Menpora Diminta Belajar Lagi Soal Mekanisme Kompetisi dan Statuta

Kamis, 25 Juni 2015 - 21:45 WIB
Menpora Diminta Belajar...
Menpora Diminta Belajar Lagi Soal Mekanisme Kompetisi dan Statuta
A A A
JAKARTA - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memahami mekanisme kompetisi sepak bola Internasional dan statuta federasi. Pesan itu disampaikan Ketua Dewan Kehormatan PSSI, Agum Gumelar saat merespons kisruh sepak bola nasional.

Agum menyayangkan sikap Menpora yang dianggapnya arogan karena tidak mau menemui Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti dalam tiga kesempatan. Menpora bahkan berinisiatif menggelar turnamen tanpa melibatkan unsur PSSI di dalamnya.

"Kalau mau selenggarakan turnamen, beliau (Menpora-red) harus tahu sistem pembinaan prestasi secara berjenjang. Kalau di Indonesia ada ISL, Divisi Utama, dan Divisi Satu. Itu sistem," kata mantan Ketum PSSI periode 1999-2003, saat acara buka puasa bersama di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (25/6/2015).

"Jadi, bila Menpora mau selenggarakan kompetisi atau turnamen, ketika ditanya siapa pesertanya jawabannya jangan 'silahkan kalau ada yang mau daftar'. Tidak, tidak seperti itu," imbuh mantan Menteri Perhubungan itu.

Lebih jauh Agum menyatakan, sikap Menpora yang secara sepihak menggelar turnamen sambil membekukan aktivitas PSSI menunjukan bahwa Menpora tidak paham mekanisme sepak bola internasional dan Statuta FIFA.

"FIFA itu anggotanya 209 negara. Detik ini, cuma satu negara yang tidak mengakui statuta FIFA yakni Indonesia. Kalo mau mengubah statuta ya lewat kongres, bukan (lewat wewenang-red) Menteri mana pun. Harus bisa membedakan," tegas Agum.

Dalam kesempatan tersebut Agum juga mendesak Presiden RI Joko Widodo untuk mengembalikan wewenang PSSI sebagai otoritas sepak bola di Indonesia. Pasalnya, setelah pembekuan aktivitas PSSI, kompetisi terhenti dan nasib pemain tidak jelas. (Baca juga: Tokoh Sepak Bola Nasional Pasang Badan untuk PSSI)
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0928 seconds (0.1#10.140)