetap berusaha atraktif di babak gugur. Hanya menggunakan metode itu kami bisa mengalahkan para raksasa,” tandas Sampioli, dikutip situs resmi turnamen.

Filosofi tersebut sudah berbuah manis untuk Cile. La Roja memuncaki Grup A serta membukukan diri sebagai tim paling produktif di kompetisi. Menciptakan 10 gol, mereka turut menempatkan Arturo Vidal (3) di pucuk daftar top skor. Cile jauh meninggalkan para pesaing, yakni lima tim lewat torehan masing-masing empat gol dalam urusan ini.

Namun, gelombang serbuan Cile dipastikan menemui batu karang. Uruguay siap meladeni taktik lawan dan berniat mencuri gol melalui counter attack atau situasi bola mati. Kembalinya Diego Godin, yang absen di partai terakhir putaran grup akibat akumulasi kartu, tentu mendukung upaya La Celestemenerapkan strategi itu.

“Copa America dimulai sekarang. Cile harus mencari cara lain jika mereka berharap memiliki ruang menuju gawang. Kami bekerja sangat baik secara tim. Kami bergantian akan menutup permainan mereka,” tutur gelandang Uruguay Arevalo Rios.

Kunci pada pertandingan ini terletak pada kemampuan Cile membuat gol. Jika demikian, mereka bakal memaksa Uruguay meninggalkan pendekatan pragmatis dan keluar menyerang. Dari situ Cile bisa mengincar angka kedua sekaligus memberi tekanan ekstra bagi Godin dkk. Sampioli dan pasukannya berjanji mengerahkan darah dan keringat demi kesuksesan rencana tersebut.

Mereka tentu enggan tersisih di perempat final Copa America untuk keempat kali secara beruntun, setelah disingkirkan Meksiko (2001), Brasil (2007), dan Venezuela (2011), pada tiga penampilan terakhir di babak gugur kompetisi. Sekitar 45.000 penonton yang datang ke Estadio Nacional siap mendukung mereka.

Harley ikhsan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6624 seconds (0.1#10.140)
pixels