Misi Les Parisiens
A
A
A
PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) wajib berhatihati selama mengarungi Ligue 1 musim 2015/2016. Banyak rival yang siap menjegal ambisi Les Parisiens merebut gelar untuk keempat kali secara beruntun.
Kekuasaan PSG masih terjaga setelah memenangkan Ligue 1 musim 2014/2015. Tim besutan Laurent Blanc itu kini sudah merajai Prancis selama tiga musim beruntun. Mereka sebelumnya menjuarai edisi 2012/2013 dan 2013/2014. Itu pertama kali PSG membukukan sukses seperti ini, yang sekaligus membuka peluang terciptanya rekor baru.
PSG kini berkesempatan menjadi tim keempat yang memenangkan Ligue 1 tanpa henti. Torehan itu sebelumnya digapai Saint-Etienne (1966/1967, 1967/1968, 1968/1969, 1969/1970), Olympique Marseille (1988/1989, 1989/1990, 1990/1991, 1991/1992), dan Olympique Lyon (2001/2002, 2002/2003, 2003/2004, 2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008).
Menilik rapor PSG selama tiga tahun belakangan, misi itu mungkin saja tercapai. Mereka selalu meninggalkan rivalnya cukup jauh. Pada 2012/2013 unggul 12 angka atas Marseille. Lalu, saat 2013/2014 memimpin sembilan angka dari AS Monaco. Sementara musim lalu terpisah delapan angka dari Lyon. Perjalanan PSG musim lalu perlu pula diperhitungkan.
Mereka tidak hanya meraih satu gelar, melainkan quadruple . Di samping kompetisi lokal, PSG juga memenangkan Coupe de France, Coupe de la Ligue, dan Trophee des Champions. Satusatunya noda hanyalah kegagalan menjuarai Liga Champions lantaran disingkirkan Barcelona. Deretan amunisi kelas dunia kian menambah kans PSG untuk mengulang sukses serupa.
Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, Thiago Motta, Lucas Moura, Blaise Matuidi, Thiago Silva, serta David Luiz merupakan pemain yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Ibra menghasilkan 19 gol di Ligue 1 musim lalu, Cavani dengan 18 gol. Sementara Lavezzi menyumbang delapan gol. Produktivitas ketiganya lebih tinggi dari 11 klub. Selama mereka masih ada di Parc des Princes, PSG akan sulit dikalahkan.
Bukan berarti PSG bisa berlehaleha karena Lyon, Monaco, dan Marseille pasti tidak akan berdiam diri. Lyon yang diyakini paling bernafsu merusak dominasi PSG. Les Gones ingin menyudahi keterpurukan mereka di Ligue 1. Maklum, tim besutan Hubert Fournier itu belum pernah lagi berpesta sejak 2007/2008.
Lyon perlu diawasi karena memiliki penyerang jempolan macam Alexandre Lacazette. Lacazette menjadi top skor Ligue 1 musim lalu dengan 27 gol. Perlakuan sama perlu diberlakukan kepada Marseille. Karena itu, PSG harus bisa mengamankan armadanya agar tidak dibajak klub lain. Bukan rahasia lagi ada beberapa pilarnya yang diisukan bakal hengkang.
Berita paling santer adalah Ibrahimovic yang konon hendak dibeli AC Milan. Cavani juga diberitakan sedang dipantau sejumlah klub Liga Primer Inggris. Jika itu sampai terjadi, bisa dipastikan kekuatan PSG bakal merosot drastis.
Itu tentu bisa mengurangi daya saing dan menguntungkan para rival, khususnya Lyon dan Marseille. “Kami akan berusaha keras, meski kami akan melakukan segala upaya untuk mewujudkannya,” ujar pernyataan PSG.
M mirza
Kekuasaan PSG masih terjaga setelah memenangkan Ligue 1 musim 2014/2015. Tim besutan Laurent Blanc itu kini sudah merajai Prancis selama tiga musim beruntun. Mereka sebelumnya menjuarai edisi 2012/2013 dan 2013/2014. Itu pertama kali PSG membukukan sukses seperti ini, yang sekaligus membuka peluang terciptanya rekor baru.
PSG kini berkesempatan menjadi tim keempat yang memenangkan Ligue 1 tanpa henti. Torehan itu sebelumnya digapai Saint-Etienne (1966/1967, 1967/1968, 1968/1969, 1969/1970), Olympique Marseille (1988/1989, 1989/1990, 1990/1991, 1991/1992), dan Olympique Lyon (2001/2002, 2002/2003, 2003/2004, 2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, 2007/2008).
Menilik rapor PSG selama tiga tahun belakangan, misi itu mungkin saja tercapai. Mereka selalu meninggalkan rivalnya cukup jauh. Pada 2012/2013 unggul 12 angka atas Marseille. Lalu, saat 2013/2014 memimpin sembilan angka dari AS Monaco. Sementara musim lalu terpisah delapan angka dari Lyon. Perjalanan PSG musim lalu perlu pula diperhitungkan.
Mereka tidak hanya meraih satu gelar, melainkan quadruple . Di samping kompetisi lokal, PSG juga memenangkan Coupe de France, Coupe de la Ligue, dan Trophee des Champions. Satusatunya noda hanyalah kegagalan menjuarai Liga Champions lantaran disingkirkan Barcelona. Deretan amunisi kelas dunia kian menambah kans PSG untuk mengulang sukses serupa.
Zlatan Ibrahimovic, Edinson Cavani, Ezequiel Lavezzi, Thiago Motta, Lucas Moura, Blaise Matuidi, Thiago Silva, serta David Luiz merupakan pemain yang tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Ibra menghasilkan 19 gol di Ligue 1 musim lalu, Cavani dengan 18 gol. Sementara Lavezzi menyumbang delapan gol. Produktivitas ketiganya lebih tinggi dari 11 klub. Selama mereka masih ada di Parc des Princes, PSG akan sulit dikalahkan.
Bukan berarti PSG bisa berlehaleha karena Lyon, Monaco, dan Marseille pasti tidak akan berdiam diri. Lyon yang diyakini paling bernafsu merusak dominasi PSG. Les Gones ingin menyudahi keterpurukan mereka di Ligue 1. Maklum, tim besutan Hubert Fournier itu belum pernah lagi berpesta sejak 2007/2008.
Lyon perlu diawasi karena memiliki penyerang jempolan macam Alexandre Lacazette. Lacazette menjadi top skor Ligue 1 musim lalu dengan 27 gol. Perlakuan sama perlu diberlakukan kepada Marseille. Karena itu, PSG harus bisa mengamankan armadanya agar tidak dibajak klub lain. Bukan rahasia lagi ada beberapa pilarnya yang diisukan bakal hengkang.
Berita paling santer adalah Ibrahimovic yang konon hendak dibeli AC Milan. Cavani juga diberitakan sedang dipantau sejumlah klub Liga Primer Inggris. Jika itu sampai terjadi, bisa dipastikan kekuatan PSG bakal merosot drastis.
Itu tentu bisa mengurangi daya saing dan menguntungkan para rival, khususnya Lyon dan Marseille. “Kami akan berusaha keras, meski kami akan melakukan segala upaya untuk mewujudkannya,” ujar pernyataan PSG.
M mirza
(ftr)