Dekati Mimpi

Jum'at, 26 Juni 2015 - 10:05 WIB
Dekati Mimpi
Dekati Mimpi
A A A
SANTIAGO - Mimpi Cile meraih gelar Copa America pertama kalinya sepanjang sejarah, makin mendekati kenyataan tim berjuluk La Roja tersebut melaju ke semifinal setelah menumbangkan juara bertahan Uruguay 1-0 kemarin pagi.

Cile menjadi tim pertama di Copa America 2015 yang melaju ke semifinal. Itu semifinal pertama La Roja sejak 1999, sekaligus melampaui catatan mereka di dua edisi Copa America sebelumnya (2007 dan 2011) saat terhenti pada perempat final. Tak pelak Kesuksesan Cile menembus semifinal disambut suka cita oleh sang Pelatih Jorge Sampaoli.

Menurut dia, kemenangan atas Uruguay sangat krusial dalam menjaga asa mereka meraih gelar Copa America untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. “Mengalahkan Uruguay adalah sebuah momentum yang menentukan dan merupakan sebuah langkah penting. Menghadapi mereka pada tahap ini sangat sulit bagi tim mana pun. Cile menang melawan tim kuat yang tidak pernah memiliki opsi untuk meraih hasil imbang,” kata Sampaoli, dilansir Goal .

Sampaoli juga tidak menampik jika kemenangan Cile dinaungi keberuntungan. Pasalnya, Uruguay harus bermain dengan sembilan orang pada pertengahan babak kedua setelah Edinson Cavani dan Jorge Fucile mendapatkan kartu merah pada menit ke-63 dan menit ke-88. Hal itu membuat La Roja makin leluasa hingga akhirnya mampu memenangkan pertandingan lewat gol semata wayang Mauricio Isla (81).

“Kami mengetahui berada dalam permainan yang keras dan kesulitan untuk mencetak gol. Kami coba untuk menemukan formula yang tepat dan kami ingin perubahan yang menghasilkan. Dengan kartu merah yang didapat Cavani membuat permainan kami semakin membaik,” tutur Sampaoli.

Pada semifinal Senin (29/6) Cile akan berhadapan dengan pemenang dari laga perempat final antara Bolivia kontra Peru tadi pagi. Menanggapi hal itu, Sampaoli menilai siapa pun lawan yang akan mereka hadapi sangat kuat sehingga pertandingan akan sulit.

Khusus Bolivia yang pernah dikalahkan Cile 5-0 pada babak penyisihan Grup A, Selasa (19/6), juru taktik berusia 55 tahun itu menegaskan bahwa mereka bertemu lagi pada semifinal, maka jalannya pertandingan akan sangat berbeda. “Kami mengalahkan Bolivia ketika kedua tim telah dipastikan lolos ke babak perempat final. Karena itu, tentu tidak akan menjadi pertandingan yang sama ketika mereka lolos ke babak semifinal,” paparnya.

Di pihak lain, kekalahan 0-1 dari Cile menjadi sebuah kemunduran bagi Uruguay. Maklum, mereka berstatus sebagai juara bertahan. Terhenti pada semifinal membuat ambisi La Celeste meraih gelar Copa America kelima kalinya setelah 1983, 1987, 1995, dan 2011 sirna.

Menanggapi hasil minor yang dialami Uruguay, Pelatih Oscar Tabarez mengakui kartu merah yang diterima Cavani membuat mereka semakin kesulitan untuk mengimbangi permainan Cile. Kendati kecewa, Tabarez yakin kegagalan di Copa America 2015 akan membuat timnya semakin kuat pada masa mendatang.

“Mulut saya terasa pahit karena Copa America 2015 telah berakhir bagi kami. Kami telah menunjukkan proses untuk kembali membangun tim. Saya percaya kami telah tampil baik ketika mempertimbangkan lawan yang Anda hadapi. Ketika kami bermain dengan 10 orang, kami harus berjuang lebih keras,” pungkasnya.

Alimansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6364 seconds (0.1#10.140)