La Nyalla: Mafia sama Mafia Kumpul di Kantor Menpora
A
A
A
JAKARTA - Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti menyanggah institusinya sebagai sarang mafia sepak bola. La Nyalla mengungkap, justru para mafia berkumpul di kantor Kementarian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).
La Nyalla menyatakan itu di hadapan puluhan suporter sepak bola tanah air dalam acara "Suporter Bertanya? PSSI Menjawab" yang digelar di Pintu Merah Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (5/7/2015).
Forum tatap muka yang digelar PSSI untuk mengklarifikasi segala tetek bengek permasalahan sepak bola, dihadiri langsung oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSSI), FSSI, FDSI, dan YNM (You Need Me), termasuk suporter Persija dan Arema Cronus.
"Kata siapa PSSI banyak duit? PSSI Meski megah kantornya, tapi keropos isinya. Tidak ada money laundry (pencucian uang)!," seru La Nyalla. "Saat saya masuk usai unifikasi bulan Maret lalu, PSSI minus Rp15 miliar. Tapi itu kami selesaikan dengan baik sampai lunas dan tidak ada tanggungan lagi. Namun saat ini, kami kembali minus Rp17 miliar. Selain itu, punya utang kepada salah satu stasiun televisi, utang kegiatan dan program sebesar Rp21 miliar," jelasnya.
"Apanya mafia? Itu kok disebut-sebut. Mafia sama mafia kumpul di Kantor Kemenpora. Dana yang turun ke PSSI hanya Rp1,5 miliar dari semestinya Rp3,5 miliar. Yang 2 miliar kemana?," tegasnya.
Kisruh yang terjadi di antara PSSI dan Menpora memasuki babak baru selepas perhelatan SEA Games 2015. Ketika itu, muncul tudingan yang menyebut pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Singapura telah diatur oleh mafia pertandingan. (Baca Juga: Rekaman Pengaturan Skor Dibuat di Kantor Menpora)
Sempat mereda sesaat, bola api kasus tersebut kembali bergulir liar ke publik setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo membeberkan dugaan rekaman percakapan mafia tersebut justru dibuat di Kantor Kemenpora, tepatnya di Lantai 3 Wisma Menpora, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta. Tak pelak, kedua institusi yang semestinya bersinergi malah saling tuding terkait kasus tersebut. (Baca Juga: Soal Tuduhan Roy Suryo, Kemenpora Bilang itu Fitnah)
La Nyalla menyatakan itu di hadapan puluhan suporter sepak bola tanah air dalam acara "Suporter Bertanya? PSSI Menjawab" yang digelar di Pintu Merah Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (5/7/2015).
Forum tatap muka yang digelar PSSI untuk mengklarifikasi segala tetek bengek permasalahan sepak bola, dihadiri langsung oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSSI), FSSI, FDSI, dan YNM (You Need Me), termasuk suporter Persija dan Arema Cronus.
"Kata siapa PSSI banyak duit? PSSI Meski megah kantornya, tapi keropos isinya. Tidak ada money laundry (pencucian uang)!," seru La Nyalla. "Saat saya masuk usai unifikasi bulan Maret lalu, PSSI minus Rp15 miliar. Tapi itu kami selesaikan dengan baik sampai lunas dan tidak ada tanggungan lagi. Namun saat ini, kami kembali minus Rp17 miliar. Selain itu, punya utang kepada salah satu stasiun televisi, utang kegiatan dan program sebesar Rp21 miliar," jelasnya.
"Apanya mafia? Itu kok disebut-sebut. Mafia sama mafia kumpul di Kantor Kemenpora. Dana yang turun ke PSSI hanya Rp1,5 miliar dari semestinya Rp3,5 miliar. Yang 2 miliar kemana?," tegasnya.
Kisruh yang terjadi di antara PSSI dan Menpora memasuki babak baru selepas perhelatan SEA Games 2015. Ketika itu, muncul tudingan yang menyebut pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Singapura telah diatur oleh mafia pertandingan. (Baca Juga: Rekaman Pengaturan Skor Dibuat di Kantor Menpora)
Sempat mereda sesaat, bola api kasus tersebut kembali bergulir liar ke publik setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo membeberkan dugaan rekaman percakapan mafia tersebut justru dibuat di Kantor Kemenpora, tepatnya di Lantai 3 Wisma Menpora, Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta. Tak pelak, kedua institusi yang semestinya bersinergi malah saling tuding terkait kasus tersebut. (Baca Juga: Soal Tuduhan Roy Suryo, Kemenpora Bilang itu Fitnah)
(sha)