Monaco Diganggu Pajak
A
A
A
MONACO - Persiapan AS Monaco jelang musim kompetisi 2015/2016 sedikit terkendala.
Tim berjuluk Les Rouges et Blancs tersebut mendapatkan kabar buruk lantaran Pengadilan Prancis membatalkan pembebasan dari keringanan pajak. Kesepakatan antara Monaco dan Liga Sepak Bola Prancis (FFF) yang meminta pembebasan pajak klub sebesar 75% ditolak. Sebab, Monaco meminta untuk tetap berada di wilayahnya dibandingkan Prancis yang memiliki kebijakan dengan perpajakan.
Dengan demikian, tim yang berbasis di Stade Louis II itu diwajibkan harus membayar 50 juta euro kepada FFF pada 2014. Dengan demikian, Monaco akan membayar pajak sama seperti tim Ligue 1 lainnya. Meski begitu, Conseil dEtat mengatakan kedua pihak harus bisa menyelesaikan masalah empat bulan ke depan agar tidak mengganggu organisasi kompetisi musim depan.
Masalah ini mencuat setelah keberatan dari beberapa klub pesaingnya, termasuk Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain yang telah membayar pajak sebesar 75% dan pada pendapatan tahunan melebihi 1 juta euro di Prancis. Dengan pembebasan Monaco dari pajak, membuat para pemain tertarik untuk datang.
Sebab, mereka akan membawa pulang tanpa pemotongan gaji. Monaco telah bermain di Liga Prancis selama lebih dari satu abad dan telah juara tujuh kali, terakhir pada 2000. Namun, mereka sempat terdegradasi pada musim 2010/2011.
Namun, saat klub kembali ke Ligue 1 pada 2013, Monaco bangkit dan membeli pemain dengan harga mahal seperti Radamel Falcao dan James Rodriguez. Namun, pemilik Monaco Dmitry Rybolovlev mampu memangkas pengeluaran mereka secara dramatis selama 12 bulan.
Raikhul amar
Tim berjuluk Les Rouges et Blancs tersebut mendapatkan kabar buruk lantaran Pengadilan Prancis membatalkan pembebasan dari keringanan pajak. Kesepakatan antara Monaco dan Liga Sepak Bola Prancis (FFF) yang meminta pembebasan pajak klub sebesar 75% ditolak. Sebab, Monaco meminta untuk tetap berada di wilayahnya dibandingkan Prancis yang memiliki kebijakan dengan perpajakan.
Dengan demikian, tim yang berbasis di Stade Louis II itu diwajibkan harus membayar 50 juta euro kepada FFF pada 2014. Dengan demikian, Monaco akan membayar pajak sama seperti tim Ligue 1 lainnya. Meski begitu, Conseil dEtat mengatakan kedua pihak harus bisa menyelesaikan masalah empat bulan ke depan agar tidak mengganggu organisasi kompetisi musim depan.
Masalah ini mencuat setelah keberatan dari beberapa klub pesaingnya, termasuk Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain yang telah membayar pajak sebesar 75% dan pada pendapatan tahunan melebihi 1 juta euro di Prancis. Dengan pembebasan Monaco dari pajak, membuat para pemain tertarik untuk datang.
Sebab, mereka akan membawa pulang tanpa pemotongan gaji. Monaco telah bermain di Liga Prancis selama lebih dari satu abad dan telah juara tujuh kali, terakhir pada 2000. Namun, mereka sempat terdegradasi pada musim 2010/2011.
Namun, saat klub kembali ke Ligue 1 pada 2013, Monaco bangkit dan membeli pemain dengan harga mahal seperti Radamel Falcao dan James Rodriguez. Namun, pemilik Monaco Dmitry Rybolovlev mampu memangkas pengeluaran mereka secara dramatis selama 12 bulan.
Raikhul amar
(ftr)