Soal Piala Indonesia Satu, 2 Hal Krusial Ini Usik Arema

Soal Piala Indonesia Satu, 2 Hal Krusial Ini Usik Arema
A
A
A
MALANG - Arema Cronus masih menunggu dua hal yang sangat krusial terkait Piala Indonesia Satu yang digagas Mahaka Sports. Keduanya adalah lolos verifikasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan izin keamanan menjadi salah satu tuan rumah.
Dua aspek tersebut sangat menentukan bisa atau tidak Arema tampil di turnamen sekaligus menjadi tuan rumah. Bahkan keduanya bisa saling terkait. Arema harus lolos verifikasi jika ingin menjadi tuan rumah dan mendapatkan izin keamanan dari kepolisian Kabupaten Malang.
Untungnya, verifikasi untuk Piala Indonesia Satu kemungkinan tidak seketat QNB League silam.
Menpora Imam Nachrawi sudah meminta BOPI untuk sedikit longgar dalam memverifikasi dan lebih mengedepankan keterlibatan klub-klub di turnamen tersebut.
Arahan tersebut bisa melancarkan jalan Singo Edan menuju turnamen yang selama ini diidam-idamkan demi menjaga eksistensi klub. Sebab, di pihak lain, Arema IPL juga ngotot ingin bermain di Piala Kemerdekaan yang mengisyaratkan belum ada kerukunan di antara keduanya.
"Ada dua hal yang mendukung kesuksesan Arema menggelar Piala Indonesia Satu. Yang terpenting tentu saja hasil verifikasi dan lainnya adalah izin keamanan. Kalau Arema Cronus sudah tidak ada masalah dalam dua aspek tersebut, kami pasti bisa menjadi tuan rumah yang sukses," ungkap Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus.
Soal verifikasi sendiri, Ruddy meminta BOPI bijaksana dalam melihat kondisi yang dialami Arema Cronus. Termasuk upaya klub yang terus mempertahankan eksistensi tanpa memutus kontrak pemain walau tidak ada kompetisi sama sekali musim ini.
Sedangkan untuk izin keamanan, dia yakin sebenarnya kepolisian di Malang tidak pernah ada masalah dengan Arema. "Selama ini berjalan kondusif dan hubungan dengan kepolisian juga bagus. Izin keamanan kan tergantung arahan dari Mabes Polri,"demikian Ruddy.
Manajemen Singo Edan hingga kini masih terus menunggu bagaimana perkembangan dua aspek tersebut. Bahkan manajemen belum memberikan arahan kepada pelatih terkait program tim, karena belum ada kepastian yang bersifat mutlak soal Piala Indonesia Satu.
Dua aspek tersebut sangat menentukan bisa atau tidak Arema tampil di turnamen sekaligus menjadi tuan rumah. Bahkan keduanya bisa saling terkait. Arema harus lolos verifikasi jika ingin menjadi tuan rumah dan mendapatkan izin keamanan dari kepolisian Kabupaten Malang.
Untungnya, verifikasi untuk Piala Indonesia Satu kemungkinan tidak seketat QNB League silam.
Menpora Imam Nachrawi sudah meminta BOPI untuk sedikit longgar dalam memverifikasi dan lebih mengedepankan keterlibatan klub-klub di turnamen tersebut.
Arahan tersebut bisa melancarkan jalan Singo Edan menuju turnamen yang selama ini diidam-idamkan demi menjaga eksistensi klub. Sebab, di pihak lain, Arema IPL juga ngotot ingin bermain di Piala Kemerdekaan yang mengisyaratkan belum ada kerukunan di antara keduanya.
"Ada dua hal yang mendukung kesuksesan Arema menggelar Piala Indonesia Satu. Yang terpenting tentu saja hasil verifikasi dan lainnya adalah izin keamanan. Kalau Arema Cronus sudah tidak ada masalah dalam dua aspek tersebut, kami pasti bisa menjadi tuan rumah yang sukses," ungkap Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus.
Soal verifikasi sendiri, Ruddy meminta BOPI bijaksana dalam melihat kondisi yang dialami Arema Cronus. Termasuk upaya klub yang terus mempertahankan eksistensi tanpa memutus kontrak pemain walau tidak ada kompetisi sama sekali musim ini.
Sedangkan untuk izin keamanan, dia yakin sebenarnya kepolisian di Malang tidak pernah ada masalah dengan Arema. "Selama ini berjalan kondusif dan hubungan dengan kepolisian juga bagus. Izin keamanan kan tergantung arahan dari Mabes Polri,"demikian Ruddy.
Manajemen Singo Edan hingga kini masih terus menunggu bagaimana perkembangan dua aspek tersebut. Bahkan manajemen belum memberikan arahan kepada pelatih terkait program tim, karena belum ada kepastian yang bersifat mutlak soal Piala Indonesia Satu.
(aww)