Bobotoh Ngerti Persib Harus Bubar
A
A
A
BANDUNG - Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar berpendapat keputusan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang membubarkan skuatnya dinilai cukup logis. Pasalnya saat ini Maung Bandung sendiri tidak memiliki kegiatan dan para pendukung setia ini bisa mengerti dengan sikap manajemen.
Dengan begitu, dirinya tidak akan terlalu mempermasalahkan keputusan manajemen, mengingat saat ini Persib Bandung tidak terlibat dalam sebuah turnamen maupun kompetisi. "Kita tidak bisa menyalahkan manajemen, meski dalam hati ini merasa sedikit kecewa. Karena apa? Kompetisi saja tidak ada, jadi kita cukup mengerti. Mungkin tidak kompetisi, pemasukan untuk klub pun jadi tidak ada," ujar Yana saat ditemui di Stadion Persib (Sidolig), Jalan Ahmad Yani Bandung, Senin (6/7/2015).
Apalagi lanjut Yana, pihak manajemen Persib sudah kehilangan satu sponsornya. Jelas hal itu menjadi salah satu contoh jika pendapatan semakin hari semakin menipis. "Kalau dipertahankan kan otomatis harus digaji. Sekarang tidak ada kompetisi, ya manajemen juga tidak punya pendapatan karena tidak ada sponsor," tuturnya.
Yana pun tidak mempermasalahkan jika suatu saat beberapa penggawa Maung Bandung membela klub luar negeri. Sebab hal itu sudah menjadi pilihan bagi pemain itu sendiri. "Tidak apa-apa mau main di luar negeri juga. Karena di sini (Indonesia) juga mau ngapain. Daripada tidak ada agenda mending melanjutkan karir aja di luar negeri," katanya.
Namun dia berharap permasalahan yang dialami sepak bola tanah air segera terselesaikan. Sebab tak dapat dipungkiri, bubarnya klub Maung Bandung dikarenakan perseteruan antara PSSI dan Kemenpora yang saat ini semakin meruncing.
"Kita sudah cukup lama tidak menyaksikan pertandingan. Sudah greget lah. Tapi disisi lain, ada yang bertikai (PSSI dan Menpora) yang merugikan tim, manajemen dan suporternya. Jadi semakin tidak jelas juga maunya tuh apa?," geramnya.
Oleh karena itu, Yana berharap agar konflik yang terjadi segera berakhir, sehingga persepak bolaan tanah air yang sudah terhenti dapat kembali berjalan seperti semula. "Kita berharap buang ego masing-masing. PSSI dan Kemenpora cepat duduk bersama. Kalau begini terus. Kapan selesainya," pungkasnya.
Dengan begitu, dirinya tidak akan terlalu mempermasalahkan keputusan manajemen, mengingat saat ini Persib Bandung tidak terlibat dalam sebuah turnamen maupun kompetisi. "Kita tidak bisa menyalahkan manajemen, meski dalam hati ini merasa sedikit kecewa. Karena apa? Kompetisi saja tidak ada, jadi kita cukup mengerti. Mungkin tidak kompetisi, pemasukan untuk klub pun jadi tidak ada," ujar Yana saat ditemui di Stadion Persib (Sidolig), Jalan Ahmad Yani Bandung, Senin (6/7/2015).
Apalagi lanjut Yana, pihak manajemen Persib sudah kehilangan satu sponsornya. Jelas hal itu menjadi salah satu contoh jika pendapatan semakin hari semakin menipis. "Kalau dipertahankan kan otomatis harus digaji. Sekarang tidak ada kompetisi, ya manajemen juga tidak punya pendapatan karena tidak ada sponsor," tuturnya.
Yana pun tidak mempermasalahkan jika suatu saat beberapa penggawa Maung Bandung membela klub luar negeri. Sebab hal itu sudah menjadi pilihan bagi pemain itu sendiri. "Tidak apa-apa mau main di luar negeri juga. Karena di sini (Indonesia) juga mau ngapain. Daripada tidak ada agenda mending melanjutkan karir aja di luar negeri," katanya.
Namun dia berharap permasalahan yang dialami sepak bola tanah air segera terselesaikan. Sebab tak dapat dipungkiri, bubarnya klub Maung Bandung dikarenakan perseteruan antara PSSI dan Kemenpora yang saat ini semakin meruncing.
"Kita sudah cukup lama tidak menyaksikan pertandingan. Sudah greget lah. Tapi disisi lain, ada yang bertikai (PSSI dan Menpora) yang merugikan tim, manajemen dan suporternya. Jadi semakin tidak jelas juga maunya tuh apa?," geramnya.
Oleh karena itu, Yana berharap agar konflik yang terjadi segera berakhir, sehingga persepak bolaan tanah air yang sudah terhenti dapat kembali berjalan seperti semula. "Kita berharap buang ego masing-masing. PSSI dan Kemenpora cepat duduk bersama. Kalau begini terus. Kapan selesainya," pungkasnya.
(bbk)