Arema vs Bali United: Singo Edan Ogah Kalah Lagi
A
A
A
MALANG - Kekalahan Arema Cronus oleh Bali United di Stadion Kanjuruhan menjadi pelajaran tak terlupakan. Singo Edan tidak berani lagi memandang remeh kekuatan Bali United. Kini Arema lebih waspada meladeni klub asal Pulau Dewata dalam Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi.
Arema memang banyak memiliki pemain yang lebih berpengalaman dibanding Bali United, namun itu bukan sebuah jaminan. Buktinya Singo Edan dibuat loyo oleh kekuatan muda Indra Sjafri walau bermain di depan pendukung sendiri. Arema pun harus memastikan kekalahan itu tak terulang di Stadion Diponegoro, Rabu (1/6) malam.
Pelatih Arema Suharno menyatakan timnya harus banyak belajar dari kekalahan di Kanjuruhan. Dirinya sangat yakin pertandingan nanti tetap tidak akan mudah, mengingat Bali United juga sangat konfiden alias percaya diri setiap bertemu dengan Arema. "Kami harus mengalami beberapa perubahan," kata Suharno.
"Selain harus lebih antisipatif terhadap serangan cepat Bali United, konsentrasi juga harus bertahan 90 menit penuh. Kami sudah belajar dan akan berupaya tak mengulang kesalahan di Kanjuruhan lalu. Bali United adalah tim yang sangat membahayakan dengan pemain-pemain mudanya,"urai dia.
Soal komposisi pemain, Suharno hingga Selasa (29/6) belum menentukan dengan pasti formasi dan strategi yang akan dipasangnya. Hanya saja dia memastikan Arema bakal menghadapi Bali United dengan jantan dan tak ada alasan bertahan walau selalu gagal mencatat kemenangan atas lawannya itu.
Dua kali bertemu, Arema tidak pernah menang lawan tim arahan Indra Sjafri. Pertemuan di Bali Island Cup 2015 berakhir 2-2, sedangkan uji coba di Malang justru kalah 0-1. Kini tantangan Arema juga bertambah karena bertanding di tempat netral yakni Banyuwangi, yang diprediksi mendongkrak nyali Bali United.
"Kami juga harus berpikir bagaimana melakukan rotasi yang efektif agar tetap mempertahankan keseimbangan kualitas tim. Rotasi akan pasti dilakukan karena bertanding dua hari berturut-turut akan menguras stamina. Ini akan menjadi pekerjaan tersendiri," lanjut Suharno.
Di lain kubu, Pelatih Bali United Indra Sjafri sangat yakin kedua kubu bakal membawa kepercayaan diri yang setara. Menurutnya Arema Cronus justru berpotensi lebih ngotot lagi di Banyuwangi demi membalas kekalahan di Kanjuruhan silam.
"Saya tahu karakter Arema. Mereka tentu belum menerima begitu saja kekalahan di Malang lalu. Ada potensi mereka akan sangat ngotot membalas dengan memenangkan pertandingan. Kami akan berupaya tenang menghadapi setiap tekanan lawan," ucap Indra Sjafri.
Ketenangan itulah yang menurutnya menjadi salah satu resep kemenangan timnya di Malang. Pemain cukup tabah menerima intimidasi Singo Edan, kemudian mencari momentum untuk melakukan tikaman balik. Skenario ini mungkin juga dijalankan di Banyuwangi.
"Yang terpenting adalah konfidensi. Harus diakui Arema memiliki lebih banyak pemain berpengalaman, sedangkan Bali United mayoritas pemain muda. Jadi tim harus memiliki keyakinan bisa melakukan sesuatu yang positif demi hasil bagus. Saya rasa soal konfidensi, Arema dan Bali United berada di level yang sama," demikian Indra Sjafri.
Sementara itu, ketika kontestan sudah siap bertarung, izin keamanan ternyata belum beres pada hari pertandingan. Hingga Selasa (30/6) siang, Ketua Umum Persewangi Banyuwangi Hari Wijaya masih melobi Polres Banyuwangi untuk memberikan izin.
Padahal dijadwalkan Persewangi bakal meladeni Garuda All Stars di pertandingan perdana sekaligus pembuka turnamen, Selasa malam. Belum diketahui pasti alasan seretnya izin keamanan, walau acara ini sudah mendapatkan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Malah di akun media sosial Persewangi dicantumkan bahwa Sunrise of Java Cup bakal ditunda hingga usai lebaran, dengan mengutip pernyataan Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi. Para peserta turnamen pun hanya bisa menunggu kepastian izin keamanan.
Arema memang banyak memiliki pemain yang lebih berpengalaman dibanding Bali United, namun itu bukan sebuah jaminan. Buktinya Singo Edan dibuat loyo oleh kekuatan muda Indra Sjafri walau bermain di depan pendukung sendiri. Arema pun harus memastikan kekalahan itu tak terulang di Stadion Diponegoro, Rabu (1/6) malam.
Pelatih Arema Suharno menyatakan timnya harus banyak belajar dari kekalahan di Kanjuruhan. Dirinya sangat yakin pertandingan nanti tetap tidak akan mudah, mengingat Bali United juga sangat konfiden alias percaya diri setiap bertemu dengan Arema. "Kami harus mengalami beberapa perubahan," kata Suharno.
"Selain harus lebih antisipatif terhadap serangan cepat Bali United, konsentrasi juga harus bertahan 90 menit penuh. Kami sudah belajar dan akan berupaya tak mengulang kesalahan di Kanjuruhan lalu. Bali United adalah tim yang sangat membahayakan dengan pemain-pemain mudanya,"urai dia.
Soal komposisi pemain, Suharno hingga Selasa (29/6) belum menentukan dengan pasti formasi dan strategi yang akan dipasangnya. Hanya saja dia memastikan Arema bakal menghadapi Bali United dengan jantan dan tak ada alasan bertahan walau selalu gagal mencatat kemenangan atas lawannya itu.
Dua kali bertemu, Arema tidak pernah menang lawan tim arahan Indra Sjafri. Pertemuan di Bali Island Cup 2015 berakhir 2-2, sedangkan uji coba di Malang justru kalah 0-1. Kini tantangan Arema juga bertambah karena bertanding di tempat netral yakni Banyuwangi, yang diprediksi mendongkrak nyali Bali United.
"Kami juga harus berpikir bagaimana melakukan rotasi yang efektif agar tetap mempertahankan keseimbangan kualitas tim. Rotasi akan pasti dilakukan karena bertanding dua hari berturut-turut akan menguras stamina. Ini akan menjadi pekerjaan tersendiri," lanjut Suharno.
Di lain kubu, Pelatih Bali United Indra Sjafri sangat yakin kedua kubu bakal membawa kepercayaan diri yang setara. Menurutnya Arema Cronus justru berpotensi lebih ngotot lagi di Banyuwangi demi membalas kekalahan di Kanjuruhan silam.
"Saya tahu karakter Arema. Mereka tentu belum menerima begitu saja kekalahan di Malang lalu. Ada potensi mereka akan sangat ngotot membalas dengan memenangkan pertandingan. Kami akan berupaya tenang menghadapi setiap tekanan lawan," ucap Indra Sjafri.
Ketenangan itulah yang menurutnya menjadi salah satu resep kemenangan timnya di Malang. Pemain cukup tabah menerima intimidasi Singo Edan, kemudian mencari momentum untuk melakukan tikaman balik. Skenario ini mungkin juga dijalankan di Banyuwangi.
"Yang terpenting adalah konfidensi. Harus diakui Arema memiliki lebih banyak pemain berpengalaman, sedangkan Bali United mayoritas pemain muda. Jadi tim harus memiliki keyakinan bisa melakukan sesuatu yang positif demi hasil bagus. Saya rasa soal konfidensi, Arema dan Bali United berada di level yang sama," demikian Indra Sjafri.
Sementara itu, ketika kontestan sudah siap bertarung, izin keamanan ternyata belum beres pada hari pertandingan. Hingga Selasa (30/6) siang, Ketua Umum Persewangi Banyuwangi Hari Wijaya masih melobi Polres Banyuwangi untuk memberikan izin.
Padahal dijadwalkan Persewangi bakal meladeni Garuda All Stars di pertandingan perdana sekaligus pembuka turnamen, Selasa malam. Belum diketahui pasti alasan seretnya izin keamanan, walau acara ini sudah mendapatkan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Malah di akun media sosial Persewangi dicantumkan bahwa Sunrise of Java Cup bakal ditunda hingga usai lebaran, dengan mengutip pernyataan Pelatih Persewangi Bagong Iswahyudi. Para peserta turnamen pun hanya bisa menunggu kepastian izin keamanan.
(aww)