Preview Argentina VS Kolombia: Kekuatan Lini per Lini

Preview Argentina VS Kolombia: Kekuatan Lini per Lini
A
A
A
VINA DEL MAR - Setelah sukses keluar sebagai pemuncak kelasemen Grup A Copa America 2015, Argentina kini akan melakoni laga perempat final dengan menghadapi Kolombia di Estadio Sausalito, Sabtu (27/6/2015). Pertemuan Argentina dan Kolombia dipastikan akan berjalan sangat menegangkan karena kedua tim bisa dibilang memiliki pola permainan yang tak jauh berbeda. Bukan hanya orientasi permainan yang sama-sama cenderung menyerang, kedua tim juga memiliki amunisi yang boleh dibilang hampir sama bagusnya, mulai dari lini serang hingga pertahanan.
Lini Serang
Intensitas serangan kedua tim yang sangat tinggi dalam setiap permainan tentu tak terlepas dari peran penting para ujung tombak yang mengisi lini depan keduanya. Di kubu Argentina, skuat asuhan Tata Martino punya sosok Gonzalo Higuain dan Sergio Kun Aguero yang hingga kini terbukti telah menyumbangkan tiga gol bagi Argentina di ajang Copa America 2015. Namun sayang, penerapan pola 4-3-3 yang diterapkan Tata Martino pada Timnas Argentina, membuat keduanya tidak bisa dimainkan berdampingan.
Sedangkan di kubu Kolombia, ada nama bomber kawakan Radamel Falcao, Carlos Bacca dan Jackson Martinez yang belakangan ramai diperebutkan klub-klub raksasa Eropa. Dua nama terakhir bahkan dianggap bakal menjadi ancaman paling berbahaya bagi Argentina lantaran agresifitas yang mereka tunjukan di sepanjang musim 2014/2015 bersama klub masing-masing di level Eropa.
Namun sayang, kartu merah yang diterima Bacca pada laga pamungkas babak penyisihan Grup C, membuat bomber Sevilla tersebut dipastikan tidak dapat diturunkan dalam laga kontra Argentina. Itu berarti, Kolombia kini hanya menyisakan dua nama untuk mengisi barisan lini depan mereka.
Meski Argentina bisa lebih menebar ancaman lantaran dukungan penyerang sayap seperti Lionel Messi dan Angel Di Maria, namun kolombia dianggap memiliki serangan yang jauh lebih efektif, karena menempatkan dua sosok ujung tombak secara berdampingan yang membuat lini tengah mereka lebih memiliki banyak pilihan dalam melepaskan umpan langsung ke jantung pertahanan lawan.
Sedangkan permainan Argentina yang mengandalkan umpan cepat satu dua yang dikombinasikan tusukan Messi dan Di Maria, kadang malah menjadi masalah tersendiri karena dianggap memberikan waktu bagi lawan mereka untuk menumpuk pemain di barisan pertahanan saat mereka sedang membangun serangan. Hal ini bahkan diakui oleh Di Maria yang menganggap kalau timnya sangat kesulitan untuk bisa merobek gawang lawan lantaran harus berpaku pada permainan bola-bola bawah.
''Saat Crespo atau Batistuta ada di posisi ujung tombak, anda bisa dengan mudah menempatkan bola-bola udara. Tapi kami tidak punya pemain dengan kualitas vertical jump seperti mereka, akan sangat sulit bagi kami bila tidak menjaga bola tetap berada di bawah,'' jelas Di Maria seperti dilansir Dailymail.
Meski demikian, tetap saja Argentina hingga saat ini masih lebih subur dalam urusan mencetak gol ketimbang Kolombia di ajang Copa America 2014. Buktinya, Albiceleste sudah berhasil mencetak empat gol dari tiga pertandingan di babak penyisihan grup. Sedangkan Kolombia hingga kini hanya mampu mencetak satu gol, dan gol semata wayang Kolombia tersebut dicetak oleh pemain bertahan mereka Jeison Murillo.
Lini Tengah
Berbeda dengan Argentina yang memiliki lebih banyak pilihan di lini depan, Kolombia justru jauh lebih kaya akan pemain tengah. Lihat saja nama-nama seperti Jamez Rodriguez, Juan Cuadrado, Alberto Sanchez, Juan Camilo Zuniga, Edwin Valencia dan Alexander Meija, yang dengan kerjasama apiknya sukses membuat mereka selalu berhasil mendominasi lapangan tengah di setiap laga di ajang Copa America 2015.
Namun sebenarnya, bila saja Tata Martino mau memanfaatkan potensi maksimal yang dimiliki anak asuhnya, bukan tidak mungkin bagi Argentina untuk bisa dengan mudah mendikte permainan Kolombia.
Bagaimana tidak, Argentina memiliki sosok Carlos Tevez yang dipastikan akan mampu lebih menghidupkan gaya permainan dan memberikan dukungan maksimal kepada lini depan. Dengan menempatkan Javier Mascherano dan Ever Banega satu garis dibelakangnya, maka Argentina akan memiliki lini tengah yang bisa dibilang hampir sempurna untuk memuluskan langkah mereka menjuarai Copa America.
Namun memang sangat disayangkan, hingga saat ini Tata Martino seakan masih kebingungan dalam menentukan siapa pemain yang akan diturunkannya di setiap laga lantaran Argentina memiliki terlalu banyak gelandang yang berkarakter penyerang.
Lini Belakang
Meski memiliki nama-nama besar seperti Garay, Martin Demichelis, Pablo Zabaleta, Nicolas Otamendi dan Marcos Rojo, namun sayangnya hingga kini performa lini belakang Argentina masih jauh dari kata memuaskan. Tata Martino bahkan masih harus memaksa Mascherano yang berdiri di lini tengah untuk fokus membantu pertahanan demi menjaga gawang Argentina dari kebobolan saat lawan membangun serangan balik cepat.
Hal berbeda justru ditunjukan oleh Kolombia. Meski tidak ada satupun pemain bertahan mereka yang memperkuat klub raksasa Eropa, namun hingga kini Kolombia berhasil memposisikan diri sebagai tim dengan pertahanan terbaik di gelaran Copa America 2015.
Bagaimana tidak, dari tiga pertandingan yang telah mereka lakoni di gelaran Copa America 2015, Kolombia baru merasakan satu kali kebobolan. Catatan tersebut tentunya wajib ditiru oleh Argentina yang memenuhi barisan pertahanan mereka dengan pemain-pemain dari klub-klub raksasa daratan Eropa.
Lini Serang
Intensitas serangan kedua tim yang sangat tinggi dalam setiap permainan tentu tak terlepas dari peran penting para ujung tombak yang mengisi lini depan keduanya. Di kubu Argentina, skuat asuhan Tata Martino punya sosok Gonzalo Higuain dan Sergio Kun Aguero yang hingga kini terbukti telah menyumbangkan tiga gol bagi Argentina di ajang Copa America 2015. Namun sayang, penerapan pola 4-3-3 yang diterapkan Tata Martino pada Timnas Argentina, membuat keduanya tidak bisa dimainkan berdampingan.
Sedangkan di kubu Kolombia, ada nama bomber kawakan Radamel Falcao, Carlos Bacca dan Jackson Martinez yang belakangan ramai diperebutkan klub-klub raksasa Eropa. Dua nama terakhir bahkan dianggap bakal menjadi ancaman paling berbahaya bagi Argentina lantaran agresifitas yang mereka tunjukan di sepanjang musim 2014/2015 bersama klub masing-masing di level Eropa.
Namun sayang, kartu merah yang diterima Bacca pada laga pamungkas babak penyisihan Grup C, membuat bomber Sevilla tersebut dipastikan tidak dapat diturunkan dalam laga kontra Argentina. Itu berarti, Kolombia kini hanya menyisakan dua nama untuk mengisi barisan lini depan mereka.
Meski Argentina bisa lebih menebar ancaman lantaran dukungan penyerang sayap seperti Lionel Messi dan Angel Di Maria, namun kolombia dianggap memiliki serangan yang jauh lebih efektif, karena menempatkan dua sosok ujung tombak secara berdampingan yang membuat lini tengah mereka lebih memiliki banyak pilihan dalam melepaskan umpan langsung ke jantung pertahanan lawan.
Sedangkan permainan Argentina yang mengandalkan umpan cepat satu dua yang dikombinasikan tusukan Messi dan Di Maria, kadang malah menjadi masalah tersendiri karena dianggap memberikan waktu bagi lawan mereka untuk menumpuk pemain di barisan pertahanan saat mereka sedang membangun serangan. Hal ini bahkan diakui oleh Di Maria yang menganggap kalau timnya sangat kesulitan untuk bisa merobek gawang lawan lantaran harus berpaku pada permainan bola-bola bawah.
''Saat Crespo atau Batistuta ada di posisi ujung tombak, anda bisa dengan mudah menempatkan bola-bola udara. Tapi kami tidak punya pemain dengan kualitas vertical jump seperti mereka, akan sangat sulit bagi kami bila tidak menjaga bola tetap berada di bawah,'' jelas Di Maria seperti dilansir Dailymail.
Meski demikian, tetap saja Argentina hingga saat ini masih lebih subur dalam urusan mencetak gol ketimbang Kolombia di ajang Copa America 2014. Buktinya, Albiceleste sudah berhasil mencetak empat gol dari tiga pertandingan di babak penyisihan grup. Sedangkan Kolombia hingga kini hanya mampu mencetak satu gol, dan gol semata wayang Kolombia tersebut dicetak oleh pemain bertahan mereka Jeison Murillo.
Lini Tengah
Berbeda dengan Argentina yang memiliki lebih banyak pilihan di lini depan, Kolombia justru jauh lebih kaya akan pemain tengah. Lihat saja nama-nama seperti Jamez Rodriguez, Juan Cuadrado, Alberto Sanchez, Juan Camilo Zuniga, Edwin Valencia dan Alexander Meija, yang dengan kerjasama apiknya sukses membuat mereka selalu berhasil mendominasi lapangan tengah di setiap laga di ajang Copa America 2015.
Namun sebenarnya, bila saja Tata Martino mau memanfaatkan potensi maksimal yang dimiliki anak asuhnya, bukan tidak mungkin bagi Argentina untuk bisa dengan mudah mendikte permainan Kolombia.
Bagaimana tidak, Argentina memiliki sosok Carlos Tevez yang dipastikan akan mampu lebih menghidupkan gaya permainan dan memberikan dukungan maksimal kepada lini depan. Dengan menempatkan Javier Mascherano dan Ever Banega satu garis dibelakangnya, maka Argentina akan memiliki lini tengah yang bisa dibilang hampir sempurna untuk memuluskan langkah mereka menjuarai Copa America.
Namun memang sangat disayangkan, hingga saat ini Tata Martino seakan masih kebingungan dalam menentukan siapa pemain yang akan diturunkannya di setiap laga lantaran Argentina memiliki terlalu banyak gelandang yang berkarakter penyerang.
Lini Belakang
Meski memiliki nama-nama besar seperti Garay, Martin Demichelis, Pablo Zabaleta, Nicolas Otamendi dan Marcos Rojo, namun sayangnya hingga kini performa lini belakang Argentina masih jauh dari kata memuaskan. Tata Martino bahkan masih harus memaksa Mascherano yang berdiri di lini tengah untuk fokus membantu pertahanan demi menjaga gawang Argentina dari kebobolan saat lawan membangun serangan balik cepat.
Hal berbeda justru ditunjukan oleh Kolombia. Meski tidak ada satupun pemain bertahan mereka yang memperkuat klub raksasa Eropa, namun hingga kini Kolombia berhasil memposisikan diri sebagai tim dengan pertahanan terbaik di gelaran Copa America 2015.
Bagaimana tidak, dari tiga pertandingan yang telah mereka lakoni di gelaran Copa America 2015, Kolombia baru merasakan satu kali kebobolan. Catatan tersebut tentunya wajib ditiru oleh Argentina yang memenuhi barisan pertahanan mereka dengan pemain-pemain dari klub-klub raksasa daratan Eropa.
(rus)