Persibo Eksis Lagi di Tengah Kisruh Sepak Bola Nasional
A
A
A
BOJONEGORO - Karut marut sepak bola nasional yang berujung terhentinya kompetisi menjadi celah bagi Persibo Bojonegoro. Tim yang pernah disanksi PSSI dan sempat hilang dari peredaran ini mengintip kans untuk kembali bangkit dan berkiprah di persepakbolaan nasional.
Event Piala Kemerdekaan yang dicetuskan Menpora menjadi momentum bagi eks klub Indonesian Premier League (IPL) ini menunjukkan kembali eksistensinya. Sekarang ini Persibo tengah mempersiapkan berbagai aspek agar bisa mengikuti kompetisi yang rencananya bakal dihelat 24 Juli mendatang.
"Sasaran Piala Kemerdekaan adalah klub selevel Divisi Utama. Kami tertarik ikut dan mendaftarkan diri untuk kompetisi tersebut. Sekarang ini semua kami persiapkan, mulai kepengurusan hingga ketua umum," jelas eks Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya.
Disebutnya event tersebut menjadi momentum yang bagus untuk kebaikan Persibo yang pernah menjuarai Piala Indonesia. Nur Yahya mengatakan pihaknya sangat serius mempersiapkan tim Laskar Angling Dharma karena mendapat dukungan berbagai pihak.
"Kami sudah bertemu Bupati dan beliau mendukung penuh rencana keikutsertaan Persibo di Piala Kemerdekaan. Selain itu dari kalangan grass root yakni supporter Boromania juga menginginkan Persibo eksis lagi di persepakbolaan Indonesia. Sekarang kami mencari posisi untuk ketua umum," beber Yayak, sapaan Nur Cahya.
Klub lain yang pernah disanksi PSSI yakni Persema Malang juga bakal memanfaatkan momentum digelarnya Piala Kemerdekaan. Dituturkan CEO Persema Malang Dito Arief, pihaknya mendapatkan arahan dari Tim Transisi agar mengikuti event tersebut. Itu sebagai prasyarat bagi Persema yang sebenarnya minta status terhukumnya diputihkan.
"Sebelumnya kami meminta status Persema diputihkan, ternyata Tim Transisi meminta kami bermain di Piala Kemerdekaan terlebih dahulu. Secara umum kami siap mengikuti ajang tersebut dan akan mengandalkan pemain-pemain asli Malang," jelas Dito Arief.
Dijelaskan pula, Tim Transisi sudah meminta Persema menyiapkan segala persyaratan mengikuti Piala Kemerdekaan, seperti legalitas klub, NPWP, susunan kepengurusan, pelatih, serta pemain. "Mulai minggu depan semua berkas persyaratan sudah mulai dikirim. Semoga ini awal yang baik bagi Persema Malang untuk mendapatkan pemutihan status," harap Dito.
Menpora melalui Tim Transisi rupanya ingin membangkitkan kembali klub-klub yang pernah 'dilikuidasi'' PSSI setelah dualisme kompetisi beberapa tahun silam. Kabar yang diterima media ini, Tim Transisi juga mengundang Arema IPL untuk terlibat dalam kompetisi yang digelar selepas Lebaran tersebut.
Tentu saja langkah tersebut bakal menjadi kontroversi karena Arema masih tersandung masalah legalitas dan membuat Arema Cronus belum diakui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Patut ditunggu klub-klub eks IPL mana lagi yang bakal dibangkitkan lagi oleh BOPI dan Menpora melalui Tim Transisi.
Event Piala Kemerdekaan yang dicetuskan Menpora menjadi momentum bagi eks klub Indonesian Premier League (IPL) ini menunjukkan kembali eksistensinya. Sekarang ini Persibo tengah mempersiapkan berbagai aspek agar bisa mengikuti kompetisi yang rencananya bakal dihelat 24 Juli mendatang.
"Sasaran Piala Kemerdekaan adalah klub selevel Divisi Utama. Kami tertarik ikut dan mendaftarkan diri untuk kompetisi tersebut. Sekarang ini semua kami persiapkan, mulai kepengurusan hingga ketua umum," jelas eks Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya.
Disebutnya event tersebut menjadi momentum yang bagus untuk kebaikan Persibo yang pernah menjuarai Piala Indonesia. Nur Yahya mengatakan pihaknya sangat serius mempersiapkan tim Laskar Angling Dharma karena mendapat dukungan berbagai pihak.
"Kami sudah bertemu Bupati dan beliau mendukung penuh rencana keikutsertaan Persibo di Piala Kemerdekaan. Selain itu dari kalangan grass root yakni supporter Boromania juga menginginkan Persibo eksis lagi di persepakbolaan Indonesia. Sekarang kami mencari posisi untuk ketua umum," beber Yayak, sapaan Nur Cahya.
Klub lain yang pernah disanksi PSSI yakni Persema Malang juga bakal memanfaatkan momentum digelarnya Piala Kemerdekaan. Dituturkan CEO Persema Malang Dito Arief, pihaknya mendapatkan arahan dari Tim Transisi agar mengikuti event tersebut. Itu sebagai prasyarat bagi Persema yang sebenarnya minta status terhukumnya diputihkan.
"Sebelumnya kami meminta status Persema diputihkan, ternyata Tim Transisi meminta kami bermain di Piala Kemerdekaan terlebih dahulu. Secara umum kami siap mengikuti ajang tersebut dan akan mengandalkan pemain-pemain asli Malang," jelas Dito Arief.
Dijelaskan pula, Tim Transisi sudah meminta Persema menyiapkan segala persyaratan mengikuti Piala Kemerdekaan, seperti legalitas klub, NPWP, susunan kepengurusan, pelatih, serta pemain. "Mulai minggu depan semua berkas persyaratan sudah mulai dikirim. Semoga ini awal yang baik bagi Persema Malang untuk mendapatkan pemutihan status," harap Dito.
Menpora melalui Tim Transisi rupanya ingin membangkitkan kembali klub-klub yang pernah 'dilikuidasi'' PSSI setelah dualisme kompetisi beberapa tahun silam. Kabar yang diterima media ini, Tim Transisi juga mengundang Arema IPL untuk terlibat dalam kompetisi yang digelar selepas Lebaran tersebut.
Tentu saja langkah tersebut bakal menjadi kontroversi karena Arema masih tersandung masalah legalitas dan membuat Arema Cronus belum diakui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Patut ditunggu klub-klub eks IPL mana lagi yang bakal dibangkitkan lagi oleh BOPI dan Menpora melalui Tim Transisi.
(sha)