Venue Piala Kemerdekaan Dipindah, Klub Ini Dapat Berkah
A
A
A
SURABAYA - Tim Transisi membuat perubahan venue Piala Kemerdekaan setelah melakukan penundaan kick off. Grup D yang dihuni mayoritas tim Jawa Timur urung (batal, Red) bertanding di Gelora Bangkalan, Madura. Grup ini akan dialihkan ke Stadion Wilis, Madiun.
Pihak Tim Transisi melalui Cheppy Wartono mengatakan pemindahan venue tersebut atas dasar kesiapan akomodasi. Jika digelar di Bangkalan, tim kontestan bakal menginap di Surabaya dan itu dianggap kurang representatif. Sementara Madiun lebih siap dari sisi akomodasi.
Keputusan itu membuat Madiun Putra FC (MPFC) 'ketiban rezeki'. Mereka akan mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah, karena Stadion Wilis menjadi markas mereka selama ini. Keuntungan nyata jelas dari aspek suporter dan kepercayaan diri tim.
Manajemen MPFC berharap status tuan rumah bisa meningkatkan daya juang tim yang sudah berupaya maksimal mempersiapkan diri untuk ajang ini. "Saya juga baru mendengar keputusan itu. MPFC akan berupaya menjadi tuan rumah yang baik," kata Harminto, Wakil Ketua Umum MPFC.
Bukan rahasia lagi, status tuan rumah dipandang lebih menguntungkan karena beberapa alasan. Kepercayaan diri plus dukungan supporter bisa terdongkrak dengan status tersebut. MPFC pun berhasrat mampu kompetitif di Grup D. "Semoga saja menjadi keuntungan bagi kami," harap Harminto.
Walau demikian, MPFC tetap memandang persaingan di Grup D tidak akan ringan. Sebab semua kontestan sudah mempersiapkan diri jauh hari, baik latihan secara intensif maupun melakukan transfer pemain. MPFC juga telah melakukannya walau belum sepenuhnya mulus.
Soal pemain asing misalnya, MPFC masih was-was dengan kepastian Osas Marvelous Saha. Striker yang sebelumnya membela Semen Padang itu menyatakan sepakat datang ke Madiun. Tapi Osas juga menyatakan berminat memperkuat Persatu Tuban.
"Persiapan MPFC sudah lumayan, hanya saja ada persoalan soal transfer pemain. Osas Saha yang sebelumnya sudah sepakat dengan kami, kabarnya juga menerima tawaran dari Persatu Tuban. Ini yang harus secepatnya kami bereskan," ujar Harminto.
Tim berjuluk Blue Force akan bersaing dengan Persepam Madura Utama, Persekap Kota Pasuruan, Persatu Tuban, PSS Sleman dan Persebo Bondowoso. Persepam dan PSS menjadi kontestan kuat di grup ini karena memiliki pengalaman bertarung di ISL.
Pihak Tim Transisi melalui Cheppy Wartono mengatakan pemindahan venue tersebut atas dasar kesiapan akomodasi. Jika digelar di Bangkalan, tim kontestan bakal menginap di Surabaya dan itu dianggap kurang representatif. Sementara Madiun lebih siap dari sisi akomodasi.
Keputusan itu membuat Madiun Putra FC (MPFC) 'ketiban rezeki'. Mereka akan mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah, karena Stadion Wilis menjadi markas mereka selama ini. Keuntungan nyata jelas dari aspek suporter dan kepercayaan diri tim.
Manajemen MPFC berharap status tuan rumah bisa meningkatkan daya juang tim yang sudah berupaya maksimal mempersiapkan diri untuk ajang ini. "Saya juga baru mendengar keputusan itu. MPFC akan berupaya menjadi tuan rumah yang baik," kata Harminto, Wakil Ketua Umum MPFC.
Bukan rahasia lagi, status tuan rumah dipandang lebih menguntungkan karena beberapa alasan. Kepercayaan diri plus dukungan supporter bisa terdongkrak dengan status tersebut. MPFC pun berhasrat mampu kompetitif di Grup D. "Semoga saja menjadi keuntungan bagi kami," harap Harminto.
Walau demikian, MPFC tetap memandang persaingan di Grup D tidak akan ringan. Sebab semua kontestan sudah mempersiapkan diri jauh hari, baik latihan secara intensif maupun melakukan transfer pemain. MPFC juga telah melakukannya walau belum sepenuhnya mulus.
Soal pemain asing misalnya, MPFC masih was-was dengan kepastian Osas Marvelous Saha. Striker yang sebelumnya membela Semen Padang itu menyatakan sepakat datang ke Madiun. Tapi Osas juga menyatakan berminat memperkuat Persatu Tuban.
"Persiapan MPFC sudah lumayan, hanya saja ada persoalan soal transfer pemain. Osas Saha yang sebelumnya sudah sepakat dengan kami, kabarnya juga menerima tawaran dari Persatu Tuban. Ini yang harus secepatnya kami bereskan," ujar Harminto.
Tim berjuluk Blue Force akan bersaing dengan Persepam Madura Utama, Persekap Kota Pasuruan, Persatu Tuban, PSS Sleman dan Persebo Bondowoso. Persepam dan PSS menjadi kontestan kuat di grup ini karena memiliki pengalaman bertarung di ISL.
(aww)