Rekaman Pengaturan Skor Dibuat di Kantor Menpora
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo akhirnya ikut angkat bicara soal kasus mafia bola yang belakangan kembali menggegerkan publik sepak bola Indonesia. Roy mengungkapkan jika rekaman percakapan seseorang yang mengaku pelaku pengaturan skor sepak bola bernama BS dibuat di lantai tiga Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta.
''Saya tidak mau nanti dibilang mendahului pihak kepolisian. Yang jelas begini mas, kalau memang mau diungkap, pihak kepolisan itu pasti bisa dengan mudah kok mengungkap kasus mafia ini. Gampang kok itu mas, siapa yang bicara dan lewat mana pembicaraannya gampang sekali ketahuannya,''jelas Roy Suryo kepada SINDOnews.com.
Menurut Roy, dugaan itu ia buktikan dengan melacak rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Karena dalam CDRI itu ada nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan lain-lain. Pakar telematika itu menjelaskan bahwa hasil CDRI itu bisa membuktikan rekaman dilakukan di kantor Kemenpora. Ia merasa curiga rekaman itu dibuat-buat. Karena percakapan dengan mafia itu terkesan mudah dilakukan.
''Itu nanti polisi tinggal melihat CDRI saja kok. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) seperti yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga semuanya,''sambung Roy. (Baca juga: Hot News, Kongkalikong Apa Djohar & Menpora?)
''Saya tidak mau nanti dibilang mendahului pihak kepolisian. Yang jelas begini mas, kalau memang mau diungkap, pihak kepolisan itu pasti bisa dengan mudah kok mengungkap kasus mafia ini. Gampang kok itu mas, siapa yang bicara dan lewat mana pembicaraannya gampang sekali ketahuannya,''jelas Roy Suryo kepada SINDOnews.com.
Menurut Roy, dugaan itu ia buktikan dengan melacak rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Karena dalam CDRI itu ada nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan lain-lain. Pakar telematika itu menjelaskan bahwa hasil CDRI itu bisa membuktikan rekaman dilakukan di kantor Kemenpora. Ia merasa curiga rekaman itu dibuat-buat. Karena percakapan dengan mafia itu terkesan mudah dilakukan.
''Itu nanti polisi tinggal melihat CDRI saja kok. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) seperti yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga semuanya,''sambung Roy. (Baca juga: Hot News, Kongkalikong Apa Djohar & Menpora?)
(aww)