Hanya Berlatih Bisa Membunuh Saya
A
A
A
Untuk kedua kali beruntun, Neymar Junior harus meninggalkan turnamen lebih cepat ketimbang rekan-rekan di tim nasional Brasil.
Di Piala Dunia 2014, dia harus berhenti main sejak semifinal lantaran cedera saat Selecao meladeni Kolombia pada perempat final. Di Copa America 2015, bukan cedera yang menghalanginya, melainkan sanksi empat pertandingan yang menjeratnya setelah mendapat kartu merah karena bertikai dengan striker Kolombia Carlos Bacca pada laga kedua penyisihan grup. Alhasil, striker 23 tahun itu dipastikan tak bisa melanjutkan kiprahnya bersama Selecao.
Apalagi, Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) memutuskan menerima keputusan Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) tersebut. Neymar pun harus ikhlas menerima kenyataan ini. Sang kapten harus meninggalkan Cile dan langsung mengirimkan kata perpisahannya kepada seluruh rekan setimnya melalui akun Instagrammiliknya.
Dia mendoakan yang terbaik buat seluruh rekannya di timnas Brasil. ”Saya telah menunggu dengan penuh kesabaran dan harapan untuk kemungkinan terus bermain bersama Brasil di Copa America ini. Sialnya, itu tak mungkin terjadi. Saya paham kehadiran saya sangat penting di tim ini, tapi kini para pemain lain lebih dari sebelumnya harus benar-benar fokus menatap laga berikutnya,” tuturnya, dikutip situs resmi Copa America 2015.
Neymar sempat menyaksikan perjuangan rekan-rekannya kontra Venezuela dari tribune penonton Estadio Monumental, Santiago, Senin (22/6). Pada laga tersebut Brasil meraih kemenangan 2-1 yang membuat mereka finis sebagai pemuncak Grup C dan berhak menantang Paraguay pada perempat final, Sabtu (27/6).
”Terlepas di mana saya akan berada sejak saat ini, saya akan selalu bersama Selecao,tapi menetap di sini dengan hanya berlatih akan membunuh saya. Itu akan menyedihkan. Sangat buruk berlatih tanpa mempersiapkan diri untuk sesuatu dan situasi ini akan menyebabkan saya mendapatkan cedera yang akan membuat segalanya lebih sulit,” paparnya.
”Menetap dengan skuad akan memecahkan konsentrasi dan bisa mengacaukan target utama menjuarai kompetisi ini. Jadi, saya meminta maaf kepada seluruh kolega saya karena saya menyebabkan situasi ini. Semoga beruntung, Brasil,” pungkasnya.
Abdul Haris
Di Piala Dunia 2014, dia harus berhenti main sejak semifinal lantaran cedera saat Selecao meladeni Kolombia pada perempat final. Di Copa America 2015, bukan cedera yang menghalanginya, melainkan sanksi empat pertandingan yang menjeratnya setelah mendapat kartu merah karena bertikai dengan striker Kolombia Carlos Bacca pada laga kedua penyisihan grup. Alhasil, striker 23 tahun itu dipastikan tak bisa melanjutkan kiprahnya bersama Selecao.
Apalagi, Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) memutuskan menerima keputusan Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) tersebut. Neymar pun harus ikhlas menerima kenyataan ini. Sang kapten harus meninggalkan Cile dan langsung mengirimkan kata perpisahannya kepada seluruh rekan setimnya melalui akun Instagrammiliknya.
Dia mendoakan yang terbaik buat seluruh rekannya di timnas Brasil. ”Saya telah menunggu dengan penuh kesabaran dan harapan untuk kemungkinan terus bermain bersama Brasil di Copa America ini. Sialnya, itu tak mungkin terjadi. Saya paham kehadiran saya sangat penting di tim ini, tapi kini para pemain lain lebih dari sebelumnya harus benar-benar fokus menatap laga berikutnya,” tuturnya, dikutip situs resmi Copa America 2015.
Neymar sempat menyaksikan perjuangan rekan-rekannya kontra Venezuela dari tribune penonton Estadio Monumental, Santiago, Senin (22/6). Pada laga tersebut Brasil meraih kemenangan 2-1 yang membuat mereka finis sebagai pemuncak Grup C dan berhak menantang Paraguay pada perempat final, Sabtu (27/6).
”Terlepas di mana saya akan berada sejak saat ini, saya akan selalu bersama Selecao,tapi menetap di sini dengan hanya berlatih akan membunuh saya. Itu akan menyedihkan. Sangat buruk berlatih tanpa mempersiapkan diri untuk sesuatu dan situasi ini akan menyebabkan saya mendapatkan cedera yang akan membuat segalanya lebih sulit,” paparnya.
”Menetap dengan skuad akan memecahkan konsentrasi dan bisa mengacaukan target utama menjuarai kompetisi ini. Jadi, saya meminta maaf kepada seluruh kolega saya karena saya menyebabkan situasi ini. Semoga beruntung, Brasil,” pungkasnya.
Abdul Haris
(ftr)