Tokoh Sepak Bola Nasional Pasang Badan untuk PSSI
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah tokoh sepak bola nasional mendukung Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di tengah perseteruannya dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dukungan lahir melalui petisi yang dibacakan tokoh olahraga Agum Gumelar.
Agum yang didampingi ketua umum PSSI La Nyalla Mattalitti membacakan petisi tersebut di kantor PSSI, Senayan Jakarta, Kamis (25/6/2015), seusai acara buka bersama PSSI dengan puluhan anak yatim. "Pernyataan sikap ini agar dipahami dan menjadi acuan para stakeholder di Indonesia," kata Agum.
Dalam pernyataan sikap itu, para tokoh sepak bola nasional menyayangkan sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang bertindak terlalu jauh sehingga merusak tatanan sepak bola di Indonesia.
Dalam pembacaan pernyataan sikap, atau petisi, itu, turut hadir tokoh-tokoh olah raga seperti IGK Manila dan pengelola SUBK Raja Pane Parlindungan.
Berikut pernyataan sikap tokoh sepak bola nasional.
1. Kami memohon kepada Presiden Republik Indonesia agar dapat memastikan kedudukan dan martabat PSSI di pulihkan kembali dengan mengembalikan kewenangan sepak bola kepada PSSI sehingga sanksi FIFA dapat segera di cabut.
2. Kedua, Kami meminta agar tidak ada upaya terselubung dari pihak manapun, yang dapat menimbulkan benih-benih perpecahan dalam sepak bola Indonesia. Karena hanya ada satu PSSI yang harus kita hormati dan jaga, sesuai hasil kongres PSSI di Surabaya 18 April 2015 yang memilih saudara La Nyalla Mattalitti sebagai ketua PSSI serta 14 anggota exco.
3. Kami meminta anggota PSSI baik itu Asprof, Klub, dan Futsal untuk tetap solid dan memegang teguh prinsip sepak bola yang menjadi fondasi sepak bola kita yaitu statuta PSSI maupun statuta FIFA.
Yang menyatakan sikap:
Agum Gumelar, Azwan Anas, Tono Suratman, Adang Ruchiatna Puradiredja, IGK Manila, EE Mangendaan, Maulwi Saelan, Nurdin Halid, Nirwan Bakria, Harbiansyah Hanafiah, Syahril Taher, Surya Dharma Tahir, Widjono Hardjanto, Masmun Yan Manggesa, Roy Suryo Notodipridjo, Adhyaksa Dault
Agum yang didampingi ketua umum PSSI La Nyalla Mattalitti membacakan petisi tersebut di kantor PSSI, Senayan Jakarta, Kamis (25/6/2015), seusai acara buka bersama PSSI dengan puluhan anak yatim. "Pernyataan sikap ini agar dipahami dan menjadi acuan para stakeholder di Indonesia," kata Agum.
Dalam pernyataan sikap itu, para tokoh sepak bola nasional menyayangkan sikap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang bertindak terlalu jauh sehingga merusak tatanan sepak bola di Indonesia.
Dalam pembacaan pernyataan sikap, atau petisi, itu, turut hadir tokoh-tokoh olah raga seperti IGK Manila dan pengelola SUBK Raja Pane Parlindungan.
Berikut pernyataan sikap tokoh sepak bola nasional.
1. Kami memohon kepada Presiden Republik Indonesia agar dapat memastikan kedudukan dan martabat PSSI di pulihkan kembali dengan mengembalikan kewenangan sepak bola kepada PSSI sehingga sanksi FIFA dapat segera di cabut.
2. Kedua, Kami meminta agar tidak ada upaya terselubung dari pihak manapun, yang dapat menimbulkan benih-benih perpecahan dalam sepak bola Indonesia. Karena hanya ada satu PSSI yang harus kita hormati dan jaga, sesuai hasil kongres PSSI di Surabaya 18 April 2015 yang memilih saudara La Nyalla Mattalitti sebagai ketua PSSI serta 14 anggota exco.
3. Kami meminta anggota PSSI baik itu Asprof, Klub, dan Futsal untuk tetap solid dan memegang teguh prinsip sepak bola yang menjadi fondasi sepak bola kita yaitu statuta PSSI maupun statuta FIFA.
Yang menyatakan sikap:
Agum Gumelar, Azwan Anas, Tono Suratman, Adang Ruchiatna Puradiredja, IGK Manila, EE Mangendaan, Maulwi Saelan, Nurdin Halid, Nirwan Bakria, Harbiansyah Hanafiah, Syahril Taher, Surya Dharma Tahir, Widjono Hardjanto, Masmun Yan Manggesa, Roy Suryo Notodipridjo, Adhyaksa Dault
(sha)