Misi Balas Dendam

Sabtu, 27 Juni 2015 - 09:41 WIB
Misi Balas Dendam
Misi Balas Dendam
A A A
CONCEPCION - Brasil berambisi membalas kekalahan empat tahun lalu saat menghadapi Paraguay pada perempat final Copa America 2011 di Estadio Municipal, besok pagi.

Selecao gagal merobek gawang Paraguay pada pertemuan di fase sama Copa America 2011. Ketumpulan tersebut berbuah fatal dan berujung kekalahan melalui adu penalti. Brasil pun urung mengikuti jejak Argentina (1945, 1946, 1947) dengan menjadi tim yang berkuasa pada tiga edisi beruntun setelah menjuarai turnamen 2004 dan 2007.

Pelatih Carlos Dunga coba memperbaiki nasib dan tidak mengulang kesalahan serupa. Sanksi Neymar tidak lagi diratapi menyusul penampilan pada partai penutup Grup C kontra Venezuela, Minggu (21/6). Terbukti, Brasil justru bermain lepas tanpa kapten dan bintang utama. Mengandalkan trio Willian, Philippe Coutinho, dan Roberto Firmino, Selecao mampu melepas 17 tembakan ke gawang Venezuela.

Statistik ini melampaui kinerja total di dua laga sebelumnya versus Peru dan Kolombia. “Kami sedih mendengar kepulangan Neymar. Tapi, Brasil terlihat lebih baik dan kuat,” tandas Firmino, dikutip O Globo. Dunga berharap anak asuhnya bisa mempertahankan performa tersebut.

Dia sadar masa depannya turut dipertaruhkan. Ditunjuk kembali selepas keterpurukan di Piala Dunia 2010, Dunga tahu suarasuara pemecatan bakal beredar kencang jika Brasil gagal memenangkan Copa America. Pasalnya, keberadaan Dunga sudah digugat karena mengusung pendekatan pragmatis.

Dunga dianggap mengkhianati filosofi jogo bonitoyang selama ini lekat di Brasil. Pelatih berusia 51 tahun tersebut memang tidak segan melakukan apa saja demi meraih kemenangan. Laga kontra Venezuela merupakan contohnya.

Selecao mengakhiri pertandingan dengan kehadiran empat bek tengah di lapangan. “Di Copa America 2011 kami disisihkan Paraguay. Kami berharap hasil sekarang akan berbeda. Kami berusaha bermain baik dan menyingkirkan lawan sulit,” tandas Willian.

Butuh kerja keras bagi Brasil untuk menyisihkan Paraguay. Favorit juara Argentina telah merasakan betapa sengitnya laga melawan anak buah Ramon Diaz di putaran grup. Ketika itu Paraguay sukses mengatasi ketertinggalan dua gol demi membawa pulang satu angka. Kegigihan tersebut menempatkan La Albirroja sebagai salah satu tim yang belum terkalahkan pada turnamen kali ini.

Kunci kekuatan Paraguay terletak pada kolektivitas tim serta rapor impresif striker. Ketika penyerang-penyerang lain mengalami ketumpulan di Copa America, tiga bomber Paraguay justru sudah menyumbang empat gol. Lucas Barrios (2), Edgar Benitez, dan Nelson Valdez bergantian merobek gawang lawan.

Terhitung cuma Roque Santa Cruz yang belum berkontribusi. “Brasil tanpa Neymar tampak berbeda. Tapi, kami tahu bisa menghentikan mereka,” pungkas bek Paraguay Bruno Valdez.

Harley ikhsan
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9397 seconds (0.1#10.140)