Dua Klub Ini Kalkulasi Biaya Indonesia Satu
A
A
A
LAMONGAN - Sejumlah klub intens mengalkulasi kebutuhan dana maupun aspek lain sebelum memastikan keterlibatan di Turnamen Indonesia Satu. Hingga berita ditulis, berdasar info dari Mahaka Sports, penyelenggara turnamen yang sebelumnya bernama Piala Presiden, dari Jawa Timur baru Arema Cronus yang menyatakan kesediaan ikut secara resmi, sedangkan lainnya belum memberi kata pasti.
Ternyata klub lain masih berhitung soal keterlibatan di turnamen tersebut, mulai biaya, tim yang akan dimainkan, serta kapan memulai aktivitas latihan lagi. Mereka ingin semuanya berjalan efektif dan efisien tanpa membebani klub, walau Mahaka Sports memastikan turnamen tetap digelar.
Persela Lamongan adalah salah satu klub yang menyatakan tertarik ambil bagian di Turnamen Indonesia Satu. Hanya saja hingga kini Laskar Joko Tingkir masih menimbang kebutuhan seperti apa yang harus dipersiapkan sebelum memanggil semua elemen tim.
"Sejauh ini masih terus dibicarakan soal persiapannya. Misalnya dari sisi tim, berapa pemain yang akan dilibatkan, apakah memakai pemain asing atau tidak. Kami masih terus membahas itu dengan manajemen karena harus disesuaikan dengan kemampuan klub,"ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela Lamongan.
Dilanjutkannya, persiapan harus matang agar Persela tidak terkecoh seperti sebelumnya. Kadung memanggil pemain untuk berlatih, ternyata turnamen dibatalkan. "Kalau semuanya sudah siap dan matang, baru pemain akan dipanggil untuk latihan,"katanya.
Selain Persela, klub yang bakal terlibat namun masih menghitung persiapan adalah Persegres Gresik United. Diakui manajemen Persegres, semua aspek harus dihitung karena pemain harus mendapatkan benefit dari keikutsertaan di turnamen tersebut.
"Semua harus ada rancangannya. Berapa kebutuhan yang diperlukan, berapa pemain yang terlibat, atau prospek dari turnamen itu sendiri. Kalau nanti hasilnya tak mampu memberikan pendapatan kepada pemain, kan jelas kasihan," ungkap Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Persegres sebelumnya sudah berencana hanya akan melibatkan pemain-pemain lokal di event selain kompetisi reguler. Manajemen hingga kini juga belum memastikan apakah rencana tersebut akan tetap dipertahankan untuk turnamen Indonesia Satu.
"Yang pasti kondisi klub bisa dikatakan tidak normal, terutama dalam hal finansial karena tidak ada pemasukan sama sekali dengan tak adanya kompetisi. Jadi kami harus mempertimbangkan sisi efisiensi dan harus berhitung secara detil, karena mengumpulkan tim juga perlu biaya," sebut dia.
Ternyata klub lain masih berhitung soal keterlibatan di turnamen tersebut, mulai biaya, tim yang akan dimainkan, serta kapan memulai aktivitas latihan lagi. Mereka ingin semuanya berjalan efektif dan efisien tanpa membebani klub, walau Mahaka Sports memastikan turnamen tetap digelar.
Persela Lamongan adalah salah satu klub yang menyatakan tertarik ambil bagian di Turnamen Indonesia Satu. Hanya saja hingga kini Laskar Joko Tingkir masih menimbang kebutuhan seperti apa yang harus dipersiapkan sebelum memanggil semua elemen tim.
"Sejauh ini masih terus dibicarakan soal persiapannya. Misalnya dari sisi tim, berapa pemain yang akan dilibatkan, apakah memakai pemain asing atau tidak. Kami masih terus membahas itu dengan manajemen karena harus disesuaikan dengan kemampuan klub,"ujar Didik Ludiyanto, Asisten Pelatih Persela Lamongan.
Dilanjutkannya, persiapan harus matang agar Persela tidak terkecoh seperti sebelumnya. Kadung memanggil pemain untuk berlatih, ternyata turnamen dibatalkan. "Kalau semuanya sudah siap dan matang, baru pemain akan dipanggil untuk latihan,"katanya.
Selain Persela, klub yang bakal terlibat namun masih menghitung persiapan adalah Persegres Gresik United. Diakui manajemen Persegres, semua aspek harus dihitung karena pemain harus mendapatkan benefit dari keikutsertaan di turnamen tersebut.
"Semua harus ada rancangannya. Berapa kebutuhan yang diperlukan, berapa pemain yang terlibat, atau prospek dari turnamen itu sendiri. Kalau nanti hasilnya tak mampu memberikan pendapatan kepada pemain, kan jelas kasihan," ungkap Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono.
Persegres sebelumnya sudah berencana hanya akan melibatkan pemain-pemain lokal di event selain kompetisi reguler. Manajemen hingga kini juga belum memastikan apakah rencana tersebut akan tetap dipertahankan untuk turnamen Indonesia Satu.
"Yang pasti kondisi klub bisa dikatakan tidak normal, terutama dalam hal finansial karena tidak ada pemasukan sama sekali dengan tak adanya kompetisi. Jadi kami harus mempertimbangkan sisi efisiensi dan harus berhitung secara detil, karena mengumpulkan tim juga perlu biaya," sebut dia.
(aww)