Laskar Mataram Tolak Piala Kemerdekaan Pilih Piala Indonesia Satu

Kamis, 09 Juli 2015 - 14:09 WIB
Laskar Mataram Tolak Piala Kemerdekaan Pilih Piala Indonesia Satu
Laskar Mataram Tolak Piala Kemerdekaan Pilih Piala Indonesia Satu
A A A
YOGYAKARTA - Manajemen PSIM Yogyakarta menolak berpartisipasi di Turnamen Piala Kemerdekaan produk Tim Transisi bentukan Kemenpora. Kepatuhan kepada PSSI sebagai induk organisasi sepak bola yang diikuti PSIM menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi bagi Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru.

Sebagai gantinya, Laskar Mataram justru berminat untuk bisa ambil bagian dari Turnamen Indonesia Satu yang dioperator-i oleh Mahaka Sports. Wacana yang diklaim masih sangat dini tersebut muncul dikarenakan adanya informasi bahwa turnamen Indonesia Satu masih kekurangan empat peserta dari kuota 16 tim yang akan ikut bertanding.

''Prinsipnya, seandainya secara teknis kami siap (ikut) ya tidak ada masalah. Namun hingga kini kami memilih wait and see dulu," tandas lelaki yang juga dipercaya merangkap jabatan sebagai Manajer PSIM Yogyakarta tersebut.

Jika nantinya muncul tawaran secara resmi untuk bergabung, Agung yang juga pernah menjadi presiden kelompok suporter pendukung PSIM Brajamusti tersebut mengklaim tidak serta merta akan diamini. Meski ada ketertarikan, pembahasan secara internal manajemen bersama dengan pihak-pihak lain diklaim masih harus tetap dilakukan.

Pencermatan masih tetap harus dilakukan secara mendalam termasuk sisi teknis dari turnamen seperti jadwal, serta aturan main yang harus dipatuhi oleh tim peserta. ''Ketika mengiyakan, kami harus siap secara teknis. Terlebih tim ini sudah terlanjut dibubarkan,” tambahnya.

Dengan wacana awal tersebut, Agung mengaku belum bisa memulai proses pembentukan tim atau persiapan skuat yang akan dibawa. Hal tersebut diklaim masih cukup jauh untuk mulai dipikirkan karena sifatnya yang masih sangat dini untuk direalisasikan.

Berbagai kemungkinan untuk membuat skuat jika benar-benar jadi turun di turnamen yang sudah diisi 12 tim yang sebelumnya bermain di kasta tertinggi kompetisi sepakbola di Indonesia yakni Indonesia Super League atau ISL.

Keberadaan pemain lokal bisa menjadi pilihan cepat untuk bisa mendapatkan kekuatan yang bisa diturunkan dalam kompetisi tersebut. Namun demkian, untuk membuat skuat tersebut juga harus memikirkan komposisi lawan yang merupakan tim-tim liga yang terakhir bernama QNB League tersebut.

Tim yang dibentuk harus bisa bersaing dengan klub dari liga tertinggi di Indonesia. PSIM sendiri tercatat di musim 2015 hanya bermain di Divisi Utama atau kompetisi level kedua. Dengan masih adanya kekurangan empat peserta tersebut, Mahaka Sports membuka peluang bergabungnya tim-tim dari Divisi Utama.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5128 seconds (0.1#10.140)