Polusi Santiago Membayangi Copa America

Rabu, 24 Juni 2015 - 09:25 WIB
Polusi Santiago Membayangi Copa America
Polusi Santiago Membayangi Copa America
A A A
SANTIAGO - Kontestan Copa America 2015 mendapat rintangan ekstra dalam usaha menjadi raja Amerika Selatan.

Delapan tim yang masih tersisa akan kekurangan oksigen karena pencemaran udara di Santiago. Sudah dikenal sebagai salah satu lokasi dengan kadar polusi tertinggi di muka bumi, situasi Santiago bertambah parah setelah pemerintah setempat menetapkan gawat darurat lingkungan bagi penduduk kota tersebut.

NBC melaporkan, tingkat kontaminasi di Santiago pada tahun ini merupakan yang terburuk dalam 16 tahun. Seperti tahun 2015, otoritas juga mengeluarkan gawat darurat lingkungan pada 1999. Pencemaran Santiago, tempat berlangsungnya laga perempat final Cile- Uruguay, semifinal, serta final, tidak mengancam pembatalan Copa America.

Namun, situasi cukup serius sehingga Pemerintah Cile menyarankan penduduk agar tidak melakukan kegiatan fisik di luar. Sementara pelajaran olahraga di sekolah-sekolah ikut dihentikan. “Jujur, saya tidak terlalu merasakan dampak kontaminasi. Tapi, kalau sudah berpengaruh, kami pantas khawatir,” kata bek Brasil Dani Alves, yang beraksi di Estadio Monumental, Santiago, dilansir Marca.

Pemerintah Cile sebenarnya sudah berupaya mengurangi polusi udara. Mereka menerapkan pembatasan kendaraan bermotor, dengan mobil yang tidak lulus tes emisi dilarang melahap jalan- jalan di dalam kota.

Fox memberitakan, sekitar 1,7 juta kendaraan biasa beroperasi di Santiago setiap hari. Otoritas juga menginstruksikan agar 3.000 aktivitas industri dihentikan, Senin (22/6). “Kami mengetahui masalah ini dari televisi. Tapi, kami tidak membicarakannya. Konsentrasi kami 100% seluruhnya tertuju ke lapangan,” kata bek Uruguay Diego Godin.

Sayang, kebijakan tersebut tidak memberi pengaruh signifikan. Problem baru justru muncul. Pembatasan mobil mengakibatkan transportasi umum dipenuhi penumpang. Membeludaknya pengguna jasa memaksa otoritas bergantian menutup stasiun kereta dalam kota.

Faktor geografis membuat Santiago kesulitan mengatasi masalah ini. Udara sulit berputar karena Santiago terletak di lembah yang dikelilingi Pegunungan Andes dan bukit-bukit. Kondisi cuaca turut tidak mendukung.

Kekeringan pada 2015 merupakan yang terburuk dalam empat dekade terakhir. Sementara hujan diperkirakan baru turun setidaknya pekan depan.

Harley ikhsan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0982 seconds (0.1#10.140)